LINCOLNSHIRE RECEPTION

706 89 12
                                    

!!! VOMMEN VOMMEN !!!

Persiapan pernikahan Hermione sudah selesai. Bahkan kini dia sudah menggunakan gaun pernikahannya yang terlihat sangat mewah.

Hermione dan Ron memutuskan untuk menyelenggarakan acara pernikahan di daerah Lincolnshire. Alasan kenapa mereka memilih untuk menikah di daerah munggle adalah karena mereka tahu kalau para jurnalis dari seluruh penjuru dunia sihir akan datang dan membuat kegaduhan. Jadi tempat indah bernama Lincolnshire inilah pilihan mereka. Sejuk dengan pemandangan yang asri. Oh, dan tidak lupa hutan lebat yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang sangat indah.

Di ruang rias, Hermione sedang didandani oleh Angelina Johnson. Salah satu temannya saat di Hogwarts. Lalu muncullah Ginny dari baik pintu yang langsung masuk dan memeluk Hermione Yangs Edang duduk di kursi rias.

"Oh Merlin, lihatlah dirimu. Astaga kau begitu cantik Hermione. Aku masih tidak menyangka kau akan menjadi kakak Perempuanku". Gadis itu sangat senang mengetahui dia dan sahabatnya akan menjadi keluarga, dan saking senangnya, dia sampai memeluk Hermione dengan sangat erat sampai Angelina kesulitan mendandani Hermione.

"Astaga Gin, kurasa kau harus sabar sedikit. Dalam beberapa jam lagi Hermione akan menjadi kakak iparmu. Dia  tidak akan lari kemana-mana". Sahut Ron dari ambang pintu.

"Ron? Apa yang kau lakukan disini?". Tanya galak.

"Jangan seperti itu Ginny, aku hanya kemari untuk melihat pengantinku yang sangat luar biasa ini".

Melihat Ron dengan setelan tuksedo putih seperti itu membuat kaki Hermione terasa lemas. Padahal sekarang dia sedang duduk. Dia tidak bisa berhenti salah tingkah dengan senyuman manis itu. Dia hanya diam dengan senyuman yang tak henti menghiasi bibirnya.

"Yaa... Dan kurasa kau tahu bahwa mengunjungi pengantin wanita sebelum acara pernikahan bisa membawa kesialan". Sambung Angelina.

Ron tertawa. "Astaga, kau masih mempercayai mitos seperti itu? Itu tidak mungkin terjadi. Aku akan menikahi Mione beberapa saat lagi, dan tidak ada yang bisa menghentikannya".

Pria yang memakai tuksedo putih itu datang menghampiri Hermione lalu memegang dagunya. Dan mengisyaratkan agar Hermione menatapnya. "Kau harus menjadi yang terbaik, ok?".

Senyuman yang sedari tadi menghiasi wajah Hermione tiba-tiba memudar. Perkataan Ron terasa seperti merangsangnya untuk berpikir keras.

Setelah mengecup bibir Hermione sekilas, pria berambut merah itupun meninggalkan ruang rias diikuti oleh adik perempuannya.

Kini hati Hermione merasa sangat was-was. Seketika banyak kekhawatiran yang menghampirinya. Bagaimana jika aku tidak cukup menjadi yang terbaik? Bagaimana jika Ron nantinya tidak puas menikah denganku? Apa maksud perkataannya tadi? Apa itu isyarat agar jangan sampai aku melakukan kesalahan?. Terlalu banyak kekhawatiran membuatnya kelewat gugup.

"Mione, tunggulah disini sebentar. Aku akan keluar sebentar mencari George". Hermione hanya mengangguk pelan. Begitu Angelina keluar dan menutup pintu, Hermione langsung berdiri dan berjalan bolak-balik dengan cemas.

"Tidak! Aku tidak bisa seperti ini. Aku harus mendinginkan otak terlebih dulu". Dengan pikiran yang masih kalut, Hermione memutuskan mengambil tongkatnya lalu keluar melalui jendela. Beruntung jendelanya tidak terlalu tinggi, jadi Hermione masih bisa melewatinya meski dengan gaun yang sempat menyusahkannya.

Hermione berlari menuju ke arah hutan terdekat. setelah memasuki area hutan, dia memilih berjalan karena sepatu high heels nya. Udara segar dari pepohonan membuatnya merasa lebih tenang. Namun karena terlalu terlena dengan keindahan pemandangan yang ada di sekitarnya, Hermione tanpa sadar berjalan kian memasuki hutan tersebut dan menemukan sebuah gubuk yang ditumbuhi banyak bunga.

A Monster And The Cursed RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang