Selama pelajaran berlangsung, Ica mendadak moodynya menjadi lebih baik hari ini daripada hari sebelumnya. Ica merasa ada semangat kembali seperti dulu karena Bass kini menemani Ica kembali walaupun tidak sebagai seorang pacar.
Jam pelajaran telah berakhir dan berganti menjadi jam istirahat. Ica merapikan buku diatas bangkunya dan segera menaruhnya di dalam tas miliknya.
"Ca kantin yuk" ajak Rita.
"Tunggu bentar Rit rapiin buku dulu" jawab Ica.
"Isshh nantian bisa kok Ca, keburu kantin penuh nih ntar gak kebagian tempat duduk" jawab Rita.
"Eh iya yukk Ritt hehe" balas Ica yang sudah selesai merapikan bukunya.
"Caaa mau ke kantin? Join yaa" ucap Bass yang memegang pundak Ica dari belakang.
"Eh Bass gass aja lah" jawab Ica yang sedikit terkejut."Cacaa aku juga join hihihi" ucap Satya yang menyenggol bahu Ica.
"Yaudahh yukk jalan" balas Ica dan mereka pergi ke kantin bersama.
Mereka berempat memutuskan membeli siomay 4 dan memesan es teh untuk minumannya. Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang-bincang dan bercanda hingga tertawa terbahak-bahak bersama. Ica yang duduk disebelah Bass dan menaruh tangan kanannya di kursi, tiba-tiba ada tangan yang menggenggam tangan milik Ica. Ica yang terkejut langsung melihat tangannya dan penasaran dipegang oleh siapa. Dan ya tak lain itu tangan milik Bass, ia menggenggam tangan Ica dengan lembut dan langsung tersenyum manis saat Ica menoleh pada Bass.
Saat pesanan mereka sudah tiba, mereka langsung memakan hingga menghabiskannya. Mereka makan dengan sangat lahap. Terutama Bass dan Satya yang sudah sangat lapar karena kebetulan mereka berdua belum sarapan dirumah tadi pagi.
Sehabisnya makan dikantin, mereka memutuskan kembali ke kelas. Dalam perjalanan menuju kelas, mereka berempat berpapasan dengan mantan Ica yaitu Rino.
"Hai Ca, habis dari kantin ya?" tanya Rino yang langsung menhampiri Ica."Iya No" jawab Ica dengan singkat jelas padat dengan nada datar.
"Baru mau aku ajak makan bareng di kantin, tapi gapapa deh kan nanti kita juga jalan. Inget ya Ca, nanti aku jemput jam 6 sore. See you soon Icaa" ucap Rino dengan senang sambil mengelus kepala Ica dan langsung meninggalkan Ica menuju kantin.
"Caa kamu gapapa?" tanya Bass yang khawatir melihat raut wajah Ica.
"Eh gapapa kok Bass santaiii hahaha" jawab Ica dengan tawaan yang sedikit memaksa.
Bass yang melihat kelakuan Rino tadi yang mengelus kepala Ica, kini tak bisa dan tak ada hak untuk menegur orang yang mendekati orang yang ia sayang. Namun dari hati yang paling dalam, Bass sangat cemburu karena ia masih sangat sayang pada Ica dan tidak tega melihat Ica dekat dengan laki-laki lain terutama Rino mantan Ica yang dulu menyia-nyiakan Ica.
Bel masuk telah berbunyi dan menandakan seger masuk kelas melanjutkan mata pelajaran selanjutnya.Mereka berempat tiba di kelas tepat waktu saat bel masuk berbunyi. Bass yang dari bangku terus melihat Ica diam-diam, ia khawatir dan bingung kenapa Rino mengajak Ica jalan-jalan dan Ica kali ini tidak menolaknya, tetapi justru Ica merespon Rino walau dengan sangat singkat. Berbeda dengan dulu, yang sama sekali tidak ingin melihat wajah Rino sedikitpun dan tidak mempedulikan hal tentang Rino apalagi ajakan jalan-jalan bersama.
Pelajaran telah berlangsung semua, kini saatnya bel pulang berbunyi. Semua murid diperbolehkan untuk pulang dan banyak murid juga yang sudah menuju parkiran hingga ada yang sudah pulang. Seperti biasa Ica pulang paling akhir atau menunggu supaya parkiran cukup sepi dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Else But You
Teen FictionKisah ini bercerita tentang cinta antara Prischadelvica bersama Alvaro Basstian yang tak dapat bersatu karena sebuah perbedaan ❤. Prischadelvica merupakan Siswa perempuan yang memiliki tubuh yang pendek, dan terlahir di zodiak Gemini. Orang-orang y...