Victor mengusap kepala Angela seraya terus mengecupinya.
"Yang"
Victor berdeham.
"Buatin jus pokat" Bisik Angela.
"What?"
"Buatin jus pokat"
Victor melepas pelukannya. "Kenapa bisik-bisik?"
Angela menyengir. "Pengin aja"
Victor menggeleng lalu bangkit. "Oke, wait aku buatin"
Angela mengangguk lalu meraih ponselnya seraya menunggu Victor membuatkan jus untuknya.
Namun taklama kemudian.
"Aaa shit"
Angela membulatkan matanya lalu bangkit dengan wajah kesal, bisa-bisanya Victor mengucapkan kata kasar.
"KAMU-Astaga chagiyaa gwenchana?" Angela menarik jari Victor yang kini berlumuran darah.
Victor yang tengah meringis seketika mengubah raut wajahnya. "What do you say, babe?"
Angela menaikan tatapannya dengan bingung.
"Chagiya? Gwenchana?"
Seketika Angela terbahak, Victor mengulang ucapannya dengan wajah datar.
"Maaf maaf aku keceplosan, abis kaget" Angela membasuh jari Victor dengan air mengalir.
"Miif miif ibis kigit, makanya aku bilangin tu denger, jangan kebanyakan nonton drama korea"
"Loh suka-suka dong, itukan hobi"
"Ya hobi sih hobi, tapi cara ngomong, logat, bahasa ya gausah ditiru"
Angela menyengir. "Okeoke, mianhae aku ga ulangin" ucapnya seraya menarik Victor agar duduk di meja pantry.
Victor menghentikan langkahnya membuat Angela mengernyit.
"Katanya gaakan ulangin, itu tadi apa?"
Angela menepuk keningnya seraya tertawa. "Adu ya ini gimana lee"
Victor memutar bolamatanya malas. "Semoga anak gue nanti ga ngikut hobi emaknya"
Angela makin tertawa. "Kalo cewek ya ofcourse bakalan ikutin hobi aku"
Victor menggeleng. "Semoga cowok"
"Kalo cewek kamu gamau ngakuin anakmu gituh?" Tanya Angela seraya membalut jari Victor dengan plaster.
"Mana ada gitu, diakan anakku ya aku pasti ngakuin lah"
Angela mengacungkan jempolnya. "Good daddy, sana lanjut bikin jusnya, tar anakmu keburu ileran"
Victor segera bangkkit dari kursi lalu berjalan kearah blender dan buah-buahan yang sudah ia siapkan tadi. "Jangan sampe anak gue ileran"
Angela terkikik seraya kembali berjalan kearah ruang keluarga menunggu suaminya.
***
Victor mengerjapkan matanya saat mendengar suara bising, dilihatnya Angela yang sudah terduduk dengan ponsel ditangannya.
"Yang" Victor melingkarkan tangannya seraya kembali menutup mata.
Angela hanya bergumam.
"Jam berapa?"
"Dua pagi"
Seketika Victor membuka matanya lalu mendongak menatap istrinya yang masih memainkan ponsel.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELA (After Marriage)
Ficção AdolescenteSEQUEL ANGELA RANK: #11 angela 13/8/20 #10 victor 13/8/20 #17 beliawritingmarathon 14/8/20 #9 victor 18/11/20 #5 angela 18/11/20