Hadiah

235 28 1
                                    


Happy Reading

Mereka semua sampai di tempat yang dimaksud oleh Renjun. Tempat itu sangat ramai dan tak sedikit yang berkunjung kesitu. Ada yang bersama keluarganya, ada yang bersama temannya, bersama sahabatnya, bahkan sampai bersama kekasih mereka.

Renjun memang berbakat dalam memilih tempat yang dikiranya bakal berdampak ke sebuah kenangan kecil. Mungkin tempat ini juga akan menjadi sebuah kenangan kecil bagi mereka.

Kini mereka berjalan sambil memperhatikan sekeliling. Tempat itu penuh dengan cahaya dan sangat cocok bila dikunjungi malam hari seperti ini.

Tempat itu juga banyak tempat permainan yang bisa dapat hadiah jika menang.  Dari mulai melempar koin, menangkap ikan, dan masih banyak lagi.

Mungkin tempat ini cocok disebut sebagai pasar malam? ya, sangatlah cocok

Mereka bangga karena otak renjun sekarang bekerja untuk hal yang penting dan menghibur. Karena biasanya dia hanya bisa bertengkar dengan haechan tiap hari dan diakhir dengan beradu suara paling nyaring.

Bukannya malah nyaring tapi suara mereka justru membuat lampu rumah salah satu dari mereka pecah.

Poor haechan renjun

Saat ini mereka berada di persimpangan dimana mereka tidak mungkin berbondong 10 terus seperti ini. Akhirnya muncul ide jahil seorang chenle.

"Eh woi, gue sama chaery kesana ya? Duluan bro"

Chenle pergi meninggalkan mereka sambil menarik lengan Chaeryeong

Jaemin dan Renjun sepertinya mengerti apa yang dimaksud oleh chenle

"Gue sama Lia kesana ya, duluan"

Renjun gantian pergi dengan Lia sambil bergandengan tangan

"hm, ryu lu mau pergi kesana sama gue?"

Jaemin mengkode ryujin sambil menoel lengannya. Hal itu membuat ryujin peka terhadap toelan.

toelan :(

Ryujin akhirnya mengangguk dan menoleh ke yeji terlebih dahulu sebelum pergi.

Tersisa yeji, jeno, yuna, dan jisung saat ini. Mereka berempat diselimuti atmosfer kecanggungan.

"jeno! ikut gue yuk?" 

yeji berseru membuat pemilik nama kaget karena yeji barusan mengajak dia untuk pergi bersama

"kuy lah, sung jagain yuna ya dia cewek soalnya ntar kenapa napa" 

kini tersisa yuna dan jisung saja. Jujur, mereka bingung harus apa sekarang karena mengingat mereka tidak dekat satu sama lain dan sekarang harus berdiam diri berdua di tempat ramai yang sekelilingnya banyak pasangan bucin.

Terkutuklah renjun yang sudah mengajak mereka berdua kesini.

"yun"

jisung memecah keheningan diantara mereka berdua, itu pun dengan ragu. Yuna hanya menoleh menandakan dia bertanya 'kenapa?'

"lu mau jalan gak? maksud gue pasti lu bosen kan?" jisung takut dirinya akan salah berbicara dan yuna menanggapi maksud lain

"bo-boleh, yuk?"





***





mereka berdua pun berjalan dengan rasa canggung.  Yuna tidak akan menyangka bahwa dia akan jalan dengan kulkas berjalan. Yup, lelaki disampingnya hanya diam sedari tadi dan tidak membuka suara.

Mau tidak mau yuna harus....

"kak jisung" yuna memanggil dengan nada sedikit teriak karena suasana yang sangat ramai

BASKET | JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang