Chapter 29. |

664 68 6
                                    














Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Resepsi sangat meriah, diadakan di sebuah
hotel mewah. Walaupun persiapan sangat singkat dekorasi ballroom hotel sangat mewah dan cantik. Semua serba tosca sesuai keinginan luna.

Semua orang bersukacita, bergembira, tertawa, berfoto, bercengkrama satu dengan yang lain, saling menyapa, berjoget pokoknya melakukan hal yang menyenangkan.



Tapi tidak untuk zea, gadis malang itu memilih menyendiri. Sejak pendeta mengesahkan jaehyun dan luna sebagai suami istri zea tak berhenti menangis.
.


Diatas panggung jaehyun terus menjejangkan lehernya, mencari keberadaan anak tirinya yang sampai detik ini masih sangat dicintainya.



Ceklek




Zea keluar dari kamar mandi setelah membenahi make up nya yang berantakan akibat menangis terus menerus. Maskara nya luntur, membuat noda hitam di sekitar mata dan pipinya.



Zea terduduk di sebuah bangku sepi di luar
ruangan itu. Mencoba menenangkan dirinya.Tibatiba sosok wanita setengah baya membawakan segelas orang juice untuknya.



"untuk neneng" katanya.



Zea menerimanya dengan senyum canggung "makasih tante"katanya



"tante mau zea yang jadi anak tante, bukan mama zea. Tante mau nya zea jadi anak tante bukan cucu tante" wanita itu menangis. Zea menunduk semakin dalam.


"maafin zea tante" cicitnya.


"tante mau di panggil mama, bukan nenek" zea meletakkan orange juice di samping kirinya, dihapusnya air mata jessica.




Tiba tiba Krystal datang menghampiri mereka berdua sambil menangis "zea jahat sama teteh!" katanya sambil menangis.





"teh....maafin zea"




Krystal menubrukkan tubuhnya pada tubuh zea, memeluknya erat. "teteh setujunya jaehyun sama kamu, bukan mama kamu."



"maafin zea ya teh, zea ga bisa jagain kak jaehyun dengan baik"




"teteh!" teriak sebuah suara laki laki. Zea dan luna merenggangkan pelukannya. Sungchan langsung berhambur ke dalam pelukan zea.




"sungchan maunya jadi adeknnya teteh bukan om nya teteh, sungchan ga mau di panggil mamang maunya di panggil dede" sungchan menangis sambil menghentak hentakan kakinya tak terima menerima kenyataan bahwa zea memanggilnya om mulai saat ini.




Zea menenangkan remaja yang seharusnya menjadi adik iparnya itu dengan cara menepuk nepuk bahunya, mati matian zea menahan tangisnya. Bibirnya yang kering menyunggingkan senyum getir yang menyedihkan.



Positions 정재현Where stories live. Discover now