26.

6.5K 790 175
                                    

Hay, aku balik. Nggak up sehari membuat feel ku pada cerita ini ilang... maapkan kalau part ini garing dan gaje😩😩

Nggak up aku lagi sibuk sama proposal, judul skripsi dan seminar😊 tapi aku akan up setiap hari kecuali kmrin. Sibuk banget lah😣...

Ayu sadar,  Isabel menatap penuh tanya kearah dirinya saat ini. Kenapa ia tidak segera masuk ke dalam ruangan Pak Mahesa.

Dan tak tahan, karena Ayu yakin, ia di tatap dengan tatapan tajam oleh Isabel saat ini, karena Ayu merasa punggungnya terasa sangat panas, dan bergidik kecil. Ayu memutar tubuhnya, dan kini Ayu dan Isabel saling menatap satu sama lain.

Isabel  yang duduk di kursi kerjanya, sedangkan Ayu saat ini dengan nampan yang berisi kopi hangat berdiri tepat di depan pintu ruangan Mahesa.

"Kenapa nggak segera masuk? Ck. Nanti kamu di pecat. Ada nenek lampir.  Kamu nggak mau kan di pecat?"Ucap  isabel sekertaris Mahesa  dengan raut kesal yang di buat-buat. Ayu tahu itu, coba di saat ia pertama kali bekerja di  lantai 15 ini, 5 bulan yang lalu,  Isabel menatap penuh permusuhan, dan benci pada dirinya. Karena mengira dirinya  ada affair dengan Pak Mahesa. Mengingat Ayu juga yang pernah menginap di kantor selama 3 hari dengan pak Mahesa. Mengingat Ayu juga sudah banyak mengambil alih pekerjaan yang seharusnya   di lakukan oleh Adrian yang merupakan asisten pribadi Mahesa di rumah maupun di kantor sekaligus yang menjadi supir pribadi Mahesa selama 24 jam kemanapun laki-laki itu akan pergi Adrian lah yang akan menyupirinya.

Tapi, untung saja salah paham  Isabel pada  Ayu sudah usai. Di saat wanita itu melihat tidak ada gelagat aneh, dan licik dari Ayu. Tidak seperti dirinya yang menyadari betapa ia sangat licik untuk menarik Mahesa agar menjadi miliknya walau sekalipun ia sudah memiliki anak, dan suami. Tapi, ia tak pernah berhasil. Mahesa  sangat setia, dan memiliki iman yang kuat.

Sialan kan?

"Saya tidak ingin di pecat, Mbak. Saya mau memberi kehidupan yang layak untuk anak saya nant------,"

"Yaudah, segera masuk. Kalau mereka sedang melakukan yang iya-iya di dalam sana, dan tidak berhenti di saat kamu sudah mengetuk pintu, dan di suruh masuk.  Abaikan saja lah. Ngapain merasa nggak enak, dan malu?"

"Segera masuk, Ayu!"Ucap Isabel dengan nada tegasnya  kali ini.

Entah kenapa, Isabel yang awalnya tak suka, dan kesal pada Ayu.  Kini perasannya sudah berubah. Entah kenapa hatinya merasa iba, dan sangat kasian melihat Ayu. Membuat Isabel yang sudah sering kena semprot, dan kata-kata yang tak enak baik dari Mahesa maupun isteri Mahesa sudah terbiasa. Tapi, Ayu? Wanita itu sedang hamil. Ibunya sedih, anaknya akan ikut sedih? Isabel? Mau di semprot dan di caci nggak akan ngaruh, Asal dirinya tidak pecat, tapi Isabel yakin. Ia tidak akan pernah di pecat. Tidak ada sekertaris yang segesit, dan sepintar dirinya.

Padahal ia sudah beberapa kali, melakukan kesalahan, yang fatal berani menggoda Mahesa tapi ia masih belum di depak, karena kepintaran, dan kelihaiannya dalam bekerja.

Ayu? Mohon maaf, hanya Og, dan posisinya bisa di gantikan dalam sekejap mata oleh ribuan orang  di luar sana apabila mengetahui nominal gaji Ayu  yang lumayan di setiap bulannya.

