Eps. 10

2.3K 238 29
                                    

Typo merupakan sifat alami manusia yang tidak akan pernah sempurna.
.
.

Jimin terbangun dengan perasaan mati rasa di sekujur tubuhnya. Bagaimana tidak, lengan dan kaki sang Hyung saja masih bertengger apik di atas badannya menenggelamkan dirinya yang memang memiliki ukuran badan lebih kecil. Membuat Jimin kesulitan bergerak dengan menjadikannya seolah seonggok guling yang akan diam saja tanpa melawan.

Namun tidak di pungkiri kalau tidurnya lebih nyenyak dari hari biasanya. Padahal Jimin sudah yakin kalau tidak akan bisa tidur semalaman. Tentu saja karena benda mujarabnya kan masih di tahan Hyung sekamarnya. Namun siapa sangka dia bisa tidur senyenyak ini.

Bahkan semalam dia sampai bermimpi kalau Yoongi mengelus kepalanya dan mengucapkan kata-kata yang begitu manis. Mimpi yang aneh.

" Hyuuuuung banguuuuun... "

Sudah sepersekian kali Jimin mengatakan itu dan menggerakkan tubuhnya asal berharap dapat dilepaskan, namun sang tersangka masih saja tidak menunjukkan reaksi sedikitpun. Tangannya bahkan sudah berkali-kali menarik kaos lelaki bongsor itu kenakan dan berakhir sia-sia.

Lelah karena terus di abaikan akhirnya Jimin memilih pasrah menunggu yang lebih tua bangun sendiri. Mau langsung berdiri nyatanya tenaganya tidak cukup besar. Jadi terima nasib saja.

Pandangannya meneliti setiap inci wajah di depannya. Kalau di lihat-lihat memang hyungnya satu ini memiliki paras yang kelewat tampan bak seorang manekin. Apalagi kalau bibir tipis itu membentuk senyum kotak yang manis. Astaga itu benar-benar seperti sebuah karya seni yang bernilai tinggi. Sangat indah dan begitu menawan.

Tanpa sadar bibirnya menarik senyum kecil dengan rona merah alami di wajahnya. Tidak menyangka saja ia bisa berada sedekat ini dengan makhluk kelewat tampan ini.

Cklek

" Lelahnya... "

Suara Hoseok membuat lamunan singkat Jimin terhenti untuk menolehkan kepala ke sumber suara. Ia lihat lelaki itu berjalan ke ranjangnya sendiri begitu saja tanpa menyapa ataupun melihatnya. Mungkin hyungnya mengira kalau Jimin masih tidur.

" Selamat pagi Hyung. " Sapanya ringan membuat lelaki bermarga Jung itu menoleh. Dan lihatlah ekspresi terkejut pria itu saat memandangnya.

" Taehyung? Sedang apa dia di sini? " Tanya Hoseok seraya berjalan mendekat.

" Bisa tolong bantu aku dulu Hyung. " Mohon Jimin dengan tampang memelas yang kelewat menggemaskan bagi yang melihat. Termasuk Hoseok.

Hoseok terkekeh kecil sebelum melakukan apa yang diminta. Tangannya menarik lengan lelaki berkulit Tan itu dan menjauhkannya agar Jimin bisa keluar dari kungkungan lelaki itu.

" YAK TAE! BANGUN!! " Kesalnya karena kegiatannya tidak bisa berjalan lancar.

" Hhmmm... " Geraman rendah langsung terdengar dari samping Jimin membuat pemuda mungil itu merinding disko karenanya. Namun bukan melepaskan pegangan tangannya, Taehyung malah semakin mengeratkan pelukan pada tubuh kecil yang menjadi korban.

" Lima menit Kook. " Ucap Taehyung dengan suara bass miliknya.

" Kook Kook Kook!... Aku Hoseok!! "

" Hmm. "

Jimin mendadak ikut kesal karena terus di dekap seperti ini. Tidak taukah Taehyung kalau ia hampir jantungan sekarang.

" Tae Hyung banguuun... Sesak tau! "

Mendengar suara Jimin, Taehyung yang setengah sadar langsung mengernyitkan alis. Apa dirinya sedang bermimpi? Kenapa ada suara Jimin? Begitu sekiranya apa yang dia pikirkan.

Love Jiminie [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang