Setelah kepergian ibu, ayahku mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Ayah memilih mengurus diriku.
Setelah ayah mengundurkan diri dari pekerjaannya, ayah langsung melamar kerja di sebuah pabrik.Kini tinggal berdua aku dan ayah, sosok dua orang pria yang menginginkan kehadiran wanita untuk mengurus kita.
Kini ayah yang megurusku dan merawatku.
"Iky bangun! Sudah pagi, ayo ayah mandiin" ajak ayah sambil menarik selimut ku
"Huaaaaa" aku menguap, "iya yah"
Aku beranjak dari tempat tidur.Ayah keluar kamar mandi terlebih dahulu, sedangkan aku masih menggosok gigi di dalam.
"Ayo Iky pakai seragamnya, cepet keluar" teriak ayah dari dalam kamar sambil mengeluarkan seragamku dari lemari.
Aku berlari menuju kamar,
"Kamu jangan lari-lari, nanti jatuh lo" ayah menuturi kuAyah memakaikan seragam padaku, tidak lupa menyisir rambutku rapi
"Ayo kita sarapan dulu" ayah mengajak ku untuk ke ruang makan sambil membawa tasku.
"Ayah masak apa hari ini?" Tanyaku sambil mendongak melihat wajah ayah.
"Maaf ya nak, ayah hanya bisa bikin nasi goreng dengan telor mata sapi" jawab ayah, suaranya terdengar sedih.
"Gapapa ayah, aku suka masakan ayah. Semua masakan ayah enak banget, bagiku ayah seorang koki yang hebat. Kan ayah tau makanan kesukaan Iky nasi goreng dan telor" jawabku sambil tersenyum.
Ayah tersenyum sebagai jawaban.
Setiap hari, kami hanya sarapan nasi goreng dengan telor dan minum susu, sedangkan ayah meminum teh hangat. Aku tidak pernah bosan dengan sarapan ini. Karena aku mengerti ayah sangat repot mengurusku setiap pagi.
Kamipun sarapan bersama,
"Iky di habisin makanannya, jangan lupa diminum susu nya" kata ayah sambil mencuci piring.
Ayah telah menghabiskan sarapannya dulu.Setelah aku menghabiskan sarapanku ayah mengantar ku untuk pergi ke sekolah.
*****
"Iky nggak boleh nakal di sekolah. Nurut sama guru! Ayah kerja dulu nanti pulang dijemput paman" ayah menciumku dan aku mencium punggung tangan ayah untuk berpamitan.
Sewaktu ayah mau pergi tiba-tiba teman perempuan ku menghampiri ku dan mencium ku, aku terkejut, mataku terbelalak, 'apa yang dilakukan Tiara'.
Aku menoleh kebelakang melihat ayahku, ternyata ayah hanya tersenyum melihat kelakuan teman perempuan ku itu.
*****
M
alam pun tiba, ayah mengajak ku untuk membeli mainan.
"Nak, kamu mau beli mainan apa? Hari ini ayah menerima gaji." Ajak ayahku."Aku ingin beli pesawat-pesawatan yah"
Setiap ayah menerima gaji, ayah selalu membelikan aku mainan baru yang aku inginkan. Ayah gajian 1 bulan sekali.
Ayah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 10.00 malam. Lalu ayah mengajak ku untuk pulang.
Di sepanjang perjalanan kita saling bercanda.Entah kenapa tiba-tiba ayah menabrakan montornya ke pohon besar. Pohon itu bisa di bilang angker. Ayah tak sadarkan diri, sedangkan kaki ku tertindih sepeda motor.
"Iky bangun nak" pamanku menggendong ku. Entah siapa yang mengabarinya.
Akupun membuka mata dan langsung di bawa ke rumah sakit.
Ayahku kritisi, sedangkan tulang pada kaki ku hampir retak.
Tiga hari aku di rawat inap di rumah sakit. Sedangkan ayah belum sadarkan diri."Rizky boleh pulang sekarang" kata dokter sambil tersenyum.
"Iya dokter, terimakasih"
Dokterpum mengangguk dan meninggalkanku.
Aku pulang bersama pamanku, dan ayah masih dirawat di rumah sakit.
*****
Empat hari kemudian paman berkata padaku, "iky ayah mu meninggal di rumah sakit" paman memelukku erat.
Hatiku terpukul mendengar berita itu. Aku menangis sejadi-jadinya.
Karna hanya ayahlah orang tua satu-satunya yang aku punya. Dan sekarang ayah pergi meninggalkanku.
Ayah meninggal disaat aku umur 7 tahun. Aku kelas 1 SD.Ayah dimakamkan selayaknya di samping makam ibuku.
Setelah kepergian ayah aku jadi anak pendiam. Tidak seceria teman-teman.
Aku berfikir mungkin aku harus melakukan semua ini sendiri tanpa kedua orang tua, kakek, nenek atau pamanku lagi.
Dan semua benar, tidak ada yang peduli dengan ku lagi selain keluarga paman ku dan kakek nenek ku yang ada di Jawa tengah."Iky ikut kakek sama nenek aja ya, nanti kita pindah kesana" ajak nenek
"Tidak nek. Aku tidak mau. Aku ingin disini bersama ayah dan ibu" aku meneteskan air mata.
"Atau ikut paman aja, nanti ada dek Fiza juga di rumah." Ajak pamanku
"Tidak paman. Aku tidak mau merepotkan, aku bisa sendiri kok. Kata ayah, iky harus jadi anak yang mandiri" jawabku
*****
Setelah 7 hari meninggalnya ayah, kakek dan nenekku berpamitan untuk pulang.
"Kakek sama nenek pulang dulu ya, iky jaga diri baik-baik di rumah. Kakek nenek akan sering maen kerumah iky. Kakek pulang dulu karena masih banyak tugas di rumah"
Pamit kakek."Iya kek. Kakek tenang saja tidak usah mengkhawatirkan iky, iky bisa jaga diri kok"
Kakek dan nenek memelukku dan merekapun menaiki mobil untuk segera pulang.
*****
"Paman aku minta tolong ya, kelola toko elektronik milik ayah. Iky tidak bisa mengelolanya" kataku pada paman.
"Iya iky. Paman akan bantu kamu"
Pamanku sangat menyayangiku, setiap hari dia mengantar ku makanan.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
My life
Mystery / ThrillerCerita Kehidupanku Sejak Lahir Awal ibu ku meninggal & Ayahkupun ikut menyusul Dan aku diangkat anak oleh Tanteku Cerita si hantu perempuan dan santet yang menyebabkan ibuku meninggal