10

6.5K 1K 85
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Chenle dapat cepat melupakan kesedihan akibat kehilangan nenek tersayang dengan bantuan dari orangtua barunya. Jisung juga termasuk walaupun bantuannya hanya berupa menoel-noel pipi Chenle sambil berkata 'Ikan lele gak pernah sedih loh, Le'. Apalagi yang kalian harapkan dari bocah edan seperti Jisung. Ya kan?

Akan tetapi, sejujurnya dari hati Chenle yang paling dalam, eksistensi Jisung inilah yang membuat perasaannya membaik. Chenle merasa bahwa ia memiliki seorang teman yang dapat diandalkan. Seperti saat ini, Jisung dengan sigap menahan Chenle yang hampir jatuh karena kehebohannya ketika mendaki bukit tidak seberapa itu.

Sebenarnya, itu bukanlah bukit. Hanya tanjakan biasa yang ditumbuhi dengan rumput hijau. Akan tetapi, karena kudua bocah itu masih pendek, tanjakan itu dinamai menjadi 'bukit'.

"Hati-hati toh, Le" seru Jisung.

"Kamunya sih lama!" balas Chenle.

"Ngapain buru-buru sih, Le? Toh juga bukitnya enggak bakal lari. Untung aja tangan kamu aku pegang terus loh, Le!" Jisung kembali menasehati bocah yang lebih tua itu.

Dan Chenle hanya bersikap bodoh amat. Ia mau segera rebahan di bukit itu sambil menatap langit. Padahal rebahan lebih enak di kasur, kan? Memang selera Chenle ini sedikit aneh.

Setelah mereka sampai, Chenle dan Jisung langsung tiduran di rumput yang hijau itu sambil memandangi langit yang cerah. Beruntungnya cuaca tidak terlalu terik.

First Lost | ChenJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang