Chapter 19 : Love You Only (2)

1K 115 5
                                    

     Malam telah tiba. Enam gadis tersebut sudah berkumpul bersama dan mereka akan memasuki taman hiburan.
Dari pintu masuk taman hiburan SinB terus saja berada di antara Jennie dan Rose, jujur itu membuat kedua gadis itu kesal. Pasalnya mereka tidak bisa bercengkrama ataupun menggenggam tangan satu sama lain.

"Kenapa kau harus berada di tengah kami berdua?" bisik Rose kepada SinB dengan nada kesal.

"Karena aku mau," jawab SinB sembari mengejek Rose. Kemudian mbak mawar memutar bola matanya malas.

"Baiklah, kita mau main wahana apa terlebih dahulu?" tanya Jisoo ketika mereka sudah berada di tengah keramaian taman hiburan.

"Rollercoaster?" usul Yerin.

"Bianglala, bagaimana?" usul SinB.

"Tidak menantang sama sekali kalau bianglala. Kita naik rollercoaster saja," ujar Lisa.

"Ayo, tapi kalian duluan saja ya. Ada yang ingin ku beli dengan Jennie," ucap Rose tiba-tiba menarik tangan Jennie dari belakang dan segera berlari meninggalkan empat gadis tersebut. Jisoo hanya menggelengkan kepalanya.

"Hei eonnie," ucap SinB mencoba untuk menghentikan. Tapi, Rose tidak menghiraukan panggilan gadis itu dan terus berlari sembari menggenggam tangan Jennie.

     Keduanya berhenti di depan sebuah wahana rumah hantu.

"Kenapa harus lari dari mereka ?" tanya Jennie.

"Karena aku ingin berdua denganmu saja sebentar. Nanti kita akan kembali bergabung dengan mereka. Sebelum itu, ayo main ini sebentar," balas Rose dengan santainya menunjuk wahana rumah hantu yang ada di belakang mereka.

"Tidak adalah wahana lain?" tanya Jennie. Rose menatapnya jahil.

"Kau takut, baby?"

"Sejak kapan aku menjadi bayimu?" Rose terkekeh mendengar balasan Jennie.

"Jawab pertanyaan, kau takut?"

"T-tidak. Mana mungkin a-aku takut."

"Kalau begitu ayo," Rose segera menarik lengan Jennie sebelum gadis itu protes lagi. Sabar ya Jen, Rose emang suka gitu. Wkwkwkwk.

    Sepanjang perjalanan di wahana tersebut. Jennie banyak sekali berteriak, memeluk Rose dengan erat. Sedangkan Rose ia tidak berteriak hanya sesekali terkejut dengan hantu yang tiba-tiba datang. Ia lebih banyak terkekeh karena menikmati raut wajah Jennie yang ketakutan.
    Bahkan sampai keluar dari wahana, Jennie tetap menggandeng tangan Rose kuat sembari menutup matanya. Rose mengusap puncak kepala Jennie.

"Sudah, kita sudah keluar," Jennie membuka matanya.

"Ayo kita kembali ke tempat mereka," ajak Jennie. Rose menggangguk, namun ketika Jennie hendak berjalan terlebih dahulu. Rose menarik tangannya dan memberikan kecupan singkat dikeningnya. Wajah Jennie mulai memerah karena perlakuan Rose.

"Ayo," Rose kemudian menarik tangan gadis dingin itu.

   Jennie hanya diam menatap Rose dari belakang dan mengikuti langkah gadis itu. Ketika mereka sudah tiba di dekat rollercoaster, teman-teman mereka baru saja selesai menaiki wahana tersebut.

"Darimana saja kalian? Karena lama menunggu ketidakpastian dari kalian, kami jadinya duluan," tanya Lisa.

"Yahhh. Kok gitu sih," balas Rose kemudian menghela napas pelan.

"Ya udah nggak apa-apa. Selanjutnya kita naik apa?" tanya Jennie.

"Hm, gimana kalau kapal itu aja?" usul Jisoo dengan jari telunjuk nya mengarah ke sebuah wahana.

Winter [CHAENIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang