4. Pondok Pesantren

19 9 1
                                    

Kelas 1 SMP aku di pondok kan.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka untuk di pondokkan. Tapi apalah daya, ayah mamaku jarang mengurusku karna sibuk bekerja, mereka takut aku jadi anak yang nakal.

Awal aku mondok di pesantren aku sering dijenguk orangtua ku, seminggu sekali mereka menjengukku, entah mengantarkan makanan atau membawakan cemilan.

"Pak Kyai, saya mohon ijin buat bawa Iky pulang kerumah. Nanti sore sekitar jam 5 saya kembalikan ke pesantren" ijin ayah pada pak kyai

"Iya tentu saja boleh asal sore di kembalikan pak."

Ayah mama ku tersenyum lega.

"Kalau begitu kami pamit dulu ya pak." Pamit ayah ku bersalaman dan diikuti oleh mama

Aku di ajak pulang karna ingin di pijit, tubuhku sangat lelah.

Di rumah aku di tanya sama mama untuk jujur apa saja yang saja terjadi di pesantren.
Aku tidak mau menjawab karna aku takut mama marah. Lalu aku terus di paksa untuk bercerita apa saja yang aku alami.
Akupun bercerita apa adanya,

"Sarung ku hilang 2 mah, jajanku sering hilang, barang-barang ku juga sering hilang" jawabku sambil meneteskan air mata.

Waktu kepondok aku membawa 4 sarung. Dan sekarang tinggal 2.

"Setelah mandi sarungnya langsung di cuci Ky. Kalau sudah kering langsung di lipat. Jika di pinjam teman, kalau sudah selesai acara langsung diminta, kalau belum di cuci ya di cuci sendiri" tutur ayahku.

Aku hanya mengangguk paham.

Ayah dan mama ternyata tidak marah. Ayah dan mama menanyakan hal itu karena aku sering cerita pada temen dekatku di pesantren, dan temanku bilang pada mamanya. Alhasil mamanya ngomong sama mamaku.

*****

"

Mohon maaf pak Kyai. Tadi iky bilang ke saya, kalau dia sering kehilangan barang atau bahkan jajan cemilan yang saya bawakan. Saya tidak pernah membawa cemilan sedikit waktu berkunjung, karena saya tau teman anak saya banyak. Tapi kalau sudah dikasih seharusnya tidak mengambil hak milik anak saya" mamah melaporkannya pada pak kyai.

"Maaf ya Bu, saya tidak mengetahui akan hal itu. Maaf kan pengurus sini lali dengan anak-anak. Sekali lagi saya minta maaf ya Bu. Saya akan tegur semua anak waktu pembelajaran esok" jawab pak kyai

Mama dan ayah pun berpamitan pulang.

*****

My lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang