tujuh belas 🌸

155 92 6
                                    

Kadang cinta bisa membutakan segalanya
Yang dimana hanya kita yang berjuang,
Mati rasa itu ada namun senyuman membangkitkan segalanya

By: Clara cahaya ferbrian

"Bagus juga lokasi nya" puji ku lalu memandang bang satria dan kak Gilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus juga lokasi nya" puji ku lalu memandang bang satria dan kak Gilang

Yang menentukan lokasi dan semuanya adalah bang satria dan kak Gilang, mereka emang mantap lah kalo dijadiin ketua.

"Lumayan nih, tapi kalo ada danau nya kan lebih seru gitu. Ya.. GK?" Sarah berkomentar

"Tenang aja ada kok danau nya, kita tunggu besok pagi aja" jawab kak Gilang

"Sekarang kita ke atas dulu yuk, kayak nya GK seberapa nanjak deh" seru bang satria

"Yh.. gak apa apa biar gak kepeleset" ujar ku simpel

"Gak usah kak, lagian GK hujan kan tadi malem? jadi yh.. GK bakalan licin" Clara menolak dengan cara berbilit bukit

"Simpel aja, GK usah" ujar ku mengurungkan tangan ku untuk menggandeng Clara, tapi tak sempat itu tangan Clara mendarat di tangan ku.

"Bukanya GK mau?"

"Udah lah yuk samperin yang lain" clara memanjak sambil memegang tangan ku.

"Tungguin kek" teriak Clara

"Ye eluh lama amat dah" Sarah berbalik lalu terkejut "mata aku masih suci kok" Sarah mengigo

"Paan sih" clara males meladeni kalo sudah seperti itu.

"Makanya lama ternyata gini" sidir kak Gilang yang sinis

"Biar GK kepeleset" ujar ku simpel

"GK akan adek ku" bang satria meyakinkan

"Yuk lanjut" Alan yang sendari tadi diam pun angkat bicara

"Duhhh" Clara yang berteriak lalu hampir jatuh untung dengan singgah nya diriku menangkap nya.

Mata kami seketika bertemu, pandangan ini baru pertama kali ku rasakan, rasa dingin yang begitu keras berhasil di lelehkan oleh seorang Clara.

Cewek yang pertama kali dapat melelehkan sifat dingin arjuna putra.

"Maaf" ujar ku lalu membatunya berdiri

"Aku juga minta maaf, gak hati-hati kalau jalan" Clara yang semula berdiri tegak lalu memilih untuk duduk di tanah dengan memegang mata kaki nya.

    🌼 Clara pov🌼

Detak jantung ku tak biasanya berdegup kencang, untuk memulihkan nya pun sangatlah susah.

"Kenapa?" Kak Juna berjongkok di hadapan ku

"Jun, adek gua kenapa?" Semuanya pun berkumpul di sekeliling ku

"Sini aku tolongin" kak Sasa lalu mengeluarkan kotak P3K.

Mata kaki yang berdarah di bersihkan lalu di beri obat dan di di tutup dengan hansaplas.

Luka nya memang tak seberapa kecil hanya saja ditambah tergelintir.

"Makasih kak Sasa" senyum ku mengembang dengan sempurna

"Sama-sama ara, lain kali hati hati" kak sasa lalu membereskan kota P3K itu

"Kak, Ara GK bisa ikut deh" lirih ku

"Luh naik ke pundak gua aja" kak Juna berkata dengan sikap dingin yang kebal

"Iya tu betul kata Juna" kak Gilang membuat kak Sasa yang membereskan kota P3K

"Serius" ujar ku lalu memandang kak Juna dengan teduh

"Hm" lagi lagi jawaban singkat yang ku dapat

"Udah lah cepet keburu hujan juga" Sarah yang sendari tadi cuek.

"Iyh ini" ujar ku bangkit lalu ke pundak nya kak Juna

"Kalo berat aku turun aja kak" kini kita mulai berjalan yang mungkin nanjak dikit

"GK masalah"

🥀🥀🥀

"Udh Sampek nih" bang satria menunjuk puncak yang sangat indah dengan pemandangan gunung.

"Serius ini, GK nyaka banget bisa lihat pemandangan se-asri ini" kagum kak Nara

"Yah udah yuk, langsung pasang tanda keburu malam nih" sarah langsung bersemangat

"GK perlu, gua sama Gilang udah siapin semuanya kok" bang satria menuju tempat tenda yang telah berdiri sempurna

"GK perlu, gua sama Gilang udah siapin semuanya kok" bang satria menuju tempat tenda yang telah berdiri sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu tenda kita semuanya" kak gilang lalu berdiri di samping tenda tenda tersebut.

"Siapa yang menyiapkan semuanya" kak Sasa linglung melihat ini semuanya

"Kita berdua" bang satria bertos ria bersama kak Gilang

"Serius?" Sinis ku kepada mereka berdua

"Lah iyh, kita itu di bantu oleh orang asli sini gitu" jelas kak gilang

"Kok bisa betah gitu ya.. Juna sama ara padahal sinis nya Ara tu mengandung pengen di tonjok" cicit kak Gilang yang masih kedengaran oleh ku

"Bomad lah, namanya suka ya.. suka" timpal ku

"Dah lah yuk langsung aja ke tenda" kak Juna pun mengalihkan pembicaraan

"Clara, Nara. Satu tenda" bang satria memberi instruksi

"Sasa sama Nara" giliran kak Gilang berbicara

"Eh btw, Nara kelas berapa?" tanya kak Gilang yang sendari tadi belum kenal, hanya kenal nama aja

_________

Halo guys happy weekend

Sebelum menuju part selanjutnya alangkah baik nya
🥀 komen
🥀 Follow
🥀 Vote

Makasih guys😉

Semangat menunggu part selanjutnya
☺️🖤

Ig: fitrianielva086

My Ketos Cool Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang