[✓] FRAINTENDERE

14. curiga

Selamat membaca.
Kesalahan terjadi karena ketidaksengajaan.

🐑🐑🐑

"Kenapa tidak pergi les?"

Yeonha menoleh ke sampingnya. Jungwon baru saja bertanya. Saat ini mereka berdua ada di minimarket sekolah.

"Eo, itu ... aku sedang tidak enak badan. Jadi tidak pergi les," jawab Yeonha.

Jungwon mengangguk paham.

"Nanti malam les tidak?" tanya Jungwon lagi.

"Les, mungkin. Kenapa?"

Jungwon tersenyum canggung. "Ti- tidak kenapa-kenapa. Hanya ingin bertanya saja," balas Jungwon.

"Oh, baiklah."

Jungwon melirik Yeonha dan tersenyum. Percayalah, saat ini jantungnya sedang tidak berdetak normal. Sambil menemani Yeonha memilih makanan ringan, Jungwon diam-diam meliriknya terus.

"Eum ... kau tidak kemari bersama Sunoo?" tanya Yeonha.

"Dia sedang sibuk di ruang jurnalistik. Beberapa hari lagi kan ada perayaan ulang tahun sekolah. Mungkin dia dan rekan-rekannya sedang mengurus sesuatu," jelas Jungwon.

"Oh, begitu."

Jungwon tersenyum dan mengangguk.

"Kau tidak ada niatan untuk tampil saat perayaan nanti?" tanya Jungwon.

Yeonha langsung terkekeh dan menggeleng.

"Tidak, aku belum bisa menampilkan apa-apa," bala Yeonha kemudian.

"Kau bisa memainkan Cello, coba saja," usul Jungwon.

"Kau saja sana. Bermain piano." Yeonha tertawa renyah.

Jungwon yang melihat Yeonha tertawa seperti itu ikut tertawa.

Setelah membayar apa yang dibeli, mereka berdua pergi meninggalkan minimarket bersama. Ketika melangkah di koridor, Yeonha tidak sengaja melihat Sunghoon sedang bersama dengan Sinha. Kedua orang itu pergi menuju tangga. Terlihat Sinha terus mengajak bicara Sunghoon, tapi Sunghoon terus fokus berjalan.

"Sunghoon tidak menyukai Sinha."

Penggalan kalimat Jake terputar di ingatan Yeonha.

Yeonha jadi bingung sendiri. Sebenarnya dia cukup memikirkan perkataan Jake dan berniat untuk tidak membantu Sinha lagi. Tapi, di sisi lain Sinha ingin dia tetap membantunya.

"Kau sedang memikirkan apa?"

Pertanyaan itu membuat Yeonha tersadar dari lamunannya. Jungwon menatap Yeonha dengan kebingungan. Sedari tadi, Yeonha terlihat diam saja dengan tatapan kosong.

"Tidak, aku tidak memikirkan apa-apa."

"Sungguh?"

Yeonha mengangguk.