Bagian 29

11.1K 836 17
                                    

Hari-hari terasa membosankan karena tidak ada daddy. Meskipun setiap malam daddy terus menghubungiku tapi tetap saja, aku ingin bertemu dengan daddy. Aku rindu hari-hari yang kami habiskan saling memberikan sentuhan-sentuhan ringan yang menyenangkan.

"Luc do you hear me? ohh c'mon..."

Aku tersadar dari lamunanku. Sejak daddy pergi aku jadi lebih suka melamun, hahaha.

"Hmm Jangan bengong Lucas, istirahat makan siang sudah selesai, ayo!"

"Hehe, sorry Danny"

Danny sudah tau kalau daddy sedang di Greece. Aku memberitahunya beberapa hari yang lalu. Karena itulah kadang kami makan bersama atau hanya jalan-jalan agar aku tidak terlalu bosan.

Sudah 4 hari aku tidak bertemu daddy. Aku menahan diri agar tidak melakukan hal bodoh seperti pergi menemuinya di Greece. 'Sabar diriku, sabar...' kalimat itulah yang terus kuucapkan pada diriku sendiri. Tinggal 3 hari lagi, project daddy akan selesai dannnnn.... aku bisa bermain dengan daddy sepuasnya, dengan tubuhnya maksudku, ehe.

"Semakin hari kau semakin parah Luc. Kalau kangen pergi saja ke Greece"

"Aku sempat memikirkan ide itu, tapi, aku tidak mau mengganggu daddy. Nanti kalau aku kesana pekerjaan daddy jadi molor, terus, daddy harus pulang lebih lama dari perkiraan"

"Yeah, you're right. LDR sucks!"

Kemudian kami melanjutkan pekerjaan. Restauran masih ramai seperti biasa. Dengan bekerja aku bisa sedikit melupakan daddy, sedikittt sekaliii Cuma 0.001%. Sedangkan dirumah, aku tidak memiliki hal lain yg harus kulakukan jadi aku terus memikirkan daddy sambil melihat ponselku dan menunggu kapan daddy menghubungiku.

Tinggal 30 menit lagi jam pulang kerja. Setelah membersihkan restauran aku berganti baju di locker room, ketika sedang ganti baju tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku. Aku berbalik dan menemukan manager berdiri di pintu.

"Lucas?" Manager memanggilku

"Yes, bossman?"

"Come to my office"

"Yes"

Kenapa tiba-tiba manager memanggilku? apa aku mau dipecat karena kerjaku yang malas-malasan? tidak tidak, aku tidak malas-malasan! Aku rajin bekerja, bahkan aku lebih rajin belakangan ini. Dengan perasaan tidak karuan aku masuk ke kantor manager.

"Duduklah, Lucas"

"Thank you, sir"

"Bagaimana pekerjaanmu? apa terasa berat?"

Aku bingung dengan pertanyaan ini, aku merasa sedang wawancara kerja, lagi.

"Emm yeah, eh no.. I mean no, I'm good. I love my job"

What the hell is happening? kenapa aku berbicara seperti anak SD? Oh noo... I'll get fired!
Manager hanya tesenyum kecil melihat kebodohanku.

"Lucas, apa kau tau tentang blue moon yang akan membuka cabang baru?"

"Yes, I know"

"Cabang baru akan dibuka di luar kota. Kepala pelayan yang bekerja disini akan ikut pindah ke cabang baru"

"Yes" Aku bingung kemana arah pembicaraan ini

"Aku ingin menawarkan posisi itu untukmu"

"Yes?" wajahku pasti sekarang telihat semakin bodoh, apa aku tidak salah dengar?

"I'm sorry sir, I didn't get it."

"Baiklah, aku akan memperjelasnya. Apa kau tertarik bekerja sebagai kepala pelayan di blue moon?"

HIS DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang