Chapter 5

7 1 0
                                    

Song by : Rendy Pandugo - Hampir Sempurna
---------------------------------------------------------

Yuda POV:

"Aku mencintainya." gumamku.

Setelah kejadian sore tadi, aku mulai menyadari bahwa sebenarnya aku juga menyukai Yura. Sepertinya aku sudah memiliki rasa ini sejak pertama kali kita bertemu.

Sebelumnya aku sudah pernah mengagumi seorang teman, tapi kali ini terasa berbeda. Bukan hanya rasa nyaman saja, tapi ada rasa takut juga jika dia meninggalkanku. Pergi jauh dariku, sampai aku tidak bisa melihatnya lagi.

Saat ini umurku sudah 19 tahun dan aku mengerti apa itu cinta. Hanya saja aku belum bisa meyakini bahwa 'aku menyukai perempuan'. Pikiranku masih terjebak dalam masa lalu. Masa lalu yang membuatku tidak percaya diri untuk mengatakan 'perasaan ini' kepada Yura.

...

Ketika aku berusia 15 tahun, aku pernah memiliki hubungan dengan salah satu teman dekatku. Teman yang sudah sedari kecil menjadi teman bermain bersama.

Awalnya aku belum mengerti perbedaan dari rasa nyaman karena cinta atau rasa nyaman karena dia adalah teman yang selalu main bersamaku.

Aku adalah seseorang yang memiliki banyak teman, tapi beberapa dari mereka bukanlah teman sebenarnya. Ada yang mendekatiku hanya karena aku anak orang kaya. Hingga akhirnya aku hanya memiliki dua teman dekat saja, yaitu Rio dan Aulia. Selebihnya mereka hanya teman biasa.

Aku sangat bahagia karena aku dan dua temanku selalu masuk di sekolah yang sama. Kedua orang tua kita juga sangat dekat. Tapi aku lebih sering bermain bersama Rio, karena jarak rumah kita yang tidak terlalu jauh. Terkadang kita juga bersepeda bersama ke tempat Aulia untuk mengajaknya bermain. Jarak ke rumah Aulia sekitar dua kilometer dari tempat aku dan Rio. Tapi kadang kita hanya pergi berdua, karena Aulia adalah seorang wanita, jadi hal yang kita suka sesekali berbeda dengan Aulia.

Begitu dekatnya aku dengan Rio, membuatku sangat senang bersamanya. Dan entah kenapa rasa itu berubah menjadi saling memiliki.

Aku dan Rio masih sama-sama belum mengerti akan cinta. Karena terlalu seringnya aku bertemu dengan orang yang kurang baik selain dua temanku ini, Rio juga selalu sibuk akan les privat di rumahnya, membuat kita jarang bermain dengan orang lain atau lawan jenis.

Kita memang memiliki Aulia, tapi Aulia juga memiliki kesibukan sendiri dan tidak sedekat seperti aku dan Rio. Seringnya aku dan Aulia hanya bermain saat di sekolah saja.

Entah kenapa aku merasa hubungan aku dan Rio tidak seperti hubungan sepasang kekasih yang semestinya. Kita hanya saling merasa nyaman karena sudah biasa bersama. Hanya terkadang merasa cemburu jika diantara kita bermain dengan orang lain selain Aulia.

Ya... hanya sebatas itu.

Aulia juga belum pernah memiliki seorang kekasih. Dan aku tidak tahu kenapa.

Setelah aku dan Rio berpikir bahwa kita seperti sepasang kekasih, kita lalu mengatakannya kepada Aulia. Dan Aulia sangat terkejut.

"A... APA?" teriak Aulia dengan mulut menganga. "Kalian kan seorang pria?!" sambil menunjuk dengan jari telunjuknya bergantian ke arah aku dan Rio.

Saat ini kami berada di atap sekolah, tempat biasa kami berkumpul.

Aulia kemudian melanjutkan ucapannya. "Kalian bener-bener yakin?"

Aku dan Rio saling menatap, kemudian mengangguk dan tersenyum kepada Aulia. Aulia hanya duduk terdiam, setelah menatap aku dan Rio. "Bagaimana dengan orangtua kalian? Pasti mereka tidak setuju dengan hubungan ini."

UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang