Hari kamis jam 6 lebih 15 menit, hari ini adalah jadwal piket Adara Calista, Adara paling males kalau berangkat pagi. Setiap hari kamis ia selalu merasa bersalah kepada Rara, setiap Adara berangkat pagi Rara juga harus di bangunkannnya, karena Adara harus mengantarkan Rara kesekolah dulu sebelum ia berangkat ke SMA Jaya Kusuma. Itu sudah menjadi rutinutasnya.
Di hari kamis juga adalah jadwal piket nya dengan Agam Zaidan Rivandra, tidak usah ditanyakan mana pernah Agam berangkat pagi pagi untuk membersihkan kelas, Adara berani jamin mungkin sekarang Agam masih berkelana dengan alam bawah sadar nya.
"AGAM! CEPAT BANGUN SUDAH JAM SETENGAH TUJUH!" teriak sang Mama dari arah dapur. Agam yang sedang asiknya tidur tidak menyahuti panggilan Mamanya.
"Yaampun Agam, cepat mandi lalu sarapan. nanti telat!" ucap mama Araya sambil menarik selimut anaknya, ia tau Agam tidak akan bangun kalau cuma diteriaki saja.
Agam merentangkan tangan, menguap sebentar lalu turun dari kasur menuju ke arah kamar mandi dengan mata setengah mengantuk.
15 menit selesai bersiap-siap Agam turun Ke lantai bawah untuk makan bersama keluarga nya.
"Pagi Ma, pagi Pa, pagi jelek" ucap Agam dan mendarat kan pantatnya kesebelah kursi makan Adik nya, mengusap gemas rambut panjang Adiknya.
"Ih Abang, lama bener aku sering terlambat gara-gara abang tau gak!" Mika--sang adik merasa kesal karena menunggu abangnya yang lama sekali turun untuk sarapan bersama, memang ia berangkat dengan Papa nya tapi kan makan bersama sudah menjadi rutinitas di keluarga mereka.
"Sama Abang berani ya ngomel ngomel, gak Abang beliin mainan nanti." ucap Agam sambil menyuapkan sop ayam buatan Mama nya.
Ucapan Agam dibalas Mika dengan juluran lidah. "yaudah aku bisa minta beliin Papa wlekk."
"Kalau lagi makan gak boleh bicara!" ucap Mama memperingati.
Selesai makan Agam berpamitan ke Mama Araya. Papa dan Adiknya sudah berangkat duluan, ia pun mengambil motor ninja putih kesayangannya bergegas pergi ke arah SMA Jaya Kusuma.
****
"Untung gak ada guru yang jaga." lega Agam karena ia berhasil memanjat tembok belakang sekolah, jika kalian tanya motor nya dimana? Agam menaruhnya di warung belakang sekolah.
Agam berjalan mengendap endap supaya tidak ketauan oleh guru piket yang sedang berpatroli memantau siswa siswi yang telat datang atau sedang bolos dari jam pelajaran.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu." salam Agam didepan pintu kelas XII IPS 2, Agam berjalan menghampiri Bu Sukma yang sedang menerangkan tentang kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar.
"Waalaikumsalam" satu kelas menjawab salam Agam.
"Darimana saja kamu Agam! pelajaran saya sudah berlangsung sejak 10 menit lalu!" tanya Bu Sukma, semua guru sudah lelah dengan perilaku Agam yang semaunya sendiri.
"Dari rumah Bu."
"Iya saya juga tau, maksudnya ngapain aja jam segini baru datang." kesal Bu Sukma, ia menduga-duga alasan apa lagi yang akan digunakan Agam kali ini.
"Oh itu, saya tadi membantu Ibu saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, saya kan anak berbakti dan baik hati jadi saya punya inisiatif untuk membantu Ibu saya dulu sebelum ke sekolah." jelas Agam panjang lebar dan satu kelas tertawa, setiap terlambat alasannya selalu berbeda-beda teringat minggu lalu waktu Agam telat alasanya adalah membantu kucingnya lahiran, ngawur bukan?
"Saya gak percaya, silahkan duduk! saya capek berantem sama Kamu."
"Bukan berantem Bu, kan gak ada adegan baku hantam nya hehehe." kekeh Agam dengan watados.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
Teen FictionAdara Calista. Gadis pintar yang ditugaskan sang guru untuk mengubah perilaku siswa yang terkenal berandal disekolah nya. Maka dari itu, ia diharuskan mendekati seorang Agam Zaidan Rivandra, lelaki urakan yang masuk kedalaman kriteria orang yang h...