*****

Ini yang membuat Ayu  merasa berat untuk masuk ke dalam ruangan Mahesa. Posisi laki-laki itu dengan isterinya sangat tidak pantas untuk di perlihatkan pada Ayu yang merupakan orang asing di sini.

Melihat Safira yang duduk mengangkang, dan menenggelamkan wajahnya di depan dada bidang Mahesa yang telanjang membuat Ayu merasa malu sendiri melihatnya.

Bahkan di saat Ayu ijin pada Mahesa untuk meletakkan kopi pesanan laki-laki itu. Tangan Ayu bergetar hebat, dan untung saja, Ayu tak menumpahkan kopi itu. Dan juga untung saja, Mahesa tak menatap sedikitpun kearah dirinya.

Tatapan laki-laki itu lurus, menatap layar komputernya dengan serius.

Tapi, entah kenapa.   Selama 5 bulan yang sudah berlalu, hati Ayu terasa sesak bahkan mules apabila Mahesa menatapnya dengan tatapan yang sangat dingin, dan tajam seperti memendam amarah pada dirinya.

Tak hanya itu saja, selama 5 bulan ini, Ayu bagai mahkuk tak kasat  mata di depan mahesa maupun isteri mahesa yang selama 5 bulan ini hampir setiap hari datang mengikuti suaminya, dan pulang juga sama-sama dengan suaminya.

Dan entah kenapa, hati Ayu sangat sakit mendapat kibasan tangan dari Mahesa yang mengode dirinya agar ia segera keluar dari ruangannya barusan.

Dan tangan Ayu reflek  mengelus perutnya yang buncit, dan sangat besar. Ya, perut ayu sangat besar. Kata dokter , kandungannya sangat sehat di dalam sana, dan usia kandungannya sudah 6 bulan saat ini.

Dan Ayu melangkah dengan langkah pelan, dan nafas yang tersengal. Sumpah, hatinya sangat-sangat sesak, dan terasa sempit  saat ini, dan Ayu berharap semoga anaknya di dalam sana tidak menen-----.

"Aahhhhw...."Rintihan sakit,  lolos begitu saja dari mulut Ayu,  di saat di  bagian bawah rusuk kanannya di tendang sangat kuat  oleh anaknya di dalam sana bahkan membuat Ayu  sedikit menjongkok saat ini.

Dan Ayu dengan susah payah ingin menoleh kearah belakang, kearah  mahesa dan isterinya untuk meminta maaf karena ia barusan mengeluarkan rintihan sakitnya dengan suara yang lumayan keras, tapi....

Ayu kaget bukan main, di saat...  cangkir kopi yang ia bawa untuk mahesa  tadi, sudah berhamburan dengan mengenaskan di atas lantai bahkan tumpahan kopi menciprat celana hitam setumit yang Ayu kenakan saat ini, dan Ayu menahan  nafasnya kuat di saat....

"Keluar kamu dari ruangan saya! Cepat!!!, dan jangan menampakkan wajahmu lagi untuk hari ini. Mendengar rintihanmu barusan membuatku jijik. Sengaja heh, ingin pamer kalau kamu akan punya anak sebentar lagi, wanita sialan!"Ucap Mahesa  dengan wajah merah padam, bahkan laki-laki itu sudah berdiri dari dudukannya, dan menunjuk Ayu dengan jari telunjuknya.

Melihat Ayu dengan perut buncitnya beberapa bulan ini, membuat Mahesa muak.

Mahesa merasa marah.

Mahesa juga merasa iri.

Kenapa Ayu bisa hamil, dan isterinya yang selalu rutin cek up kesehatan, minum vitamin,  dan makan-makanan yang bergizi tidak hamil-hamil seperti Ayu?

Tbc !!

Lanjut dan ada yg baca?

Dobel up? Komen sini, biar malam nanti aku dobel up😊

Maaf ya. Alurnya lambat banget semoga betah dan kuat ya bacanya.....

Beberapa part lagi akan di skip.  Baby nya udah bisa jalan bahkan lari.

Enaknya baby boy aja?

Terus mirip Mahesa?😅

INSEMINASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang