3

8.8K 1.3K 33
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini, Chenle merasakan sakitnya kehilangan untuk pertama kali. Nenek Chenle yang sedari bayi merawat Chenle meninggal akibat serangan jantung. Ia sudah segera mungkin menelpon ambulans, tetapi dunia lebih memilih untuk berlaku kejam kepadanya.

"Pukul 10.45 tepat, Nyonya Zhong Mei Hua dinyatakan meninggal dunia." seru dokter yang sedari tadi sudah melakukan CPR ke nenek Chenle.

Chenle yang notabenenya masih enam tahun sudah mengerti apa arti klausa 'meninggal dunia' yang ia dengar secara samar dari dokter yang menangani neneknya. Ia paham, arti klausa itu adalah neneknya tidak akan menemaninya lagi untuk mengerjakan tugas menggambar matahari dari gurunya. Atau menemaninya dalam pekan olahraga yang diselenggarakan sekolah. Apalagi memberikannya kecupan manis di pipi ketika ia akan memasuki kelas.

Chenle sangat paham bahwa neneknya meninggalkannya di dunia yang kejam ini seorang diri.

Dunia Chenle runtuh. Ia tidak terima semesta mengambil nenek kesayangannya dari hidupnya yang begitu sederhana. Air matanya sudah mengalir deras tak terbendung lagi. Mulutnya bergetar akibat menahan isakan yang begitu pilu. Kaki kecilnya membawanya berlari dari posisinya sekarang, berharap ia juga bisa lari dari kenyataan.

"Hey, Nak! Kembalilah ke sini! Nak!" teriak suster yang bertugas. Chenle mengabaikannya.

Namun naas, kaki Chenle bahkan tidak memiliki tenaga untuk berlari jauh. Seakan semesta mempertegas bahwa ia tidak akan bisa lari dari kenyataan yang menyakitkan ini. Ia hanya bisa berlari mencapai ICU, yang berada tepat di sebelah ruangan ia berada sebelumnya, UGD.

Ia melihat ke dalam ICU. Ia melihat bagaimana para pasien di dalam sana sedang sakit dan melawan penyakit mereka dengan semua fasilitas yang memadai. Hatinya semakin sakit akibat pemandangan itu.

Seandainya saja aku peka dengan kondisi nenek, aku akan tau bahwa nenek sedang sakit dan tidak memaksa untuk pergi ke kebun binatang hari ini.

Seandainya aku tidak meminta ke nenek untuk pergi bersekolah, keuntungan dari warung nenek bisa untuk biaya nenek berobat.

Seandainya saja aku tidak ada di dunia ini, nenek akan hidup bahagia tanpa beban tidak tau diri sepertiku.

Aku hanya beban bagi nenek, seharusnya nenek menolak merawatku.

Nenek seharusnya membuangku saja!

Aku bahkan belum membalas kebaikan nenek, kenapa nenek sudah pergi??!!

KENAPA??!!! NENEK??!! YANG??!! PERGI??!!

HARUSNYA AKU SAJA YANG PERGI!! AGAR NENEK BAHAGIA!!

Tangisan pilu Chenle sudah tidak bisa ia tahan. Semakin kencangnya teriakan yang ia keluarkan saat menangis menandakan semakin banyak ia memaki dan menyalahkan diri sendiri atas kepergian neneknya. Bahunya sudah tidak kuat menahan beban yang diberikan semesta kepadanya.

Chenle terduduk dan menyembunyikan wajahnya dari dunia. Malu sudah menjadi beban bagi orang baik seperti neneknya. Dan ia juga malu karena masih dengan tidak tau diri menunjukan kesedihannya kepada dunia.

Chenle tau...

Dan Chenle juga sangat mengerti...

Beban seperti dia...

Sudah tidak layak untuk menangis agar merasa lega.

Rasa sakit itu, harus ia tanggung karena sudah mejadi beban tidak tau diri sepertinya.

Zhong Chenle kau bodoh! Kau bahkan tidak layak menangis! Kau mengganggu pengunjung rumah sakit yang lain, gila!

Tidak cukupkah kau menjadi beban nenek?! Sekarang suara tangisan jelekmu menjadi beban bagi mereka yang mendengarmu!

Diamlah, bodoh! Berhenti menangis!

Logika Chenle tau bahwa ia harus berhenti menunjukan kesedihannya. Tapi hati kecilnya yang sangat terluka memaksanya untuk tetap menangis.

Tanpa sadar, Chenle sudah sangat membebani seorang anak akibat tangisan pilunya itu.






[tbc]


update lagi dong... biasalah cerita baru, jadinya masih sering nulis karena masih ingat alur yg mau dibikin hehehehe...

ngefeel gak sih sedih-sedihnya? kurang paham bikin yang sad-sad gini....

have a nice day and enjoy this story!!!

jangan lupa vote dan komen yaaa xixixixi...

First Lost | ChenJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang