"
Tadi kenapa kak kok ngelamun aja aku lihat" tanya ku
"Cuman seneng aja bisa lihat embun pagi" jawab kak Juna sambil menyetir
Saat lampu merah banyak sorotan mata yang melihat kami semuanya.
"Kita jangan langsung ke puncak ya, kita jalan-jalan dulu" teriak bang satria memberi komando
"Berhenti di depan yuk!"
"kayak nya ada cafe tu.." teriak kak Gilang
Semuanya pun berhenti di cafe yang di tunjuk kak Gilang.
Nama cafe itu terlihat jelas yaitu cafe coffee story.
Saat melihat isi dalam cafe tersebut sangatlah indah.
"Pesen apa, ntar aku yang pesen" ujar ku lalu berdiri
"Gua ikut" kak Juna langsung berdiri di dekat ku.
"Ngapain?"
"Ya.. gpp aja ikut" jawaban yang simpel terlontar kan
"Cie....cie..." Sorak semuanya
Aku pun langsung mengembuskan napas "kalo GK ada yang pesen ya.. udah" ujar ku langsung berbalik arah
"Eittttsss" tangan ku tertarik oleh bang satria
"Sakit... Jun..." Ringis bang satria yang di cubit oleh kak Juna dan di kekehi oleh kak Nara
"Salah siapa main pegang tangan clara kan udah tau kalo samping nya ada Juna" kekeh lagi kak Nara
"Hmmm" jawab bang satria singkat
Setelah mereka semuanya memilih coffee selera masing-masing, aku dan kak Juna pun langsung memesan pesanan yang tadi sudah di pilih.
"Siapa nih yang bayar" goda kak Nara
"Bang satria" tunjuk Sarah
"Iya..." Disetujui oleh ku
"Kok aku" tatap bang satria jengah
"Yh.. udah gua" ujar bang Satria setelah mendapat tatapan dari kak Nara
"Eh.. kak Sasa, kok diam aja sih" tanya ku heran
"Dia malu ara.." jawab kak Gilang yang berada di sebelah nya
"Kok tau sih kalo malu?"
"Ada apa nih?" Goda Alan
"Lah emang ada apa diantara kita?" Kak Sasa pun menjawab nya
"Ya.. kan siapa tau pas di perjalanan tadi di dor..., Ye gk?" Teriak Alan
"Iya.. tu" teriak bang satria
"Permisi kak"
"Ini pesanannya" seorang pelayan datang membawa nampan coklat yang berisi coffee pesanan kita Semuanya
"Terimakasih" kami berucap serempak
"Sama-sama kak, silahkan dinikmati" pelayanan tersebut lalu kembali melayani pesanan lainnya
"Eh.. ntar kita mau ke puncak mana?" Tanya ku sambil menyeruput coffee
"Ikutin gua aja lah ntar" jawab bang satria
"Oke"
"Udah lah yuk, ntar keburu malem juga" tegas Sarah
"GK biasanya Luh tegas sar" tanya bang satria
"Ye, si Abang ogeb, gua di sekolah tegas ye..." Sarah menyenggol lengan ku
"Iye.." ujar ku males
"Lagianvkakl nanyak yang GK pasti-pasti sih" gerutu sarah
Percakapan pun berakhir semunya keluar dari cafe menuju parkiran, kecuali bang satria sedang membayar di dalam.
🌼 Arjuna pov🌼Saat di parkiran ku melihat Clara sedang menggosok tanga nya biar merendahkan rasa Dingin di tubuh nya.
Lalu ku melepaskan jaket hitam dan menyodorkan ke clara "nih pakek"
"GK usah kak" tolak Clara secara halus
"Tidak menerima penolakan" singkat ku yang membuat lainnya melongo
"Knp?" Tanya ku tak paham dengan wajah mereka yang tidak bisa santai
"Gpp aja, sosweet kalian" Sarah yang lalu naik ke montor Alan.
"Cocok" kak Nara melontarkan kalimat tersebut yang membuat Clara menantapku,
Aku yang merasa ada yang menatap pun ikut melihat, pada akhirnya kita saling menatap.
"Yuk lah" kekeh Alan
"Luh nih kan GK enakin Ara sama Juna aja" cubit sarah pada Alan
"Sakit sar" ringis alan
"Makanya kalo ada orang pada uwu-uwu an tu diem kan ganggu, jarang mereka kayak gitu" oceh Sarah
"Ye ntar kalo GK sadar gimana?".
"Ya.... Ntar bakalan sadar kok kan..." Kesal sarah
🥀skip🥀
"Bagus juga lokasi nya" puji ku lalu memandang bang satria dan kak Gilang
Yang menentukan lokasi dan semuanya adalah bang satria dan kak Gilang, mereka emang mantap lah kalo dijadiin ketua.
"Lumayan nih, tapi kalo ada danau nya kan lebih seru gitu. Ya.. GK?" Sarah berkomentar
"Tenang aja ada kok danau nya, kita tunggu besok pagi aja" jawab kak Gilang
"Sekarang kita ke atas dulu yuk, kayak nya GK seberapa nanjak deh" seru bang satria
Halo guys gimana nih part nya kalo ada yang salah tandai dengan komen.😉
Author sengaja ada foto" gitu pas di tempat", biar kalian merasakan juga pas muncak.
Oke, selamat menanti part selanjutnya ☺️
Jangan lupa
❤️ vote❤️
❤️ Vote❤️
❤️vote❤️
❤️ vote❤️
❤️ vote❤️Ig: fitrianielva086