Di umur 14 tahun, adikku lahir. Seorang bayi laki-laki yang lucu dan imut, Namanya Alex. Aku sangat menyanginya seperti adik kandungku sendiri.
Tapi anehnya adikku sering menangis dimalam hari ketika tidur di kamar orang tua ku, entah kenapa setiap tengah malam dia sering menangis bukan untuk minta susu atau ngompol.
Setelah di ajak keluar dari kamar dan di pindahkan di kamarku dia langsung tidur dengan nyenyak dan pulasnya.
"Iky ayah nitip Alex ya" ayahku merebahkan Alex di sebelah ku
"Iya ayah. Nanti kalau nangis aku buatin susu" jawabku polos
Aku tidak mengerti apa yang terjadi di kamar orang tuaku. Orang tuakupun tidak mengerti semua itu.
*****
Lambat hari, waktu aku sudah libur semester aku di rumah hanya bantu perkerjaan rumah, dan menjaga adik.
Tiba-tiba bibiku datang untuk melihat Alex. Bibiku adalah anak dari adik Kakek ku yang tinggal bersebelahan dengan rumahku, bibi berkata "Kamu lo Ky, daripada di rumah tidar-tidur, merepotkan orang tua saja, mending kamu karja sana".Aku hanya diam, tidak menjawab sepatah kata pun. Entah kenapa hatiku sangat sakit. Mungkin bibiku tidak tau kalau semua pekerjaan rumah semenjak aku pindah ke sini aku yang mengerjakan, terkadang sampai masak pun aku yang mengerjakan, karena mamah sibuk bekerja. Tetapi bibiku hanya mengetahui saat aku tidur.
*****
Keesokan harinya, aku tanya pada salah satu sahabatku, namanya Pram.
"Pram apakah ada pekerjaan untuk ku?" Tanyaku pada Pram
Pram adalah sahabatku dari kecil. Semenjak aku pindah ke Kota ini Pram menjadi sahabat ku.
Waktu umur 10 tahun Pram di tinggal ayahnya meninggal karena kecelakaan, sedangkan ibunya menikah di saat dia umur 12 tahun.
Pram diajak ibunya untuk tinggal bersama ayah tirinya. Tetapi dia tidak mau, karena dia tidak ingin meninggalkan kenangan dirumahnya bersama ayahnya dulu. Jadi Pram bekerja menghidupi dirinya sendiri."Ada Ky, tapi hanya sebagai tukang penggregaji batu. Jika mau besok kamu kerumah. Kita pergi kerja sama-sama" Pram menepuk pundak ku
"Iya aku mau Pram" aku mengangguk
Setelah itu aku bekerja sebagai kuli penggregaji batu (Bahasa jawanya "manol").
Disaat sudah masuk sekolahpun aku bekerja setengah hari setelah pulang sekolah.
Tidak ada larangan dari orang tuaku untuk aku bekerja, berarti mereka menyetujui aku bekerja.
Semenjak aku bekerja sendiri, aku mempunyai uang tabungan, uang buku selalu membayar sendiri, sampai uang tabungan untuk rekreasi aku membayar sendiri setiap bulannya.
Kecuali disaat ada iuran, aku minta kepada orang tuaku.Perhatian mamapun jadi menurun semenjak ada adik ku. Tetapi ayah tetap mencintaiku, dan memberikan perhatian yang sama terhadap aku dan adikku.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
My life
Mystery / ThrillerCerita Kehidupanku Sejak Lahir Awal ibu ku meninggal & Ayahkupun ikut menyusul Dan aku diangkat anak oleh Tanteku Cerita si hantu perempuan dan santet yang menyebabkan ibuku meninggal