1. Misha's Life

16.8K 661 20
                                    

'Karena dalam hidup akan selalu ada gangguan menyenangkan semisal dari sahabatmu.'

9 Bulan Untuk Naura

~Thierogiara

***


Bel tanda pulang sekolah sudah berdering sejak setengah jam yang lalu, namun Arga yang sedang mendribel bola di lapangan basket seperti masih enggan meninggalkan lapangan itu. Misha sudah menunggunya daritadi, namun Arga seperti masih menikmati apa yang dilakukannya, Misha tak tahu pasti apa yang terjadi dengan sahabatnya itu, namun dia menebak kalau ada sesuatu yang mengganggu hati Arga makanya laki-laki itu melampiaskannya pada bola basket yang tak bersalah.

"Ga! Masih lama?" tanya Misha, hari ini pacarnya ada les musik jadi terpaksa Misha pulang dengan Arga.

"Kalau emang udah bosen, pulang aja duluan," suruh Arga yang baru saja berhasil memasukkan bola ke ring.

"Nggak mau! Evan bilang gue Cuma boleh pulang sama lo," ungkap Misha, Evan sempat melarangnya untuk terlalu dekat dengan Arga, namun Misha memberikan bukti kedekatannya dengan Arga sejak bertahun-tahun lalu hingga Evan percaya. Dan kini Evan malah banyak kali mempercayakan dirinya dengan Arga.

"Ngapa lo harus ngikutin apa kata dia sih?" tanya Arga. "Cuma pacar doang kan?" lanjut Arga bertanya meremehkan. Bodohnya orang yang pacaran menurut Arga adalah belum jadi apa-apa sudah mau diatur-atur.

"Ck! Ya nggak gitu bego! Makanya cari pacar biar ngerti!" Misha melipat kedua tangannya di depan dada merasa kesal dengan Arga. Bukan sekali ini Arga membuatnya merasa kesal, dia sebenarnya sering sekali dibuat kesal oleh Arga, namun tetap saja dia sering menempel Arga ke mana-mana.

"Buat apa? Semuanya yang berhubungan sama cewek tuh ribet," kata Arga.

"Dih tau dari mana lo?" tanya Misha meremehkan.

"Tau dari lo! Lo kan ribet banget!" Arga kembali melempar bola ke ring namun kali ini bolanya meleset.

"Nyebelin!"

"Kan." Selanjutnya dengan songongnya Arga mengedikkan bahu.

"Gaaaaa!"

"Pulang sendiri sana!" suruh Arga dengan seenaknya, dia juga sebenarnya tak tega membiarkan Misha pulang sendirian, namun untuk saat ini Arga masih ingin menikmati waktunya bersama bola dan lapangan.

"Ya udah!" Misha bangkit dari duduknya dan berjalan sembari menghentak-hentakkan kakinya.

Arga tersenyum, dia menghentikan permainan, laki-laki itu membawa bolanya kemudian mencangklong tasnya setelah itu berjalan mengikuti Misha dari belakang.

Sekali lagi Arga tak mungkin setega itu, sahabatnya itu berparas sangat cantik, bahkan lesung pipinya membuatnya terlihat sangat manis. Jika ada yang memandang Misha dengan tatapan menjijikkan saja Arga sudah ingin meninjunya apalagi jika ada yang menganggu gadis itu. Perlahan dunia Arga diisi dengan keinginan menjaga Misha selamanya.

Misha melirik sedikit saat merasa ada yang mengikutinya.

Setelah yakin kalau itu Arga, Misha langsung menghentikan langkahnya kemudian berbalik berjalan kembali menuju Arga, dia merangkul lengan Arga.

9 Bulan Untuk NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang