Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Zea berguling diatas tempat tidur nya berulang kali. Bosan karna dirumah tidak ada teman, doyoung belum pulang bekerja dan ponselnya tidak ada. Zea benar benar bosan.
Ponselnya sudah dikembalikan pada jaehyun tadi siang.
Tiba tiba muncul bohlam kuning tak kesat mata di atas kepala cantiknya "aha! Coba telpon jeno aja dari telpon rumah" monolognya sembari menjentikkan jarinya.
Bruk
Zea melompat turun dari tempat tidur hendak menghubungi jeno lewat telepon rumah, namun teringat kalau dia tidak memiliki nomor lelaki itu.
"yahhh nomornya kan ga ada" bibirnya mengerucut kesal "minta ke siapa ya? Yeri punya ga ya? Kalo nomor yeri mah aku hapal"
"ah iya coba aja ah"
Zea keluar dari kamar, duduk di sofa sebelah meja tempat telepon rumah diletakkan. Telunjuknya menekan digit angka nomor telepon yeri.
Tuuuuut....tuuuut
"hallo--"
"hallo yeri ini zea!" pekiknya memotong sapaan yeri.
Diseberang sana yeri menjauhkan ponselnya dari telingnya "yaampun zea jangan teriak teriak, kenapa sih? Ini juga nelpon pake nomor siapa?"
"hehe pake telepon rumah, handphone aku udah aku balikin ke kak jaehyun" lalu pipinya mengembung.
"loh kenapa di balikin?"
"cerita nya panjang, besok aku ceritain. Sekarang aku mau nomornya jeno dong"
"hah? Jeno anak kelas 11?"
"he'em dia, aku mau nomor telepon nya dia. Cepet kasih buruan" todongnya.
"gue mana punya?" jawaban yeri malah terdengar seperti pertanyaan.
"yahh cariin dong yer, ini penting banget. Besok aku jajanin cilor di kantin deh" zea memberi tawaran menarik.
"hmmm yaudah deh gue cariin, nanti gue telpon kesini lagi ya?"
"okaaii makasih yeri!!!!"
"ZEA JANGAN TERIAK TERIAK KUPING GUE PENGANG!"
"heheheh maap"
Pip
*****
Pagi ini zea menyantap sarapannya dengan begitu lahap. 2 sandwich rasa tuna mayo dan mentai habis mengisi perutnya yang kecil. Ditambah segelas susu dan buah apel dan jeruk.
