Chapter 1 Part 2

27 1 0
                                    

Song by : Endah N Rhesa - When You Love Someone

---------------------------------------------------------

Kampus.

Hari ini begitu panas, padahal jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Hari yang begitu panas itu tidak menghalangi Yura untuk menunggu seorang temannya yang berada di Fakultas Teknik. Yura dan temannya selalu pulang bersama. Hal itu biasa mereka lakukan hampir 3 tahun belakangan ini.

Yura duduk bersandar di salah satu tempat yang berada di fakultas tersebut. Sesekali dia sibuk mengibas-ngibaskan tangannya untuk sedikit memberi kesejukan. Beberapa menit kemudian, temannya pun datang menghampiri Yura.

Yura POV:

Akhirnya pria itu datang juga. Ya... temanku adalah seorang pria. Aku mengenalnya saat ospek. Jika aku ingat-ingat, waktu itu hari sangat panas. Sama seperti hari ini.

                                                                  Flashback:

Aku berjalan untuk mengambil air minum yang sudah disediakan oleh pihak kampus. Ospeknya tidak aneh-aneh kok, hanya di minta untuk lompat sana lompat sini, lari sana lari sini, dan masih banyak lagi. Hehe...

Saat aku sedang mengambil air minum, tiba-tiba seorang pria datang menghampiriku. Aku sedikit terkejut melihatnya, ditambah aku tahu bahwa dia bukan salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi. Aku tahu dari warna baju yang dia pakai. Karena kegiatan ospek digabung dalam satu lapangan dengan fakultas lain, setiap fakultas diminta untuk menggunakan baju yang berbeda dari fakultas lainnya. Untuk Fakultas Ekonomi menggunakan baju berwarna jingga. Kenapa jingga?

Warna jingga identik dengan keselarasan, keceriaan dan kemudahan. Hingga penggunaan warna ini diberbagai lambang dan simbol ekonomi akan mengisyaratkan untuk memudahkan pengambilan solusi dan keputusan yang berguna untuk segala permasalahan di bidang ekonomi yang nantinya harus diselesaikan dengan baik dan benar.

Penjelasan diatas aku dapat dari salah satu sumber di internet. Karena aku merasa agak aneh juga saat diminta menggunakan baju berwarna jingga. Aku sendiri tidak memiliki baju warna itu. Tapi setelah tahu alasannya, itu jadi tidak aneh lagi bagiku. Nah, untuk si pria yang menggunakan baju berwarna biru tua, warna biru tua di pakai oleh Fakultas Teknik. Jadi dia pasti dari fakultas tersebut.

"Ehm... ada apa ya?" tanyaku halus. Kenapa bisa ada anak fakultas teknik datang ke area fakultas ekonomi?

"Huft, aku lagi dapat hukuman dari seniorku, maaf ya... apa boleh aku minta minuman kalian?" tanyanya dengan nafas tersengal-sengal.

Seperti tersihir, aku pun tidak bertanya apa-apa lagi padanya. Tanpa sadar aku memberikan minuman yang tadi ku pegang. Minuman itu belum sempat aku minum. Dia kemudian mengucapkan terima kasih dan pergi. Aku hanya bisa diam mematung melihatnya pergi.

Dia...

Pria itu memiliki postur cukup tinggi, bermata abu-abu gelap, memiliki lesung pipit di sebelah kiri, dan juga rambut hitam berponi yang sedikit lepek karena keringat.

'Dia manis.'

...

Beberapa minggu kemudian, pria tersebut selalu datang menghampiriku hanya untuk memberikan sebuah minuman. Minuman itu kadang berwarna, kadang tidak. Kadang dingin, kadang hangat. Kadang berkaleng, dan kadang hanya botol plastik seperti minuman biasa. Juga, kadang ada yang menggunakan gelas.

Hem...

'Apa yang dia lakukan sebenarnya?'

Walaupun sejujurnya, perlakuan dia membuatku merasa senang. Dan akhirnya aku selalu menantikan minuman-minuman yang akan dia berikan setiap harinya. Kini dia bukan hanya membelikan aku minuman, tapi juga mengantarku pulang. Dia selalu menungguku pulang kuliah atau sebaliknya, dan kita pulang bersama dengan menggunakan sepeda miliknya. Hingga akhirnya hal itu menjadi rutinitas sehari-hari. Kami selalu menghabiskan waktu bersama. Menonton film, ngemall, sampai kadang membantuku menjadi pelayan di tempat makan Ayahku.

UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang