Saat ku duduk di samping pagar area permainan tak sengaja tangan bekas luka cakar nya Dora tergores di pagar kayu itu.
"aaaauuuhhhh" ringis ku sedikit sakit karena tadi tidak aku hansaplas.
Kak Juna yang melihatku kesakitan langsung.
"Kamu kenapa" ujar nya langsung memperhatikan ku.
"Hmmmm gpp kok cuman luka biasa aja" ujar ku.
"Aku mau toilet dulu yh, bersihin luka" pamit ku.
"Gua ikut".
"GK" ujar ku langsung berdiri, namun itu terhalang oleh tangan kak arjuna.
"Knp?".
"Gua ikut Luh tapi nunggu di depan".
"Putri kakak anter kak Ara bentar, kamu disini aja jangan kemana-mana" kata kak arjuna langsung menarik ku menuju toilet.
"Udh Luh disini aja gua yang masuk" ujar ku yang langsung meninggalkan kak Juna.
Saat berada di toilet aku langsung membersih luka yang sedikit perih.
'Udah lah yah, gak usah kelamaan di toilet gak enak juga sama kak juna' batin ku yang langsung keluar dari toilet.
"Serius amat mainnya" ujar ku duduk disampingnya.
"Udah?" Tanya nya yang masih tetap melihat game.
"Udah".
"Ayo ke putri, ntar dia nyariin kita lagi" ujar ku.
"Kita?" Ujar kak Juna langsung mengalihkan pandangannya yang tadi nya di game sekarang ke aku.
"Eh maksudnya kakak" ujar ku membetulkan kata-kata ku tadi.
"Kita aja gpp kok" ujar nya mendahului ku.
'jangan maroton pliss' batin ku berbicara ke hati ku.
"Kata ayo kok diem".
"Eh Iyah kak duluan aja" ujar ku yang tersadar.
🥀skip🥀
"Kakak ara putri udah puas main nya".
"Putri mau es krim" ujar nya.
"Yh udah yuk ambil sepatunya Putri di depan" ujar ku.
Juna yang melihat ku menuju tempat loker pun hanya mengikuti saja.
"Ayo kak beli es krim" rengek putri.
"Yuk kita ke sana" ujar ku menunjuk arah kafe es krim yang cukup terkenal di mall ini.
"Putri mau yang apa?" Ujar ku sembari duduk di sebelah putri dan kak Juna di depan ku.
"Putri mau es krim rainbow".