Maaf banyak typo.....
............
......
.......Ayu menahan sebisa mungkin air matanya yang ingin tumpah saat ini. Air mata sakit hati dan sakit fisik yang ia dapatkan siang tadi.
Sepanjang hari, dengan hati yang sesak, dan kedua mata yang panas menahan air mata yang ingin tumpah, Ayu bekerja dengan sangat baik. Menyiapkan segala kebutuhan, makanan, dan minuman dalam jumlah yang lumayan banyak. Membuat Ayu bolak balik kantor, dan tempat catering untuk memesan , dan mengambil makanan orang-orang yang meeting tadi.
Mahesa mengadakan meeting dadakan, dan sengaja ingin merepotkan, dan membuat capek Ayu. Karena semuanya laki-laki itu limpahkan pada Ayu. Makanan yang biasanya akan di antar oeh jasa kurir online harus di ambil langsung oleh Ayu ke tempat, dan membawa makanan-makanan itu dengan selamat ke kantor.
Pak Adrian bertanya pada Ayu tadi, apa ia membuat kesal , dan marah, Pak Mahesa?
Kalau ia. Itu artinya kamu sedang di hukum, dan di kerjai. Lakukan pekerjaanmu dengan sebaik mungkin kalau kamu tidak ingin di pecat. Untuk kamu yang menginap di kantor bersama Pak Mahesa selama 3 hari, aku tidak akan ikut campur, asal kamu ingat posisimu, dan menjaga diri. Kamu berlaku benar sekalipun, kamu akan kalah dengan orang yang namanya bos, orang yang adanya di atas kamu.
Begitu kira-kira ucap Pak Andrian panjang lebar tadi, setelah shalat dzuhur. Dan Ayu berterimah kasih banyak pada Adrian yang hanya di balas dengan anggukan kepala oleh laki-laki itu tadi.
Dan yang sedang di pikirkan Ayu sambil menatap pipinya yang kemerahan saat ini. Adalah tentang ucapan Adrian di atas.
Apakah ia salah? Karena tak sengaja mengangguk kalau ia mengenal Pak Mahesa, padahal nyatanya ia tidak mengenal Pak Mahesa sebelumnya.
Ia tidak pernah bertemu dengan Pak Mahesa sebelumnya, dan karena hal itu. Ayu harus mendapat satu tamparan yang tidak terlalu kuat, tapi tetap saja membuat pipinya yang di tampari oleh Bu Safira tadi sakit.
Ia di tampar karena tak sengaja mengangguk lalu menggelengkan kepala. Dan Pak Mahesa menganggap dia mengerjai, dan mempermainkan laki-laki itu, dan setelah itu. Sejak siang tadi hingga saat ini, Ayu merasa bagai berada dalam neraka.
Dan untungnya jam sudah menunjukkan pukul 6 lewat 30 menit. Dalam kontrak yang ia tanda tangani, jam 60 lewat 30 menit adalah jam pulangnya. Seharusnya di atas jam itu, tapi Ayu dengan takut-takut berani menawar dan mendapat jam pulang seperti di atas. Dan juga semua pekerjaannya sudah selesai.
Ruang meeting, ruang Pak Mahesa sudah bersih mengkilap di bersihkan oleh Ayu tanpa harus risih seperti hari-hari sebelumnya. Membersihkan ruangan Pak Mahesa selama 2 hari berlalu. Laki-laki itu masih berada di kursi kebesarannya, dan menatap dalam diam pada Ayu yang sedang beberes.
Dan hari ini, Ayu akan pulang ke rumahnya.
Ayu melangkah keluar dari kamar mandi yang ada di lantai 15 kantor ini dengan hati-hati, dan was-was. Entah kenapa, perasannya merasa tak enak.
Dan Ayu sudah berada di loby kantor saat ini dengan hari yang sudah gelap. Semakin terlihat gelap, dan horor karena mendung, dan ada kilat sesekali tanpa ada suara guntur yang menyertai. Sebentar lagi akan turun hujan.
Melirik kiri kanan, kantor sudah sepi. Bagaimana tidak sepi. Jam pulang kantor seharusnya jam 4 sore tadi , dan saat ini sudah jam setengah 7 malam.
Rasanya Ayu ingin menangis saat ini, jarak gerbang utama dengan loby sekitar 200 meter. Kasian anaknya di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSEMINASI
RomanceSudah 5 tahun Ayu dan suaminya menikah. tapi mereka tak kunjung memiliki anak. Ayu sudah di desak oleh ibu mertuanya agar segera memberinya cucu. Dengan tabungan yang di kumpulkan Ayu selama 5 tahun ia menjadi ibu rumah tangga, dan sambil bekerja...