Eps. 3

2.7K 260 10
                                    

Typo merupakan sifat alami manusia yang tidak akan pernah sempurna.
.
.

Hari ini Jimin tidak memiliki kegiatan apapun untuk dilakukan membuat dirinya tertinggal di rumah bersama Jungkook. Member lain memiliki jadwal sendiri-sendiri untuk di lakukan karena itu latihan akan di tunda hingga besok.

Waktu debut masih beberapa bulan lagi dan ia sudah berusaha semaksimal mungkin dalam tiga bulan ini supaya tidak membuat kesalahan nantinya. Sudah cukup dia membebani membernya yang sudah berbaik hati membantu sampai sejauh ini. Mengajarinya ini itu yang pasti sangat menyita waktu.

Tap

Tap

Tap

Matanya menangkap sosok tinggi Jungkook yang baru saja datang dari olahraga pagi yang rutin lelaki bergigi kelinci itu lakukan. Ia mengetahui beberapa hal dari setiap member selama tinggal bersama mereka, termasuk lelaki itu yang tidak bisa jauh dari kata olahraga. Terbukti dari tubuhnya yang sudah di penuhi otot bisep.

Ingin sekali Jimin membuat tubuh yang sama seperti Jungkook. Sudah tinggi, kekar, sempurna istilahnya. Dia mah tinggi badan tidak naik-naik. Naik pun hanya 0,05 cm per tahun.

Sebenarnya tadi ia mau ikut, begini-begini ia juga suka olahraga walaupun hasil tidak sepadan. Namun ia masih sangat canggung dengan namja bergigi kelinci itu.

" Emm.. S-elamat datang Jungkook-ssi. "

Jungkook menoleh ke arahnya dan mengangguk ringan.

" Hm. "

Tatapan Jungkook sudah berbeda dengan yang dulu yang terlihat jelas tidak menyukainya. Sekarang lelaki itu lebih bisa menerima keberadaannya walaupun masih terkesan cuek.

" Anu... Jungkook-ssi... "

Jungkook menghentikan langkah kakinya, memperhatikan Jimin yang hanya menunduk setelah memanggilnya barusan. Lelaki itu mengernyit heran dengan Jimin yang belum juga membuka suara lagi.

" Kalau tidak ada yang ingin kau bicarakan aku pergi. "

" Eh, tunggu tunggu! Emm... Itu... Mmm... " Jimin bingung mau mengatakannya seperti apa.

" Apa? " Kata Jungkook mulai bosan. Dia bukan tipe seseorang yang memiliki kesabaran tinggi dan Jimin menyadari itu.

" Aku minta maaf kalau ada salah dengan mu Jungkook-ssi. " Jimin menatap tepat di mata Jungkook yang begitu indah menurutnya. Cerah dan bulat namun tajam. Begitu sekiranya untuk menggambarkan mata doe Jungkook.

Sudah dari lama Jimin ingin mengungkapkan hal ini namun seolah waktu tidak membiarkannya melakukan itu. Dan Jimin juga tidak memiliki keberanian yang cukup untuk mengutarakannya.

" Hm? "

" I-itu... Jungkook-ssi selalu marah pada ku, j-jadi ku pikir aku pasti membuat kesalahan. Aku minta maaf. " Kemudian Jimin menunduk saat lelaki itu malah memandangnya tajam.

Sebenarnya tatapan Jungkook biasa saja, memang dasarnya Jimin yang takut pada Jungkook jadi apapun akan terlihat menakutkan.

" Oh ku pikir kenapa. Hanya jangan melakukannya lagi dan menyusahkan yang lain. " Jungkook langsung melenggang pergi meninggalkan Jimin yang mematung.

Apa ia di maafkan?

Jimin memandang punggung tegap Jungkook yang perlahan menghilang di balik tembok dapur.

" Eomma... A-aku senang sekali. " Ia menangkup kedua pipi tembamnya yang terasa panas. Semoga kedepannya ia dapat berteman semakin dekat dengan Jungkook maupun member lainnya. Bukan hanya ketiga Hyung konyolnya itu. Seokjin, Hoseok dan Taehyung.
.
.

Love Jiminie [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang