Chap 3, the Deal

1K 104 4
                                    

Halo semua ^^ maafkan karna telat update ya.. akhir akhir ini emang aga sibuk juga, dan kemungkinan chapter depan juga bakal aga lama updatenya karna lagi bulan bulan sibuk 😂

Anyway happy reading!

~~~~~~~~~~~

Keseharian Mew masih tetap sama, ke kampus - mengerjakan tugas - part time, dan... oh sekarang Mew mempunyai satu lagi rutinitas baru, diganggu oleh Kanawut itu lebih tepatnya.

Bahkan kali ini, anak itu lebih nekat lagi, seperti ikut masuk ke dalam kelas yang diikuti oleh Mew, dan apakah dosen dosen mengusirnya? Tentu saja tidak.

Ingat, Traipipattanapong privilege.

"Phi Mewwww ayo kita makan disana!! Yukk phi" seru Gulf sembari menarik lengan Mew atau lebih tepatnya menyeret Mew menuju salah satu restoran di dalam mall.

Dan Mew? Entahlah, mungkin ia sudah terlalu lelah untuk mengurusi anak kecil itu, jadi saat Mew di ajak (lebih tepatnya di tarik paksa) Gulf menuju mobil miliknya, ia hanya bisa pasrah.

Maka berakhirlah mereka disini, di dalam salah satu restoran jepang di dalam siam paragon.

"Phi Mew suka sushi kan?? Aku pesenin ya? Tapi aku ga bisa makan ikan.. ah gapapa aku bisa beli karage" Seru Gulf sembari terus membulak balikan menu.

Sebenarnya Mew sedikit tidak habis fikir, kenapa ia diseret masuk ke restoran Sushi, padahal Gulf sendiri tidak bisa makan ikan.

"Kenapa kau memaksaku ke restoran sushi padahal kau tak bisa memakanya?" Tanya Mew sembari menatap Gulf.

Gulf yang ditatap seperti itu memerah, dan oh- ia juga membulatkan matanya, pertama kalinya Gulf mendengar Mew berbicara padanya dengan kalimat yang cukup panjang.

"S-soalnya aku tahu.. kamu suka sushi.." seru Gulf malu malu.

Ah shit Kanawut! Kenapa kau harus malu malu seperti ini?!

Mew menatap Gulf tajam. Dari mana anak itu tahu ia sangat menyukai sushi?!

"Dari mana kau tahu?"

Gulf menggaruk lehernya pelan, "aku menanyakan pada fansclub mu"

"Aku punya Fansclub?" Tanpa sadar Mew menaikan suaranya satu oktaf, membuat Gulf menatapnya dengam mata terkejutnya.

"I-iya, kau sangat terkenal di univ phi" seru Gulf pelan

Mew kaget? Tentu saja, ia tahu dirinya sedikit terkenal karna memang ia menjadi moon campus, hanya saja.. memiliki fansclub? Mew benar benar tak habis fikir.

"Dan kau menjadi salah satu fans ku?" Tanya Mew penasaran.

Gulf menggeleng cepat kemudian menatap Mew dengan mata besaranya itu. "Akukan sudah bilang Phi! Aku menyukaimu, bukan mau menjadi fansmu!" Serunya sembari mengerucutkan bibirnya.

Tanpa sadar Mew terkekeh, membuat Gulf sekali lagi membulatkan matanya.

"Phi Mew! Kau tertawa!!" Seru Gulf antusias

Mew mengangkat sebelah alisnya, "memangnya aku apa sampai tidak bisa tertawa seperti itu?"

"Soalnya kau terlihat selalu dingin saat bersamaku phi" balas Gulf sembari tertawa.

"Karna kau menyebalkan" ucap Mew sembari meminum ocha yang sudah di hidangkan.

"Aku ga menyebalkan phi! Aku hanya ingin menjadikanmu pacarku tau!"

Dan sekali lagi Mew terkekeh, "kau tau kan aku sudah memiliki pacar?"

Gulf menganggukan kepalanya, matanya masih fokus kepada sosok tampan di depanya.

"Dan kau tau kan, aku sangat mencintainya?"

Dan sekali lagi, Gulf menganggukan kepalanya.

"Tapi aku mencitaimu Phi Mew" seru Gulf sambil Mengerucutkan bibirnya.

Mew tersenyum. Iya, dia tersenyum, entah kenapa ia sekarang bisa lebih lembut pada sosok di depanya itu, dan kalau dipikir pikir lelaki itu manis sekali.

"Maaf tapi aku tidak bisa membalas perasaanmu Gulf" seru Mew pelan

Gulf hanya menundukkan kepalanya? Apakah ini yang dinamakan patah hati?

Melihat Gulf yang murung membuat Mew tidak nyaman sejujurnya, perlahan tanganya bergerak, mengusap kepala anak itu penuh sayang.

"Jangan sedih na, bagaimana kalau kau menjadi adikku saja?" Seru Mew sembari mengelus kepala Gulf.

Gulf tampak terkejut, kemudian sedikit menimbang nimbang ajakan Mew tersebut.

"Hmmm aku mencintaimu Phi Mew!" Seru Gulf sebenarnya tetap 'kekeuh' dengan keiinginanya.

"...tapi aku akan memikirkan tawaranmu lagi" seru Gulf sembari tersenyum manis.

Dan tanpa mereka sadari, ada sesosok yang memperhatikan mereka sedari tadi.

~~~~~~~~~~~

Mew baru saja sampai di rumah, merebahkan badanya yang cukup lelah setelah seharian dari luar.

Sesaat sebelum lelaki itu memejamkan matanya, handphonenya berdering cukup keras, melirik sekilas, ia dapat melihat panggilan dari ibunya

Tidak biasanya.

Penasaran, Mew mengangkat teleponya, ia bisa dengan jelas suara isakan kecil dari sang ibu.

"Mae.." serunya pelan, sedikit khawatir dengan keadaan ibunya sekarang.

"Pho masuk rumah sakit Mew.." seru sang ibu di dalam telepon, berusaha setenang mungkin padahal ia tau seberapa panik ibunya sekarang ini.

Kepala Mew terasa pening, ia hanya dapat menangkap kata "biaya oprasi sangat mahal" dan "butuh secepatnya"

Oh tuhan cobaan apa lagi ini.

"Mae tenang ya, Mew coba cari pinjaman" seru nya berusaha menenangkan sang ibu.

Walau sendirinya tidak yakin.

Setelah sambungan terputus, Mew memijat pelipisnya pelan, harus kemana ia meminjam uang? Ia tidak yakin meminjam pada Alice, karna dirinya pun tahu, perempuan itu sedang sedikit kesusahan dalam hal finansial.

Terlebih Alice dan keluarganya sudah terlalu baik pada Mew, yang jujur membuatnya tidak enak.

TOK TOK TOK

Lamunan Mew terhentikan oleh suara ketokan pintu, tamu pada jam 9 malam? Apa Alice ya? Cuman wanita belum mengabarinya akan ke kondonya.

Tak ambil pusing, Mew berjalan kearah pintu dan membuka pintunya.

Terlihat dua orang berbadan besar dengan setelan suite, dan di rengah mereka ada sesosok wanita muda, mungkin sekitar 25 tahunan tersenyum kepadanya.

"Mew, benar kan?"

Mew mengangguk pelan, sedikit bingung dengan apa yang terjadi.

Wanita itu menganggukan kepalanya? Kemudian mengulurkan tanganya. "Kenalkan, aku Grace, Grace Traipipattanapong"

To be continued

Bagaimana ceritanya? Jangan lupa di comment dan like ya ^^

Freesia (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang