OO5

1K 133 77
                                    

Sowon diam, menatap makam Yerin dengan pandangan sendu.

"Gw capek, Yer." Terduduk, Sowon mulai berbicara, dia merasa Yerin akan mendengarnya.

"Gw pengen ikut lo,"

"Tapi orang tua gw belum gw banggain." Sowon terisak, tidak menyadari jika ada orang lain di belakang.

"Gw takut,"

"Gw benci,"

"Semua hal di dunia,"

"Kecuali anak anak GFRIEND,"

"Dan Bangchan." Sowon terisak lagi, dia jadi rindu pada sahabatnya itu.

"Sowon?" Sowon mendongak, kemudian menghapus air matanya dengan cepat.

"Jeno?" Lee Jeno disana, berdiri di depannya.

"Nangis kok disini." Sowon tersenyum hambar mendengar itu.

"Cuma Yerin yang gak bakal bocorin semuanya." Jeno tertawa kecil walaupun terdengar sedih.

"Iya, dia gak ada." Sowon tertawa dengan sendu, dia sedih sekali.

"Benar."

"Gw disini, padahal."

---

Yuju mendengus melihat Yuta dan Winwin sedang mengobrol, dia jadi badmood karena bertemu mantannya.

"Lo capek? Mau pulang?" Yuju mengangguk, mengiyakan ucapan Winwin kepadanya.

"Yuta, ante--"

"Mau pulang sama lo!" Winwin tersenyum kecil, kemudian berdiri, melambaikan tangannya pada Yuta dan menarik Yuju.

"Gw duluan." Yuta mengangguk, walaupun dia sama sekali tidak rela.

Yuju-nya menolak, menolak untuk pulang dengan dirinya.

Hahaha, ternyata apa yang telah dia perbuat dulu akan menjadi seperti ini, jika saja Sana tidak pernah datang ke hidupnya. Sana seharusnya rela dia dengan Yuju!

Sebenarnya salahnya juga karena tidak memberi tahu Sana jika dia mempunya orang yang dia cintai, selain Sana.

Baiklah, jadi yang salah memang dia, Nakamoto Yuta yang paling bersalah.

–––

Kemudian hari berganti, menjadi hari lain, dan seharusnya hari kemarin dilupakan, kan?

"Lagi apa?" Sinb menoleh, kemudian sedikit mundur melihat Sunghoon yang menatapnya.

"Lagi tidur." Sunghoon mendengus, memang menyebalkan.

"Kan keliatan gw lagi apa, sayangku." Sunghoon mengangguk kecil, kemudian duduk di sebelah yang lebih tua darinya.

"Sunoo mana?"

"Gak tau, tadi katanya ke toilet." Sinb mengangguk anggukan kepalanya, kemudian kembali berfokus pada kertas dengan banyak tulisan itu.

"Gw suka kakak." Sinb menoleh, merasa jika ada yang berbicara padanya, kemudian menyirit melihat Sunghoon menunduk.

"Lo ngomong sesuatu?" Sunghoon menggeleng ribut, kemudian fokus kepada komputer di depannya.

[ II ] Memories || NCT . GFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang