3 tahun lalu...
Kringggg!!!
Alarm berdering tepat pada pukul 05.00,gadis cantik berpiyama biru menyibakkan selimutnya dengan mata yang setengah terpejam ia bangkit dari tempat tidur mematikan alarm yang terus berdering.berjalan ke kamar mandi, setelah itu ia bersiap siap berangkat ke sekolah setelah membangunkan sahabatnya.ya siapa lagi kalo bukan disya berandine herryana.
Setelah mengunci pintunya, ia berjalan ke kamar sebelah yang pintunya sedikit terbuka."woi,kebo bangun tidur Mulu!!"
Itulah kerjaan disya yang setiap hari harus membangunkan sahabatnya,mereka memang tinggal dalam satu atap tapi jangan kepikiran kalo mereka pernah melakukan hal aneh."kebo bangun,entar telat gue tinggalin Lo!"
Yang dibangunin tak kunjung bangun,ia malah meninggikan selimut dan nyaris menenggelamkan tubuhnya."bacot anjing!!!"
Disya tak suka memperpanjang masalah jadi ia tak menjawabi, kerjaan saat ini adalah menyiapkan baju sekolah Arthur."lima menit lagi gue tunggu,gue mau ke sebelah dulu."
Gadis dengan balutan seragam sekolah rapi telah masuk lagi ke kamar sebelah."bangun!! bangun!!!"
Sama seperti Arthur tadi Brandon juga malah meninggikan selimut."lima menit!"ucap Brandon dengan nada serak khas orang bangun tidur.
Itu yang di lakukan disya hingga sekarang ia sudah di depan pintu kamar terakhir,disya masih diam di pintu yang memajang ukiran nama Agatha."Agatha bangun!!!"
"Diem kenapa,gue mau tidur!!!"semua sahabat disya sepertinya sama selalu meninggikan selimut dan menganggap tak ada apa-apa.
Setelah membangunkan dan menyiapkan seragam sekolah sahabatnya,disya turun ke lantai satu untuk menyiapkan sarapan kami.hari ini disya tak ingin sarapan yang ribet dan terlalu banyak minyak jadi ia memilih membuat sandwich.
"Sya..."parau Gibran menuruni anak tangga.
Gibran kalo bangun tidur selalu mengingau aneh-aneh."sya....disya...."
"Apa?"teriak disya dari arah dapur.
Gibran tak lagi memanggil disya,ia duduk di sofa sambil mengucek mata."sya,yang lain mana?"
"Belom bangun!"
Setelah disya selesai menyiapkan sarapan, sahabatnya langsung turun tergesa-gesa tanpa sedikit mengerem langkah kaki."sya,Lo masak apa?"tanya adnan antusias.
"Sandwich."balas disya seadanya.
Adnan,gibran,brandon dan Felix langsung duduk di meja makan dan memakannya.terkecuali Agatha.
"Gath,Lo gak sarapan?"
"Bekalin aja."jawab Agatha tak melihat disya.
Disya kembali lagi ke dapur untuk mengambil kotak bekal lalu memasukkan beberapa sandwich."gue taruh di meja nanti tinggal masukin ke tas."
Agatha menggaguk.
Saat ini tujuan disya adalah membangunkan Arthur yang janjinya lima menit lagi tapi tak bangun."bentar lagi Arthur turun tadi dia lagi mandi."
Kata kata Agatha memberhentikan langkah disya untuk naik.disya melirik sekilas Agatha lalu duduk bergabung sama sahabatnya yang lahap menyantap sarapan.
Benar saja Arthur turun,bau maskulin menyebar ke seluruh penjuru rumah."Lo kalo pake maskulin jangan nyegat!"
Arthur mencium kening Agatha lalu mencium kening dan bibir disya."gue juga cium!"
Arthur bergidik geli,Felix memajukan bibirnya dengan Arthur."cium juga."
"Gue tabok Lo!"ucap Arthur yang tangannya sigap untuk tabok kepala Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
ormosia
Teen FictionAku,kamu itu sama seperti pelangi dan hujan . Di saat hujan reda pasti ada pelangi muncul sama seperti aku ketika sedih pasti kamu muncul lalu menghiburku dengan segala lelucon. Hingga akhirnya pelangi itu hilang untuk selamanya dan hujan akan terus...