Chapter 31. | last.

1.4K 98 31
                                    















Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Flashback








01.45



Dengan mengendap ngendap zea keluar dari dalam kamarnya, mengintip ke segela arah memastikan kalau jaehyun dan luna tidak ada di depan.





Lampu dapur mati, lampu ruang tamu mati. Pelan pelan zea melangkah keluar kamar dengan berjinjit. Saat melewati kamar luna zea berhenti melangkah karna telinganya mendengar suara suara aneh.





Demi Tuhan zea tidak ada niat mengintip, tapi pintu kamar luna tidak tertutup rapat. Air matanya kembali membasahi pipinya untuk yang kesekian juta kalinya. Kali ini lebih parah, zea melihat jaehyun meniduri luna di depan matanya.





Zea menggeleng, menghapus air matanya lalu ke belakang.






Kakinya gemetar saat berpijak pada kursi kayu yang sudah reyot. Kedua tangannya direntangkan agar keseimbangan tubuhnya terjaga. Sambil berderai air mata zea memegang tali tambang yang sudah di bentuknya menjadi lingkaran tadi dengan kedua tangannya.





"maafin zea, tapi zea beneran udah ga kuat. Zea ga bisa tenang lagi hiks" zea berjinjit sedikit untuk memasukkan kepalanya kedalam tali bulat tersebut. Sesudah kepalanya masuk sampai keleher zea mengoyangkan kursi reyot sebagai pemijak tadi sampai terjatuh.





Hanya butuh waktu beberapa detik zea sudah tidak bernyawa karna kehabisan nafas.





Flashback off







Jaehyun terduduk didepan kamar mayat dengan kepalanya tertunduk. Matanya tidak berhenti mengeluarkan air mata sejak menemukan gadis yang masih sangat amat di cintainya tergantung di garasi rumah.





Luna ada di dalam sedang memandikan jenazah zea.





Semua orang sudah dihubunginya, termasuk rose. Namun hanya taeyong yang belum mendapat jawaban. Karna terakhir pria itu sedang mengurus pekerjaannya di bali.





Otak jaehyun tidak berhenti bekerja, disana mencuat pikiran pikiran buruk. Jaehyun takut kalau rose dan taeyong menyalahkan nya, jaehyun takut kalau ternyata dirinya lah penyebab kematian zea.





Kedua matanya menatap tangan yang ada diatas pahanya, tangannya bergetar hebat. Telapak tangannya masih dapat merasakan dinginnya tubuh zea tadi, dibenaknya masih terlihat jelas bagaimana pucatnya wajah zea. Dan yang paling membuat jaehyun trauma adalah saat jarinya mengecek nadi di leher dan pergelangan tangan zea tadi.






Tap...tap






Suara langkah kaki yang menggema dilorong rumah sakit yang sepi membuat jaehyun semakin takut, kepala nya tidak berani diangkat nya saat langkah kaki itu mendekat.






Positions 정재현Where stories live. Discover now