#O9: Mulai

356 80 22
                                    

Hari Rabu selalu menjadi hari paling padat dijadwal kelas Juyeon, sarapan Matematika Peminatan selama tiga jam yang bukannya bikin kenyang malah bikin mual. Dilanjut Biologi  dua jam dan terakhir Bahasa Inggris Wajib dimana gurunya udah sesepuh, setidaknya Juyeon masih menyukai mata pelajaran satu itu. 

Terlepas dari penatnya jadwal hari ini, Juyeon masih merasa ada yang aneh dan kurang. Bukan uang jajannya yang kurang, bukan juga Changmin yang semakin hari semakin aneh, memang aneh kalo sahabatnya itu. Juyeon hanya merasa aneh karena sudah terhitung tiga hari ia tidak mendapat agenda surat anonimnya dan rasanya sangat kurang  tidak mendapat atau menemukan sepucuk surat yang selalu ia nanti setiap hari disekolah.

Dan pengirimnya pun, Juyeon sendiri sampai sekarang tidak tau. 

Spekulasi menurut Kevin dan Chanhee sih beragam, bermacam-macam nama keluar dari mulut dan otak mereka begitu juga Changmin, tapi rasanya sangat aneh dan berbeda, maksud Juyeon rasanya sangat berbeda dengan karakter dan sifat dari bahasa dan tulisan si pengirim surat anonim ini. Dan bahkan dari semua spekulasi nama semua sangat bertolak belakang dan juga berbeda dari nama yang menjadi harapan Juyeon, yang Juyeon harap nama itu dapat tersebut dari mulut sahabat-sahbatnya itu. Hanya saja hal itu juga tidak kunjung terjadi. 

Apa mereka pikir, pengirim surat anonim itu bukan Yewon? 

Tapi aneh juga kalo Juyeon berpikir pengirimnya adalah Yewon, itu mah emang maunya aja gak sih? 

"heh, ler" Juyeon tersentak ketika lengannya disenggol oleh Changmin "buset dah, lamunin apaan sih?" 

Apa sebaiknya Juyeon ceritakan saja ke Changmin? about how much desperate he was wanting to dating his bestfriend's bestest, about how he want his bestfriend's bestest to be his secret admirer, Juyeon juga capek kalo begini terus. Tapi Juyeon juga gak mau salah orang yang nantinya bakal jadi masalah "apaan sih malah diem ditanyain?"

"ay"

"yang bener atau gue geplak pala lo pake nih tempat pensil?"

"min"

"apaan?"

"gua naksir banget sama sahabat lo"

"god, we been knew

"cuma masalahnya" 

"apalagi, nyet?"

"sender surat anonim gua ini, siapa ay?" 








































---

"D-dia bilang gitu?" 

Changmin mengangguk sambil menyedot ice thai tea miliknya, mereka bertiga (tentu saja) Changmin, Yewon dan Sakura lagi nangkring di J.CO Botani Square setelah pulang sekolah. Yewon kebetulan sedang kosong dari jadwal budak sekolahnya sedangkan Changmin berhasil bolos dari latihannya hari ini dari hasil memelas ke Juyeon dan Sangyeon. 

Yewon semakin pusing setelah mendengar cerita Changmin tentang Juyeon yang semakin jujur ke Changmin--saat ini--kalo Juyeon bener-bener ada rasa sama Yewon, apalagi dikalimat "dia ngarep banget kalo sender surat anonimnya tuh lo, ya padahal emang lo gak sih?"

NASA buka jasa terbang gratis gak ya buat orang lagi jatuh cinta? 



"Tapi iya sih, won. Lo udah lama gak nyurat, kenapa dah?" 
Yewon menghela nafas pada pertanyaan Sakura, bukan karena gak mau nyurat lagi. Cuma karena saking sibuk jadi budak sekolah dan Yewon sendiri jadi tidak fokus antara menuang rasa kasih atau mengeluh saat menulis suratnya itu. "Butuh konsen, masalahnya gue lagi gak konsen" 

Secret Admirer | Juyeon x UmjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang