Akhirnya, setelah bel pulang sekolah berbunyi.disya pergi dari taman setelah say 'bye' ke anneth walaupun ia tak terlalu dekat dengan anneth tetap saja harus berpamitan.
"Dari mana aja lo?gue sampe lumutan nuggu lo."keluh arthur yang berada di depan kelas disya.
Disya memutar bola matanya lalu masuk ke kelas,anggap saja ia tak melihat apa-apa.
Rupanya arthur masih menunggu disya di depan sana.dengan secepat ia bisa, disya membereskan buku-bukunya masuk ke dalam tas lalu keluar keluar kelas."gue pulang naik bisa aja."
"Kenapa?"
"Gak ada."
Saat ia berapa langkah jauh darinya tiba tiba ia merangkul bahu disya."lo masih ngambek?yaudah gue minta maap lagian lo kenapa marah sih.kan gue ada sedikit urusan sama cewek tadi."
"Sedikit lo bilang?lo tadi tu mau nyakitin dia."kesal disya.
Arthur masih aja ketawa ketiwi kayak Kunti gak nyadar apa kesalahannya."jangan marah nanti cepet tua loh.biar lo gak marah lagi gimana kalo gue beliin susu strawberry."
Sebenarnya disya pengen banget susu strawberry tapi gimana ia harus menyadarkan kesalahan arthur agar ia minta maap ke anneth."gak usah nyogok gue pake susu strawberry."
Disya melepaskan rangkulan arthur,berjalan keluar sekolah menuju halte."gila kali ya tu cowok masa nyogok gue,mana mau lah.kan gue anak baik baik."
Setelah keluar sekolah tadi disya langsung ke halte tapi sekarang bus tak kunjung muncul sepertinya tubuh disya akan berkarat hanya nuggu bus.
Sekitar lima menit disya nunggu bus tapi tak ada juga satu pun bus lewat.cuma karena ia ingin cepet pulang akhirnya disya memilih berjalan kaki,toh rumahnya juga gak terlalu jauh dengan sekolah dan lumayan juga olahraga dikit.
"Gue mampir bentar ke supermarket lagian belom jam lima juga."gumamnya masuk ke salah satu supermarket di pinggir jalan.
Disya selalu pulang sekolah jam lima dan itu harus tepat gak boleh telat sedetikpun kata arthur.emang dia siapa ngatur-ngatur memang sih dia sahabat disya tapi disya juga punya hak untuk bebas.
Disya berjalan ke rak pendingin untuk membeli susu strawberry dan beberapa snack."satu atau dua?"ia masih memengangin dua botol susu,disya bimbang mau beli satu atau dua.
Saat keputusan disya sudah bulat untuk hanya beli satu susu dan ia berniat menaruh satu lagi ke rak pendingin tapi tiba tiba ada seseorang menarik satu susu strawberrynya."maaf,tapi saya mau naruh kem-"
ucapan disya terpotong saat arthur berada di hadapannya."gue beliin keduanya."
"Gak usah.makasih!"
Dia hanya mengambil satu lalu berjalan ke kasir dan membayarnya."berapa mbak?""15.000"
Disya menyerahkan uang dua puluh ribu."ambil aja mbak kembaliannya."kemudian keluar dari supermarket.
Dari dalam arthur hanya bisa melihat lalu menaruh kembali susu strawberry ke letaknya."cewek kalo marah beda ya."
Saat keluar,ia melihat dari jarak seberapa meter ada motor berlaju kencang dan saat itu disya berjalan menyebrang."sya...disya!!!"tanpa menunggu lama arthur langsung berlari mengejar disya.
"lo gakpapa?"
Benar kata arthur tadi kalo motor tadi akan menabrak disya tapi untung aja ia datang dan gadis itu selamat dengan jatuh di pelukan arthur.Disya menggeleng, jantungnya berdegup kencang rasa sakitnya melebihi saat arthur di cium anneth.mana saat ia sekolah tadi gadis itu lupa membawa obatnya."kita duduk di situ aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ormosia
Teen FictionAku,kamu itu sama seperti pelangi dan hujan . Di saat hujan reda pasti ada pelangi muncul sama seperti aku ketika sedih pasti kamu muncul lalu menghiburku dengan segala lelucon. Hingga akhirnya pelangi itu hilang untuk selamanya dan hujan akan terus...