| EP. 3

772 56 4
                                    

EPISODE 3: Si Anak Orang Kaya.

"Mau resign jadi orang kaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau resign jadi orang kaya."
Jefrian, orang kaya

***

Siapa bilang jadi orang kaya enak? Ya banyak enaknya sih. Seumur hidup, Irene—Mama Jef—nggak pernah tiduran di karpet depan TV sambil pake daster bunga beli di obralan pasar, rambut di cepol, dan bau dapur. Irene mah capek dikit ke spa, lepek dikit langsung manggil orang salon soalnya semua peralatan salon Irene punya, muka berminyak dikit langsung ke klinik perawatan kalo nggak nyetok SK II di rumah. Namanya tangan keriput kelamaan kena air cucian juga nggak pernah. Semua itu cuma rutinitas rakjel.

Keliatannya nyaman, memang. Tapi bagi Jef semuanya bakal jadi bencana kalo si Papa Arjuna yang terhormat udah ngebahas soal perjodohan demi perusahaan yang lebih makmur. Beneran, Jef rasanya mau menyusut aja jadi rakyat jelata terus jualan Odading Mang Jefri yang pastinya laku soalnya dia ganteng.

"Ma, help your desperate son right here."

"Sorry, my lovely son. I can't do anything. Just accept the fact that you're gonna marry the chosen one. This is reality, dear." Irene yang lagi duduk dengan satu kaki menyilang dengan majalah di tangannya serta rol rambut yang sedang menggulung poninya itu menggedikkan bahu. Seakan tidak mau campur urusan Ayah dan anaknya.

"At least give me time!"

"Kamu sudah punya waktu yang banyak, tapi kamu nggak gunain itu."

"Nyari calon istri potensial nggak segampang nyari ikan cupang, Mamah." Jef mulai emosi.

"Makanya, biar Papamu yang nyari."

"No! Let me!"

"Ask your Father then."

"That old man won't listen to me. Papa tuh sekeras malin kundang yang terkutuk, Ma!"

"Heh, jaga omongan kamu ya anak muda!" Arjuna memperingatkan.

"Whatever." Jef mendecih lalu merampas kunci mobil yang tergeletak di meja. Tanpa pamit, dia langsung keluar dari rumah dan mengendarai mobilnya ke tempat di mana Jef biasa melepas penat.

Dentuman musik memenuhi indra pendengaran Jef ketika kakinya melangkah masuk ke ruangan gelap yang dihiasi lampu neon warna-warni. Mata Jef langsung mencari di mana gerangan sahabatnya berada, sebelum seorang cewek berambut pirang menabraknya dan menumpahkan sebagian cairan dari gelasnya ke jaket Jef.

Seasons Change | 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang