00//prolog

16 4 0
                                    

Arthur masih diam duduk di tepi sungai,sudah sekitar dua jam berlalu pria itu masih melamun dan diam saja.arthur melamun sambil mendengar hujan menari di tanah dan earphone yang menyumpal kedua telinganya.

Syukurlah jika tak ada orang lain di sekitaran sungai,jika ada mungkin sekarang Arthur akan malu karna telah menangis di derasnya hujan.

Hujan saat ini sangat deras membuat Arthur membesarkan volume dan suara hujan bisa sedikit tak terdengar.

"Gue harap Lo bisa kembali sama kita."

Pria muda itu juga menimbang foto gadis cantik menggunakan bando telinga kelinci sederhana tapi bisa membuat Arthur bahagia,ada juga memo kecil di belakang foto dengan tulisan:

"Aku bukan pelangi kamu melainkan awan mendung yang membuat hujan turun."
Disya B.H

Sembari lagu mengalun dan hujan menampilkan tariannya di tanah, Arthur terus menatap foto gadis itu hingga tak sadar jika air matanya terus turun tanpa permisi dulu.

Arthur tak peduli dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup dan akan mengakibatkan sakit,tapi itu juga menguntungkan baginya Arthur bisa saja menyusul gadis impiannya.

Arthur terus menangis bersamaan dengan hujan turun semakin deras."kembali...gue mau Lo kembali...."

Sekarang Arthur mencoba untuk menceritakan tentang siapa gadis yang selalu menemaninya saat sedih maupun senang lalu gadis itu juga di anggap ibu kedua bagi Arthur.

Walaupun Sakit rasanya jika harus mengenang orang yang tak lagi bersama kita.

TBC




Halo readers!

Maafkan author jika ada typo, misalnya kalo ada kalian tinggal komen nanti author perbaiki.

Jangan lupa vote follow dan beri suara sekaligus baca ceritanya juga.

Salam author.






ormosiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang