Eps. 9

2.3K 254 23
                                    

Typo merupakan sifat alami manusia yang tidak akan pernah sempurna.
.
.

Tanpa menghiraukan tujuannya, Hoseok beralih mengangkat botol kecil itu.

" Bukankah ini... "
.
.

Cklek

Pandangannya mendongak menatap Jimin yang keluar dengan bathrobe membalut tubuhnya.

" Jimin. "

Jimin menoleh dan betapa terkejutnya melihat benda yang masih di tangan Hoseok. Seketika Jimin berlari untuk merebut benda itu dari tangan Hyungnya.

" H-hyung berikan padaku. " Tangannya meraih-raih botol kecil itu yang di jauhkan Hoseok.

" Kenapa ini ada di nakas mu?! " Tanya Hoseok dengan nada bercampur marah. Pasalnya ia hafal betul apa kegunaan benda itu.

" Hyung berikan. " Ia masih berusaha mengambilnya sampai tubuhnya akhirnya limbung di atas badan Hyungnya.

Bruk

" Jawab Hyung, Jimin. Ini milik mu bukan? "

Jimin menunduk dan menyembunyikan wajahnya ke dada lelaki bermarga Jung itu.

" I-iya. "

Hoseok menghela napas mendengar suara Jimin yang melirih. Dengan perlahan ia membawa tangannya ke surai Jimin yang masih basah.

" Kenapa? Apa ada sesuatu yang berat mengganggu mu sampai kau harus menggunakan benda ini? " Tangannya mengelus lembut surai blonde itu. Tidak ingin membuat Jimin takut padanya.

Jimin menggeleng.

" Jangan bohong. Ceritalah pada Hyung kalau kau memang sedang memiliki masalah. Hyung tidak suka kalau kau sampai menggunakan benda ini lagi. "

Jimin mendongak memperhatikan Hoseok yang tersenyum padanya. Senyuman yang tulus seperti yang kakaknya perlihatkan saat selesai menasehatinya.

Seakan menyadari sesuatu, ia beralih melihat posisinya sendiri yang masih di atas tubuh sang hyung.

Wajahnya memerah.

" Hahaha... Kau lucu sekali. " Kekeh Hoseok sambil mendirikan tubuhnya membuat Jimin terduduk di depannya.

Puk

" Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita. Tapi tidak dengan obat ini. Hyung akan menyitanya. " Lanjut Hoseok setelah menepuk pelan kepala Jimin.

" J-jangan. Nanti aku kesulitan tidur Hyung. " Jimin menunduk saat mengatakan itu.

Ya, yang di temukan Hoseok tadi adalah obat tidur.

Bukan obat tidur seperti kebanyakan yang beredar. Obat itu khusus di gunakan oleh sebagian orang yang memiliki masalah dengan kejiwaan mereka.

Bukan gila :)

Itulah yang membuat Hoseok marah karena dia mengetahui dengan pasti kandungan didalamnya. Dosis yang lebih tinggi dan adanya campuran obat penenang. Memang menggunakannya 1 2 kali tidak akan terlalu mempengaruhi kondisi tubuh, namun jika sering mengkonsumsi lama kelamaan itu akan membuat pemakainya mengalami beberapa kerusakan saraf dan kelainan bahkan menyebabkan ketergantungan berkelanjutan.

( Aku pribadi bukan ahli obat-obatan, so anggap aja bener kalau memang salah )

" Tidak boleh. Apapun alasanmu kau tidak boleh menggunakan ini lagi! " Final Hoseok.

" Hyuuung... " Mata Jimin terlihat memohon padanya. Persis seperti anak kucing yang minta di pungut. Astaga gemas sekali sekarang Hoseok ingin menggigit pipi tembam itu.

Love Jiminie [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang