─ 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐥𝐲 𝐂𝐄𝐎 ─
.
.
.
Pagi yang indah, mentari perlahan naik, menampilkan semburat pagi yang begitu indah dari arah timur.
Dan seperti biasa juga, seorang Jeon Jungkook akan memulai harinya dengan bangun pagi lebih awal dan membasuh diri.
Setelah setelan jas formal ia kenakan dengan rapi, dia pergi ke ruang makan yang menyatu dengan dapur, dan senyumnya terbit saat melihat hidangan makanan tersaji di atas meja.
Mendekati meja makan, hidangan gyeran mari, nasi dan sup yang masih hangat ditangkap matanya, serta catatan kecil di bawah mangkuk nasi menjadi penyemangat paginya.
Makanlah, jika hangatnya kurang kamu bisa panaskan lagi. Maaf aku tidak bisa sarapan bersama karena ada beberapa berkas yang harus aku urus.
Semoga harimu menyenangkan.
♡
.
.
.
Jungkook melangkah memasuki gedung besar itu dengan tegas. Dia balik menyapa dan balas tersenyum pada orang-orang kantor yang menyapanya, tak segan menjabat tangan yang lain ataupun berbincang sebentar sebelum masuk ke lift untuk pergi ke lantai tempatnya bekerja.
Dia keluar setelah bunyi ting! terdengar, pantofel mengkilapnya berbunyi di lantai bersih itu seiring langkahnya mendekati pintu besar yang ada di tengah lorong.
Sejenak, dia berhenti di depan pintu coklat itu. Merapikan pakaian serta rambutnya, lalu tangannya mendorong pintu setelah dirasa dirinya sudah baik.
"Good morning."
"Morning."
Senyuman Jungkook ulas sekilas, dia mengarahkan pandangannya pada meja besar tak jauh disana, meja kuasa milik siapa yang berhak. CEO perusahaan tempatnya bekerja, sedang sibuk dengan kertas-kertasnya serta laptop di depannya.
Jika orang-orang melihat pemandangan tersebut, mereka pasti menyebut CEO-nya itu sangat keren. Terlihat tampan dengan kemeja putih yang membalut tubuh atasnya dengan pas, celana bahan hitam yang rapi, sepatu mengkilap, ikat pinggang dan jam tangan yang mahal. Dan jangan lupakan surai dark brown miliknya yang tertata rapi, semua hal yang begitu sempurna ada pada pria itu.
Tapi satu hal yang pasti, jika semua orang bisa melihatnya, hanya akan ada 1 orang yang memilikinya.
"Semua tugas-tugasmu tidak akan mengerjakan diri mereka sendiri kalau kau masih berdiri disana, Jeon Jungkook."
Jungkook seketika terkesiap di tengah lamunannya saat mendengar suara atasannya itu, "O-oh, ya, maafkan saya."
Jungkook tak mendapati jawaban, seperti biasanya, tapi dia memilih untuk melakukan apa yang dikatakan pria itu, pergi ke meja kerjanya dan melakukan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐀𝐄𝐓𝐈𝐂𝐂-𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕
Historia CortaCerita oneshoot-twoshoot-threeshoot KookV dengan berbagai genre. Per-chapter akan pendek, sedang, atau panjang, sepanjang jalan kenangan kita. | KookV |