Halo.. mohon maaf ya updatenya jarang banget, selain lagi sibuk juga, ternyata kemarin nulis chap ini sampai mau selesai eh lupa ke save :") jadi aku harus tulis ulang hehe
Masih ada yang nunggu ceritanya kah?
Oke! Selamat membaca ^^
*****
Sudah seminggu berlalu sejak Mew yang 'menembak'nya dan sudah seminggu itu pula rasanya hidup Gulf seperti di negri dongeng, bagaimana tidak, seperti semua yang di dambakanya menjadi nyata, dekat dengan Mew, dan tidak hanya itu... bahkan bisa berkencan denganya, ah dan juga bisa merasakan dimanjakan oleh Mew.
Rasanya kalau ini Mimpi, Gulf tidak ingin dibangunkan terlebih dahulu.
Tapi lain hal nya dengan Mew, seminggu itu pula ia sedikit uring uringan, mengetahui Sudah seminggu sejak 'kencan pertama' nya dengan Gulf itu Alice menjauhi dirinya.
Mew bukan orang bodoh.
Mengabaikan pesan dan telepon ditambah menjaga jarak selama di universitas, diam dian Mew sebenarnya takut jika keluarga Traipipattanapong itu ikut mengusik kehidupan Alice juga.
Dan itu semua karnanya.
Tapi ia tidak punya pilihan bukan? Rasanya ingin cepat cepat menyelesaikan perjanjian konyol ini dan menjelaskan semuanya pada Alice.
"Phi Mew ?!"
Suara yang sudah seminggu ini kelewat sering Mew dengar itu kembali mengalun, Mew hampir melupakan bahwa ia sedang mengerjakan pekerjaanya, ya! Berkencan dengan pemuda bermarga Traipipattanapong."Ah ya?" Seru Mew sembari menatap Gulf dan tersenyum manis, ia harus profesional bukan ?
"Hari ini kita kencan kemana?" Tanya sembari menatap Mew dengan pandangan penuh harap.
Sebenarnya Mew tidak mengerti, kenapa anak ini mengajaknya pergi kencan setiap hari. Seperti ia dan Alice saja mungkin bisa 3-4 kali berkencan saja dalam sebulan, tapi anak ini?
Apa dia belum pernah memiliki kekasih sebelumnya?
"Memangnya mau kemana? Nonton ? Makan?" Tanya Mew sembari menawarkan kegiatan yang biasa dilakukan sepasang kekasih pada umumnya.
Gulf tampak berfikir sejenak, semua yang disebut Mew sudah berulang kali dilakukan oleh dirinya dan Mew, dan jujur itu menjadi sangat membosankan.
"Hmmm memang tidak ada yang lain selain itu ya?" Tanya Gulf.
Mew tampak berfikir sejenak, selama ia berpacaran.. ya kegiatan kencanya hanya berputar antara makan - nonton dan
...... cuddle?
Tapi sumpah demi apapun Mew tidak ingin melakukanya.. well tidak sekarang.
Mew tertegun sesaat, barusan ia mengatakan 'tidak sekarang' apakah itu berati ia mau? Dan apakah itu berati.... dia selingkuh?
Mew menggelengkan kepalanya cepat, membuyarkan pikiran pikiran aneh yang mendadak memasuki otaknya itu.
"Phi Mew kenapa..? Sakit?" Tanya Gulf yang melihat phi nya berprilaku sedikit aneh, terlihat pandangan khawatir dari wajah manis anak yang lebih muda.
"Aku tidak apa apa" seru Mew sembari berusaha menormalkan keadaan otaknya.
"Ah Phi! aku pernah lihat di series sepasang kekasih pergi mengobrol di mobil berdua berjalan jalan saat malam menggunakan mibil, apakah itu termasuk dalam kencan?" Tanya Gulf antusias.
Mew menggaruk tengkuknya pelan, sedikit bingung dengan pertanyaan Gulf. "Bisa disebut kencan sih.. tergantung apakah kedua orang itu menganggapnya kencan atau tidak" jawab Mew.
"Ah bagaimana kalau kita melakukan itu saja, aku tau bukit yang memandang ke kota, sangat cantik saat malam! Aaa jadi gasabar!" Seru Gulf dengan mata yang berbinar.
Mew hanya tertawa kecil menanggapi celotehan bocah bongsor itu sembari menggelengkan kepalanya.
*********
Dan disinilah mereka sekarang, berada di dalam mobil yang terparkir di salah satu puncak pegunungan yang tak jauh dari kota, menatap kerlap kerlip Bangkok yang menawan.
Setelah selesai kelas, Mew dan Gulf langsung pergi menggunakan salah satu mobil milik keluarga Gulf, berdua saja.
Membeli makanan fastfood lalu kemudian beranjak menuju bukit ini.. ya cukup ramai sih karna ini adalah salah satu spot yang romantis.
Memarkirkan mobil disalah satu spot yang cukup indah, Mew memandang takjub melihat kerlap kerlip kota Bangkok di bawah mereka.
"Indah bukan phi" seru Gulf yang juga mentap pemandangan yang sama dengan Mew.
Mew menganggukan kepalanya.
"Kau tau? Bright sepupuku itu yang mengajakku kesini dulu sewaktu SMP, aku ingat kabur dari rumah lewat jendela karna dulu ga boleh keluar malam" seru Gulf sembari terkekeh, menceritakan penggalan masa lalunya.
"Kalau dulu phi ngapain aja waktu SMP" tanya Gulf sembari menatap Mew, tanganya mengambil potongan nugget yang barusan dibelinya saat perjalanan, kemudian mengunyahnya.
"Aku kebanyakan membantu ibuku berjualan sih, kalau ada uang lebih biasanya kita pergi ke taman bermain" jawab Mew sembari mengenang masa lalunya, pahit dan manis dalan waktu yang sama.
"Taman bermain.. asik ga phi?" Tanya Gulf yang masih setia menatap lelaki tampan di sebelahnya itu.
Mew menaikan alisnya, lelaki kolongmerat macam Gulf tidak pernah ke taman bermain? Sepertinya sesuatu hal yang mustahil.
"Memang kamu belum pernah pergi kesana?"
Gulf menggelengkan kepalanya, "orang tuaku cukup strict,aku tidak pernah diizinkan pergi kesana" seru Gulf.
"Lagi pula - huahh" ucapan Gulf terpotong sendiri karna dirinya yang menguap, memang hari ini cukup padat, membuat Gulf cepat lelah."Kamu ngantuk?" Tanya Mew yang dijawab anggukan kecil oleh Gulf.
Kenapa manis sekali..?
"Yasudah sekarang tidur ya, aku antar kamu kerumah" seru Mew sembari mengelus rambut Gulf pelan.
Yang Mew tidak tau adalah, elusan pelan itu cukup untuk membuat Gulf memerah dan jantunganya yang mendadak berdetak lebih cepat dari biasanya.
Gulf hanya mengangguk kecil, tidak berani melakukan apapun karna perasaan malu dan senang yang memenuhi dadanya.
Mrw tertkekeh melihat reaksi manis Gulf, kemudian menjalankan mobil milik keluarga Trapipatanapong itu.
"Dan Gulf.. bagaimana kalau besok kita ke taman bermain?"
To be continued.
Bagaimana ceritanya? Like dan comment ya ^^ membantu banget buat naikin mood nulis ceritanya :")
Terima kasih untuk kalian semua yang sudah sabar menunggu cerita ini 🥰
Sampai bertemu di chapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Freesia (slow update)
FanfictionHanya Gulf yang mencintai Mew, hmm dan mungkin sedikit memaksakan kehendaknya dan membuat Mew tidak tahan.. jadi bagaimana kelanjutanya ya? ⚠️Angst, major character death⚠️