Umji tertawa keras saat dokter di hadapannya berkata bahwa dia harus di operasi.
"Enggak, gw gak mau!" Mark yang berada di sebelahnya hanya diam, tidak bisa memaksa juga.
"Tapi ini buat kesembuhan anda." Jawab sang dokter dengan lirih.
"Kalo gw gak selamat?! Gw pergi dari dunia ini?" Tanya Umji, bahunya mulai merosot, ingin menangis.
"Yewon, percaya sama gw, lo pasti bakal sembuh."
"No! Gw gak mau!!" Umji mulai menangis, dan itu membuat Mark mulai merengkuh tubuh rapuh milik perempuan itu.
"Yewon, percaya, ya?" Ujar Mark lembut, membuat Umji sedikit lebih tenang.
"Kalo gw ketemu Ten, boleh?" Mark mengangguk, mengiyakan.
"Operasi nya kapan?" Mark mengembalikan penglihatan nya kepada dokter di hadapannya, membuat sang dokter segera diam.
"Dua hari lagi, sore nanti, jam 4 sore." Jelas sang dokter, membuat Mark mengangguk anggukan kepalanya.
"Anda bisa memberi saya pesan, saya duluan." Mark menarik tangan Umji lembut, kemudian mengambil ponselnya, menelpon mantan kekasih Umji.
"Hm? Mark?" Suara Ten membuat Umji terdiam, tidak ingin mengeluarkan suaranya.
"Hyung, bisa ketemu besok, jam 1 siang?"
"Bisa, dimana?"
"Cafe, cafe tempat nongkrong dulu."
"Okay, call!" Kemudian telepon di matikan, Mark menyimpan kembali ponselnya di saku, kemudian menatap Umji.
"Percaya sama gw, ya?" Umji mengangguk, kemudian keduanya kembali berjalan, menikmati angin siang hari.
–––
Sowon terbatuk batuk, sedikit kaget dengan apa yang di ucapkan oleh Chanyeol.
"Saya? Kencan?" Chanyeol mengangguk, membuat Sowon bingung.
Ingin menyetujui, tapi hatinya masih milik Lee Taeyong, ingin menolak, tapi dia takut.
"Saya.... tidak tahu." Jawab Sowon lirih, membuat Chanyeol tersenyum mengerti.
"Ya sudah, saya duluan." Chanyeol beranjak, meninggalkan Sowon yang sudah menghela nafas, kemudian mengambil ponselnya, menelpon orang random.
"Halo?" Sowon mengumpat dalam hati ketika suara Taeyong menyapa pendengarannya.
"Hai.."
"Kenapa nelepon, Sowon?" Astaga, Sowon rindu sekali suara ini.
"Gw... Gw kangen." Taeyong menyirit sesaat di sebrang, kemudian tersenyum.
"Gw juga, mau ketemuan?" Setelah lama berfikir, akhirnya Sowon mengiyakan, membuat Taeyong bersorak sorak bahagia disana.
"Okay, gw tunggu 1 jam lagi." —tut, telepon terputus, membuat Sowon menutup matanya perlahan.
"Bego banget lo Won, bisa bisanya nelepon mantan!" Memukul kepalanya berkali kali, Sowon kemudian meringis karena ingat dia memakai cincin.
"Oke, sekarang gw harus ganti baju." Sowon menghela nafasnya, kemudian berjalan ke arah baju awal dia, untuk di pakai kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ II ] Memories || NCT . GFRIEND ✔
Fanfiction𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 puzzle piece ; memories (𝙈𝙚-𝙢𝙤-𝙧𝙞𝙚𝙨) (𝙣.) 𝙢𝙚𝙢𝙤𝙧𝙮 " memories αbout me, you αnd us . " GFRIEND ft. NCT (n.) Please read the PUZZLE PIECE first ! please don't plagiarize this story , tysm