Bagian 26

13.9K 963 20
                                    

Aku bangun terlalu pagi, Sialan!

Matahari masih belum terlihat, jam masih menunjukkan pukul 4 dini hari. Sepertinya semalam aku ketiduran dimobil, padahal semalem daddy janjiin hadiah buat aku tapi aku malah tidur, bodoh.

Daddy tertidur pulas disampingku dengan tubuhnya yang setengah telanjang, otot perutnya yang terlalu menggoda itu membuat air liurku mengalir. Aku laper... pengen makan daddy.

'That's it! jilatin daddy pagi-pagi pasti enak banget'

Aku tak menyangka sepagi ini tapi otakku udah encer banget. dengan cepat aku ke kamar mandi membersihkan diri dan kemudian melompat ke ranjang, wait, tidak jadi, nanti daddy bangun terus aku gagal sarapan.

'Bagian mana yang harus kumakan duluan? hmmm semua terlihat enak'

Pen*s daddy, Smart boy. tidak buang-buang waktu lagi segera kuturunkan celana pendek daddy dan mataku disuguhkan pemandangan luar biasa.... pen*s daddy pas gak bangun aja gede, pantes pas bangun susah banget masuk di mulutku.

'Tenang Luca, tenang...isep dikit-dikit'

Dengan perlahan aku menjilati ujung pen* daddy lagi... lagi...

"mnnhh it's perfect. This is the best breakfast ever"

Aku semakin tidak sabar, cepat-cepat kubuka mulutku dan kumasukkan pen*s daddy yang masih tertidur kedalam, aku menghisap pen*s daddy perlahan kemudian kuberikan tekanan dengan lidahku, kumainkan lidahku didalam agar pen*s daddy cepet bangun.

"Mnnnhhh... soo good... mnhh..." Kutarik mulutku kemudian kuhisap terusss

"Mnhhh..."

Slurp slurp...

Akhirnya pen*s daddy bangun juga!

"Boy"

'Sh*t. Bukan Cuma pen*s nya yang bangun tapi orangnya juga!'

"Ehe daddy"

"Apa yang kau lakukan?" tanya daddy dengan suara khas bangun tidur, aw so sexy.

"Luca laperrr" ucapku sambil terus menjilati pen*s daddy yang semakin tegang.

"Dan kau menjadikan pen*s ku sebagai camilan?"

"Luca Cuma pengen jilat kok... gak dimakan beneran"

"Come here"

Aku merangkak keatas tubuh daddy dan duduk diperutnya.

"What a naughty boy"

"Ehe yes, daddy"

"You like being naughty?"

"Yes, daddy... I'm your naughty boy"

"That's right, you're mine"

"Yes yes yesss"

Daddy membaringkanku di ranjang kemudian dia mengambil lube dari night stand. Daddy melepaskan piyama tidur ku pelan-pelan yang membuatku semakin tidak sabar.

"Daddy cepett, Luca pengen isep punya daddy"

"Ssshh kali ini Luca cukup berbaring saja"

"Eh?"

Bukan menjelaskan maksud perkataannya, daddy langsung memasukkan pen*s ku yang sudah tegang kedalam mulutnya dan mulai menghisapnya.

"Aaaaahhhh daddy sooo goooddd... yesssshhh... ahh..ahh"

Kenikmatan yang diberikan daddy membuat seluruh tubuhku bergetar, enak bangett, sudah lama aku tidak diberikan treatment seperti ini. Dengan gerakan lembut yang memabukkan, daddy memainkan pen*s ku dengan lidah dan bibirnya.

HIS DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang