10. Mimpi buruk

37 4 1
                                    

Ya Allah, semoga yang vote dan komen dapet tiket VVIP masuk surga, aamiin.

"Terkadang, musuh terbesar kita itu adalah orang terdekat kita sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang, musuh terbesar kita itu adalah orang terdekat kita sendiri. " - Arion Tarachandra

####


"Papa! "

Begitu masuk kedalam kamar inap papanya, Rane langsung berhambur kepelukan papanya.

"Gimana keadaan papa? "

Macario tersenyum mengelus puncak kepala gadis semata wayangnya itu.

"Papa baik baik aja, jauh lebih baik dari sebelumnya, "

"Om, maaf saya gak bawa apa apa. " Ucap Arion , sambil meletakan parcel buah diatas nakas.

Melihat hal itu macario menggeleng pelan, Arion selalu seperti itu, mulut dan tangan tidak sejalan.

"Lalu buah buahan itu apa Arion? Sudah jelas kamu bawa buah buahan itu, masih bicara gak bawa apa apa, terus apa yang mau kamu bawa? Saham buat om? " Ledeknya. Macario lalu tertawa pelan melihat ekspresi Arion yang canggung itu,

Arion dengan canggung menertawai lelucon yang papa Rane buat, "Lain kali saya bawakan hal seperti itu, " Ujarnya.

Rane yang mendengar hal itu melotot kaget, "Lo gila ya? "

Yang benar saja, tidak ada orang yang memberi saham ketika sedang menjenguk orang sakit. Rane tidak mengerti dengan Arion, apakah pria itu terlalu murah hati atau sudah terlalu kaya sehingga bingung menggunakan kekayaannya untuk apa.

"Rane, yang sopan bahasanya. Arion itu lebih tua dari kamu, gak seharusnya kamu pakai bahasa yang seperti itu sama dia. " Tegur macario.

Anak gadisnya ini masih saja berbahasa tidak sopan dengan Arion, membuatnya sedikit tidak enak pada Arion yang jelas umurnya jauh lebih tua dibandingkan Raneysha.

"Gak masalah kok, om. Senyamannya Rane saja, saya tidak masalah dengan hal itu, lagi pula saya sudah mulai terbiasa, " Ucap Arion.

Ia tahu bahwa Rane akan terus memanggil nya sesuka hatinya, lambat laun panggilannya akan berubah ketika Rane sudah memiliki perasaan terhadapnya, ia tahu itu.

"Tapi tetap saja Arion, maafkan anak om yang tidak sopan ini ya, " Ujar macario merasa tidak enak.

"Pah, Arion aja gak masalah, kenapa papa minta maaf sih, "

Perkataan Rane sukses mendapat hadiah maut papanya, pria itu menarik telinga Rane hingga gadis itu mengaduh

"Aduh sakit! " Pelik Rane, ia mengelus telinganya yang mulai memerah.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang