Eps. 2

2.6K 254 15
                                    

Typo merupakan sifat alami manusia yang tidak akan pernah sempurna.
.
.

Seminggu berlalu cepat sejak kedatangan Park Jimin di rumah para idol itu. Namun seakan tidak memiliki perubahan berarti semuanya masih sama dengan seminggu sebelumnya.

Seokjin, Hoseok, dan Taehyung tiga orang inilah yang memperlakukan Jimin dengan baik, sementara member lain masih terlihat acuh tak acuh pada pemuda manis itu. Jimin tidak tau dimana letak kesalahannya yang membuat mereka tidak menyukainya.

" Haah... Apa yang harus ku lakukan? " Desahnya seraya menunduk lesu.

Hari ini Jimin melakukan latihan bersama semua member lagi. Dirinya menyadari kalau masih tertinggal saaaangat sangat jauh dari mereka dan merasa bersalah dengan hal itu. Seakan-akan dirinya hanya menjadi beban tambahan dalam grup yang sudah cukup sempurna tanpa dirinya pun ikut andil.

Sang leader selain sebagai anggota grup ia juga seorang pencipta lagu sama seperti Yoongi. Lalu Seokjin juga mengambil profesi aktor bersama Taehyung. Jungkook seorang Soloist yang hebat. Dan Hoseok pelatih dance di agensi. Lalu dia, dia bahkan baru akan memulai debut pertamanya setelah ini.

" Apa aku menyusahkan mereka? " Awalnya Jimin mengira kalau dirinya bisa berguna untuk anggota barunya ini, menggantikan vocalis lama yang sudah mengundurkan diri. Namun nyatanya malah membebani mereka dengan membantunya berlatih, padahal mereka sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

" Hic... Hic... " Jimin menyembunyikan wajah basahnya di antara telapak tangan. Sudah hari ke 4 mereka melakukan latihan namun tidak ada kemajuan sama sekali dalam dirinya. Padahal member lain sudah memberikan waktu cukup banyak untuk mengajarinya.

Tok tok tok

" Jimin, kamu di dalam? "

Seruan seseorang membuat Jimin menghentikan tangisan dan menghapus kasar wajah sembabnya.

" I-iya Hyung! Sebentar! " Berlari kecil ke arah wastafel kemudian membasuh wajahnya di sana. Dia bergegas membuka pintu kamar mandi yang tadi di ketuk.

" Ne Hyu... "

" Kau tidak apa-apa, Jimin? " Hoseok memegang wajah Jimin yang terlihat sembab dan sedikit merah. Mengusap perlahan mata lelaki pendek itu yang tampak sedikit membengkak.

" E-eh. Aku tidak apa-apa Hyung. " Jimin melepas tangan hyungnya pelan.

" Kau yakin? "

" Emm. " Jimin mengangguk mantap dengan jawabannya.

" Baiklah. Ayo, kita akan mulai latihan lagi. Kalau tidak kuat bilang pada Hyung ya. " Hoseok mengalah karena ia pikir Jimin pasti merindukan keluarganya. Dulu semasa trainee dia juga begitu dan Hoseok memakluminya.

" Ne. "
.
.

Memasuki ruang latihan yang di dapati Jimin adalah para member sedang berdiskusi dengan posisi masing-masing. Terlihat sangat serius berbeda dengan hari-hari mereka yang biasanya begitu santai.

" Jimin sudah datang, kita bisa mulai. Atur formasi kalian. "

Mereka mengikuti perintah Hoseok yang memang sebagai pemandu koreografi dance mereka. Jimin juga ikut memasuki bagiannya dan mengikuti apa yang di katakan Hyung sekamarnya itu.

Para member memberikan masukan-masukan yang sekiranya dapat membantu memperbaiki kesalahan para member lain. Mengutarakan pendapat jika ada yang janggal dalam gerakan mereka dan mendiskusikan bersama.

Hampir empat jam mereka gunakan untuk menyempurnakan gerakan baru dan menghentikan latihan barang sejenak.

" Bisakah kau fokus hanya pada latihan saja! Kau pikir ini bermain hah! "

Love Jiminie [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang