Dream in the Past.

Myeong-dong

aku terdiam didalam kamarku. nuansa kamar ini memang sangat nyaman. dipenuhi warna pastel.

beralaskan karpet lembut aku juga sangat suka kamarku di korea daripada di indonesia karena kamarku di korea itu lesehan berbeda dengan diindonesia.

di depan meja belajarku penuh dengan stiky note pengingatkku akan pelajaran dan mengingat bahwa aku sangatlah pelupa.

Tembok yang lainnya penuh dengan poster got7 dan jinyoung dari mulai mereka traine hingga saat ini.

mereka benar-benar berperan penting dalam kehidupanku. dalam setiap penyembuhan diriku dikala sedang lelah dengan hidup. aku tidak menuhankan mereka.

aku tau tuhan ku hanya satu dia yang memberiakan aku kehidupan yang sangat patut aku syukuri saat ini. Got7 hanya menjadi motivasiku baik itu dalam kegiatanku di rumah. belajar caraku mengaggapi seseorang dengan baik. aku mempelajari itu dari mereka tanpa disadari.

benar-benar bosan seharian diam didalam kamar memang aku bukan ekstrovert yang selalu bersenang-senang diluar.

Tapi aku juga tidak terlalu introvert yang sangat tenang ketika seharian didalam kamar bahkan berhari-hari.

aku memikirkan kegiatanku untuk hari ini. hari sabtu memang pas untuk berjalan-jalan disekitar Myeongdong dan itu banyak turis yang pasti.

aku kan memang terlihat seperti turis sedikit karena mewarisi wajah indonesia milik ibuku.

aku bersiap-siap menggunakan bucket hat milikku. kemudian masker dan aku memutuskan menggerai rambutku saat ini.

Rambut pendek ku tidak terlalu ribet untuk di gerai. hanya menggunakan pakaian sederhana. kaos hitam kemudian celana panjang mengingat sedang dalam musim dingin.

aku menatap diriku di kaca. dan tertawa sendirian mungkin jika hanya melihatku sekilas ayahku tidak akan mengenalku karena wajahku tertutup topi hitam miliku itu. aku memakai sepatu dan tidak lupa juga mengenakan mantel yang sangat tebal.

terus berjalan menyusuri jalan sendirian. sekarang pukul delapan malam langit masih terlihat cerah di sini. mengingat aku sendirian.

tidak lupa menggunakan earphone karena takut ada orang tiba-tiba mengajakku mengobrol sebetulnya aku takut itu.

tiba di myeongdong. sangat ramai seperti biasanya. aku membeli toppoki lengkap dengan udon lalu memilih menepi di kursi taman yang lumayan jauh dari keramaian myeongdong.

Sebetulnya tujuan ku kesana memang hanya ingin berjalan-jalan kemudian makan sendirian konyol sekali. aku membuka topiku mengikat rambutku karena sangat menyusahkan saat makan.

saat sedang asik-saik makan. seseorang tiba-tiba duduk di sebelahku. aku takut karena mungkin saja dia mau berbuat jahat padaku. aku mengupat dalam hati 'sial. lagi enak-enak makan ada aja gangguannya'.

'sendirian aja ?' dia bertanya lebih dulu. rasa-rasanya aku mengenal suara itu.

aku melihat kearahnya. dia mengenakan masker dan juga hoodie. aku melihat hoodie itu kemudian tersenyum 'ah kak changbin' kataku tersenyum canggung. menerima kenyataan bahwa sekarang aku tau dia seorang idol.

'han udah ngasih tau ya ? gausah canggung gitu kan kita temenan' katanya.

aku menggaruk kepala ku yang tidak gatal 'diusahakan' kataku tersenyum kikuk.

aku melanjutkan memakan toppoki ku yang sudah dingin. dia melihatku kemudian aku tersadar.

'ah maaf. mau ? ' tawar ku padanya.

dia membuka mulutnya tanda ingin di suapi. aku terkekeh melihat sikapnya itu. mungkin dia ingin aku tidak canggung padanya. karena itu dia melakukan hal ini padaku.

aku memberikannya suapan besar teok itu padanya. dia mengunyah kemudian tersenyum kearahku.

'udah dingin. gaenak' protesnya.

'salah siapa coba' kataku sembari memajukan bibirku tanda kesal.
dia terkekeh. kemudian menarik satu tanganku.

'yaudah ayo. beli satu lagi' katanya.

'kamu diam saja disini. biar aku yang beli. kalo stay melihatmu aku yang kerepotan' kataku kesal.

dia terkekeh 'oh udah berpengalaman main sama idol nih ?' ledeknya.

'bukan' jawabku cepat 'aku punya teman. dia masih trainee tapi saat yang lain mengenalnya dia mengerumuni kemudian pergi meninggalkanku dan itu pengalaman yang menyebalkan' cerocosku.

dia tersenyum. menarik tanganku berjalan kearah truk yang berjualan toppoki. nekat. itu kata yang pantas untuknya. memang dia berpakaian sangat rapi. bahkan seluruh tubuhnya tertutupi tetap saja mungkin seorang fan akan mengenalinya hanya karena postur tubuh kan.

aku mendengus kesal. kemudian mengikuti langkahnya yang dua kali lipat lebih cepat dari langkahku.

Setelah kami membeli kemudian menghabiskan nya. kami bercerita banyak baik itu tentang kehidupanku atau kehidupannya. saat itu kami tertawa sangat lepas.

aku bisa melihat changbin versi lain dirinya selain di panggung malam minggu ini benar-benar indah.

Sekarang jam sudah menunjukan jam sebelas malam sudah terlalu malam untukku pulang sendirian.

aku menelepon ayah tapi hpku mati. wajahku sudah jelas terlihat cemas tanpa harus mengatakannya.

changbin mungkin peka. karena itu dia menawariku untuk diantar pulang olehnya. tadinya aku menolak karena meningat dia mungkin saja sibuk untuk latihan. dan mengantarku hanya akan membuat nya membuang waktu yang sia-sia. tapi bukan changbin kalo ga maksa.

pada akhirnya dia mengantarku pulang dengan selamat.

Ting !!

[SPEARB] Good Night Hana :)

aku tersenyum melihat pesan itu. kemudian membalasnya. sebelum memutuskan untuk pulang kami memang memberikan nomor masing-masing katanya biar gampang kalo mau ketemu.

awalnya aku ragu. kenapa diapercaya padaku padahal bisa saja nomornya aku sebar dan aku berikan pada fansnya. entahlah mungkin memnag dia mempercayaiku. aku senang dapat kepercayaan yang begitu besar.

00.01.-

Changbin sampai didalam dormnya. dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu meskipun dingin. dorm terlihat lebih sepi. ada yang masih berlatih di agensi ada yang sudah tertidur.

minggu ini memang hari istirahat bagi straykids karena kemarin sibuk setelah selesai promosi lagu baru.
Selesai mandi dia pergi ke ranjang tidurnya.

kasur milik bang chan masih kosong itu artinya dia sedang ada diagensi. changbin memeriksa handphone miliknya kemudian tersenyum melihat balasan itu.

[Hana] Night too kak

sangat singkat tapi mampu mengembangkan senyum changbin dimalam itu.