EPISODE 2: Friendzone.
—
"Seperti Cinta yang setia menunggu Rangga ribuan purnama, cinta Jakadika hanya untukmu."
"Jek bisa diem ga."
Jeka menghentikan puisi badungnya sambil berdecak. Yang ngomong di depannya ini adalah cewek sefakultasnya, sekaligus temen dekatnya yang menjadi salah satu manusia kebal akan pesona Jeka. Sehingga cowok itu tidak perlu memusingkan jika suatu hari salah satu dari mereka ada yang bakal jatuh hati karena jawabannya hanya satu: tidak mungkin.
"Ros."
"Nama gue Roséanne, bukan Ros! Emangnya gue kakaknya Arrufin bin Abdul Salam?"
"Siapa Arrufin?"
"Upin."
???? Jeka menggedikkan bahu. Malas melanjutkan omongan Rosé yang semakin melantur. Cowok itu menyalakan korek apinya dan mulai membakar batangan tembakau yang selama ini menjadi candu.
"Jadi lo kapan pindahan?"
"Next week."
"Hm, gamau kenalan duluan sama anak kosan gue?"
Rosé menggeleng.
"Nanti juga ketemu. Lagian kalo gue ternyata ganyaman sama cewek-ceweknya, gue tinggal pindah lagi."
"Udah kayak kutu loncat aja lo."
"Mirror, Jakadika!"
Jeka lagi-lagi mendecak. Sejarah keduanya mengenal cukup singkat dan klise. Dulu Rosé merupakan maba 'terkenal' yang dibicarakan seantero kampus. Pertama karena penampilan cewek itu mencolok. Rambutnya panjang dan dicat pirang dari atas sampai pinggang. Kedua, dia jarang bicara menggunakan bahasa Indonesia. Ketiga, selalu melanggar peraturan, seperti membawa kendaraan sendiri di hari pertama ospek dan nge-vape di kantin kampus. Tidak tanggung-tanggung, merk mobil cewek itu adalah BMW dengan seri keluaran terbaru. Yang mana sangat tidak ladzim terjadi di Perguruan Tinggi Negeri.
Ternyata setelah diselidiki, asal usul Rosé adalah cewek pindahan dari Amerika. Jeka sebagai cowok penakluk hati wanita nomor satu tentu langsung ngedeketin si bule amrik yang menjadi buah bibir kampus. Alih-alih direspon sebagaimana mestinya, Rosé malah ngajak Jeka temenan dan mereka berakhir menjadi sepasang sahabat goblok.
Fakta baru setelah Jeka deket sama Rosé, cewek itu pure keturunan Indonesia hanya saja pindah ke luar negri sejak SMP sampai SMA.
Dasar, bulepotan!
Kini Jeka mengajak Rosé untuk pindah kos bersamanya karena Jeka bosan mendengar keluhan Rosé setiap hari akan teman sekosannya yang meresahkan.
***
Bertapa adalah kata yang tepat untuk seorang Elang di akhir pekan. Bukannya Elang tidak bisa sosialisasi, tapi dia yang tidak mau. Pertama karena melelahkan, kedua ya melelahkan.
Cowok itu mengemasi barang-barangnya dan bersiap keluar dari kelas, otaknya sudah membayangkan kasur empuk serta bungkus-bungkus snack yang akan menemani kemagerannya kelak. Sampai seorang cewek berponi mendatanginya dan membuat semua rencana Elang langsung buyar seketika.
"Oh my God, what a coincidence! We met again!"
Elang menutup matanya sejenak sambil memijat pelipisnya. Sepertinya hari ini dia kena sial karena tadi saat ujian ia menolak untuk bagi-bagi jawaban kuis dengan sombong. Kampret!
"Hm. Ada apa, Lisa?"
"Ih, nama gue itu Alisa, panggilnya Al, bukan Lis! Biar lo gue panggil El. Jadi kita kayak anaknya bunda Maia deh." Alisa menggerling ketika mengatakan kalimat yang sudah sering Elang dengar sampai telinganya hampir panas.
"Kalo gak penting gue cabut."
"WAIT!" Alisa dengan santai menahan bahu Elang dengan tangannya.
"Bentar dong, gue mau ngomong."
"Paan?"
"Gue udah siapin surprise buat elo loh, El."
Udah tau, batin Elang.
"Gue nggak ultah."
"Dih, emang harus nunggu ultah? Kalo buat lo mah, setiap hari lo minta surprise juga gue kasih."
"Gak perlu." 🙂🙂🙂🙂🙂
"Yup, tentu saja nggak perlu dong. Bangkrut gue."
"Oh."
"Kalo surprise kali ini gue yakin bakal jadi surprise terbaik seumur hidup lo."
"..."
"Soalnya ini tuh bakal jadi surprise bersejarah yang pernah gue lakuin!" Alisa makin bersemangat.
"..."
"Gue yakin lo juga seneng!" Alisa menoel dagu Elang. Membuat cowok di hadapannya langsung menjauhkan tangan Alisa dan menatapnya horror.
Sedangkan yang ditatap langsung tersenyum lebar.
"Haha tunggu aja ya, minggu depan. Disarankan untuk penasaran terus sih sengaja gak gue kasih tau, biar mikirinnya gue terus! Bye, imamku!"
Alisa berdadah-dadah cantik lalu hilang dari pandangan Elang. Dengan cepat cowok itu mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak seseorang.
Elang
jef, kosan denis gmn?
masih kosong?Jef
gue lg sm denis bentar gue tanyaElang
okJef
lang
kata denis udah engga
ada anak baru kemaren baru pindahElang
dobel kampret.
ywdh mkshJef
ya
slmt tinggal sm alisa 3 th ke depan
samawa
🙏🏻🙏🏻🙏🏻Elang
anjg
mending lo bantuin gw cari kosanJef
kamu pikir aku mau melakukannya??
aku gabisa jauh dari km elang
:(Elang
tot//
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seasons Change | 97
FanfictionJust like seasons, feelings change. ©savorydelight.