— 𝐌𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐉𝐞𝐨𝐧 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 —
.
.
.
"Taehyung!!"
"BERHENTI NGGAK LO!?"
"KIM TAEHYUNG, GUE BILANG BERHENTI!!"
"WAHAHA! KEJAR GUE KALO BISA! WLEEEK!"
"AWAS LO! KALAU LO GUE TANGKEP, JANGAN HARAP GUE LEPASIN!"
"IYA ULULUH AYO SINI TANGKEP!"
Yah, begitulah awal pagi semua orang di SMA Bangtan. Makan paginya memang nasi, tapi cemilannya teriakan 2 orang yang berlarian di sepanjang koridor sekolah.
Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook dan Kim Taehyung. 2 orang yang layaknya Tom and Jerry di dunia nyata. Tidak pernah akur. Tapi sekali akur, mereka bisa dituding tengah berpacaran.
Aneh? Memang. Tapi bagi masyarakat SMA Bangtan tidak. Itu sudah menjadi makanan sehari-hari mereka sejak 2 setengah tahun yang lalu. Pun tidak ada yang pernah menegur saat mereka membuat kerusuhan.
Karena apa? Ya secara mereka itu asupan para fujo di sekolah, jadi ya semua menikmati saja. Mumpung gratis. Hng.
"AHA! DAPET LO!"
"AAAA—! LEPAS LEPAAS! TOLOONG! ADA KELINCI NGAMUUK!"
Taehyung berontak di dalam dekapan Jungkook yang telah menangkapnya, memeluknya dari belakang.
"Nggak ada yang bisa nolong elo, Tae! Sekarang, gue bakal culik lo! GUE UDAH LAPER! GUE PENGEN MAKAN DAGING MACAN!"
"HUWAAA! TOLOOONG! TAETAE NGGAK MAU DIMAKAAN! TAETAE BELUM NIKAAAH! AAA—TOLOOONG!"
Bukannya menolong, orang-orang di sekitarnya malah menertawakan pemuda manis itu.
Ya habis imutnya kelebihan kadar begitu, buat para fujo dan orang-orang penyuka uwu jadi diabetes dadakan.
"HUWAAA! KALIAN KOK KETAWA BUKANNYA BANTUIN TAETAEE? KALIAN JAHAAAT! EOMMAAA!"
Dan tawa makin menggelegar. Jungkook juga sudah mengarahkan mulutnya ke ceruk leher Taehyung, hendak menggigit, tapi hanya main-main dan reaksi Taehyung sudah sebegitu paniknya.
"JANGAN MAKAN TAETAE, KELINCI JELEK! HUWAA TOLOOONG!"
"YAK, JEON JUNGKOOK! LEPASIN TAEHYUNG, DASAR!"
Dan penyelamat Taehyung, Kim Seokjin sekaligus kakaknya sendiri, datang dan menjewer telinga Jungkook. Membuat kelinci besar itu meringis kesakitan dan melepas pelukannya dari Taehyung.
"A—aduduh, hyung! Sakit sakitt!"
Seokjin lepaskan jewerannya, Jungkook mengelus telinga kirinya yang mungkin memerah. Jeweran Seokjin memang tidak main-main.
"Makanya, jangan buat ulah pada adikku! Dan panggil aku ssaem saat di sekolah!" Seokjin kembali menjitak kepala Jungkook, membuat pemuda arang itu meng-aduh lagi.
"I—iya iya, maaf ssaem. Tapi bukan aku yang duluan! Dia duluan yang cari gara-gara!" ujar Jungkook membela diri.
"Heh, apa-apaan!? Mana ada! Jungkook berbohong, hyung! Mana mungkin adikmu yang manis, imut, dan cantik ini buat onar?? Benar 'kan??" Taehyung mengedarkan pandangan, meminta orang-orang mendukungnya dan mereka semua mengangguk. Bahkan pemuda manis itu tidak suka orang-orang menyebutnya cantik, tapi dia sendiri yang bilang dirinya cantik.
Iya'kan saja, orang cantik itu bebas, mas bruh.
"Nggak! Lo duluan yang cari gara-gara! Gue jadi nggak bakal bisa nulis kalau lo tiba-tiba ngebuang pulpen gue keluar jendela!"
"Enak aja! Gue nggak sengaja! Kesenggol, tapi pulpen lo masa udah main terjun keluar jendela segala??"
"Halah, ngeles! Nggak mau tau, lo harus tanggung jawab!"
"Hih! Nggak sudi. Udah ah gue mau cabut, bentar lagi bel— huwaaa! Andwaae, hyuuung! Tolooong! Taetae diculik kelinci jeleeek! Huwaaa!"
"AHAHAHAHAHAHA!"
Dan berakhirlah Taehyung yang terus berteriak sepanjang perjalanan Jungkook membawanya bak karung beras menuju kelas mereka. Taehyung itu harus dihukum!
"Kim Taehyung, lo dihukum. Lo harus jadi pacar gue dan gue nggak nerima penolakan."
"HEH! MASA GABISA NOLAK!? NGGAK ADIL!"
"Adil, sayangku. Itu pulpen kamu yang kamu kasih dulu, dan sekarang aku nggak minta ganti pulpen, tapi orangnya aja. Udah, mulai sekarang kamu milik aku, milik Jeon Jungkook. Ngerti?"
Dan Taehyung mengangguk malu-malu. Sudah pakai aku-kamu si Jungkook, jadinya dia shy shy macan. Mana tadi sempat manggil dia sayang.
Langgeng ya kalian!
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐀𝐄𝐓𝐈𝐂𝐂-𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕
Short StoryCerita oneshoot-twoshoot-threeshoot KookV dengan berbagai genre. Per-chapter akan pendek, sedang, atau panjang, sepanjang jalan kenangan kita. | KookV |