Disini dia sekarang, Yuna sedang rebahan dan dia sangat bosan dengan keadaan.
"Sialan, gara-gara ga bawa pr jadi gini nasib gue"
Daritadi Yuna hanya tiduran, menatap langit-langit UKS dan hanya bisa mencium bau obat-obatan di ruangan itu.
Yuna mendengus kesal karena dia tidak bisa bebas sekarang. Akhirnya dia mencoba untuk duduk dan pergi kembali ke kelasnya. Baru saja dia ingin turun dari ranjang UKS, seseorang membuka pintu UKS itu dan terkejut.
"Heh, mau kemana sih lu? Gua udah bilang diem disini kan?"
Yuna yang kaget karena aksinya ditangkap basah oleh kakeknya itu sekarang hanya bisa cemberut dan tidak bisa berkutik.
"Gue mau balik kak, gue bosen disini!" Kata Yuna sambil cemberut
Jisung yang melihat Yuna seperti itu merasakan detak jantungnya semakin cepat. Tetapi tidak berlangsung lama karena dia segera menetralkan keadaannya.
"Tadi pagi lu pingsan pasti belum sarapan kan?" Tanya jisung
Yuna hanya mengangguk sebagai jawaban
"Sekarang lu nurut sama gua, makan sedikit aja asal perut lu keisi ya? Buat pelajaran kelas itu tenang aja, tadi gua udah izinin lu ke guru piket sama guru yang lagi ngajar sekarang ini"
Bagaimana respon Yuna? Yuna hanya melongo karena baru kali ini dia mendengar kalimat terpanjang seorang JISUNG
"O - oke makasih kak. Maaf ya gue jadi ngerepotin lu"
Yuna tertunduk merasa tidak enak kepada kakeknya itu. Di dalam pikirannya dia mengatakan bahwa sedingin apapun Jisung, dia masih mempunyai rasa peduli kepada seseorang. Dan pikirannya itu membuat Yuna tidak sadar sedang melamun sampai dia tidak mendengar Jisung memanggil namanya.
"Woi Yun!"
Panggilan ketiga itu sukses membuat Yuna kaget dan pipinya bersemu merah karena malu.
"Eh pipi lu kok merah? Lu demam?"
Dengan cepat Jisung memegang dahi Yuna untuk memastikan keadaannya. Yuna merutuki Jisung dalam hati yang sekarang membuat detak jantungnya tidak karuan.
"Nggak panas kok, lu kenapa?"
Yuna yang ditanya seperti itu langsung gugup. Dia takut kakak kelasnya itu berpikiran yang tidak²
"Yu - yuna gapapa kok. Sini Yuna makan buburnya"
Yuna hendak mengambil bubur dari tangan Jisung, namun oknum tersebut mencegahnya.
Yuna bingung, kenapa dia tidak dibolehkan untuk makan?
"E - eh bukannya ga boleh, lu kan masih pusing jadi lu senderan aja biar gua yang suapin"
Yuna kaget karena melihat perubahan sikap dari batu es di depannya ini.
"Ngga ah, gue mau makan sendiri kak"
Dan untuk kedua kalinya Jisung mencegah hal tersebut.
"Kalo gua bilang ngga ya ngga, nurut sama gua sekali bisa?"
Jika tidak ada orang disitu, Yuna sekarang akan berteriak seperti orang gila akibat kelakuan Jisung. Jisung, kakak kelasnya itu sudah membuat Yuna merasakan rasa yang sudah dia hilangkan sejak lama kepada seseorang. Kini, rasa itu kembali lagi dalam hatinya dan disebabkan oleh Jisung.
***
Bel sekolah berbunyi dan itu menjadi tanda bahwa jam istirahat telah datang. Sekarang di salah satu kelas, 4 sosok perempuan sedang berkumpul. Ryujin, Lia, Yeji, dan Chaery berkumpul di kelas Ryujin dan Chaery.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKET | Jisung
Teen FictionGara-gara bola ini kisah itu dimulai "Cuek amat jadi kapten" - yuna "Suka-suka gue lah, sirik lo?" - jisung Start : 19 Oktober 2020 Finish : -