Sungguh Berat

9 1 0
                                    

Kau tak bahagia karena selalu berpikir jika orang lain sempurna hingga kau lupa bawasannya kau memiliki segalanya...

Ica ingin mengajak Alex ke kedai es krim favorit Ica sejak kecil. Karena Ica sudah lama tidak kesana, Ica agak sedikit lupa dimana letak lokasi kedai es krim tersebut. Jadi Ica memutuskan meminta bantuan dari Google Maps. Selama perjalanan mereka tidak pernah kehabisan topik, Ica yang kadang kesal membuatnya ingin terus memukul helm yang menempel pada kepala Alex.

 Perbincangan mereka layaknya seperti kakak dan adik yang kadang bertengkar dan bisa tiba-tiba kembali menjadi gila bersama. Ica yang pendengarannya sedikit kurang peka, membuat Ica sering kurang mendengar jelas apa yang Alex katakan. Ica pun jika sedang mengatakan sesuatu pasti selalu dengan suara yang cukup sangat keras sampai membuat tenggorokannya sedikit serak. 

"Ca abis ini belok kiri apa lurus?" tanya Alex yang tidak mengetahui arah jalan menuju lokasi. 

"Belok kiri Lexx, by the way kalo gak bisa lurus Lex itu jalan satu arah. Liat noh ada tanda dilarang masuk. Goblokk luu hahaha," jawab Ica yang tertawa sambil memukul pelan helm Alex.

"Iyaa santai dong gak usah mukul helm gua mulu Caa," balas Alex sambil tertawa dan merasa sedikit kesal pada Ica karena terus dipukul.

Tetapi justru Alex senang dengan candaan Ica, apalagi bisa membuat Ica tertawa lepas seperti sekarang. 

"Oiyaa Lex aku lupa cerita nih," ucap Ica yang mulai berbicara sedikit serius pada Alex. 

"Apaan Caa?", tanya Alex yang mulai penasaran. 

"Alex udah tau kan kalo Ica dari waktu itu deket sama Bass," ucap Ica dengan nada yang sedikit malu. 

"Iyaa tau, terus kenapa Caa?", tanya Alex yang semakin penasaran apa yang terjadi dengan sahabatnya ini. 

"2 minggu yang lalu, Ica sama Bass jaadiann hehehe," ucap Ica sambil tersenyum malu. 

"Hahhh??!! Seriusan Caa?? Gilaaa baru juga jomblo berapa bulan, udah main sold out lagi hahaha," jawab Alex yang kaget mendengar bahwa sahabat mungilnya kini sudah mempunyai kekasih.

"Lohh tapi kamu udah ijin kan sama Bass kalo kita jalan bareng gini? Aku gak mau lo kalian sampe marahan gara-gara aku doang. Nanti kasusnya kayak sama Rino lagi hahaha," tanya Alex yang sambil tertawa di tengah ramainya jalanan. 

"Udahh donggg, Bass mah enggak kayak Rino yang posesifnya udah melewati batas tingkat dewa hahahaha," jawab Ica dengan tawa nya yang cukup kencang. 

"Caa gak usah mulai cempreng lagi dehh, liat sikon jalanan juga tuann putri Icaaa," ucap Alex yang memperingati sahabatnya itu untuk tidak terlalu berisik di jalanan. 

"Hahaha sorryy Lexx efek terlalu seneng," jawab Ica dengan suara tawa yang lebih kecil. 

"Tapi bagus deh Bass enggak terlalu posesif. Tapi Ca kamu jangan terlalu bebas juga ya, hargai perasaan pacarmu. Kadang cowok itu malu buat bilang kalo mereka cemburu Ca, cowok juga kadang pintar nyembunyiin perasaan mereka yang sebenarnya. Jadi jangan nakal ya Ca selama pacaran sama Bass. Alex doain Ica jarang ada masalah sama Bass hahaha," ucap Alex sekaligus menasehati sahabat perempuannya ini dengan tulus. 

Setelah mengikuti Google Maps, akhirnya mereka sampai di kedai es krim favorit Ica tanpa tersesat. Ica orang yang cukup handal dalam membaca Maps. Tetapi ada hal buruk yang menimpa mereka. Kedai es krim favorit Ica hari itu ternyata sedang libur. Ica yang tadi sangat senang bisa sampai ke kedai es krim favoritnya, sekarang justru mendadak merasa sedih bercampur kesal karena tidak bisa menikmati lezatnya es krim kesukaannya itu. 

"Lex kita ke kedai kopi Bass yuk, nongkrong sekalian. Udah lama nih gak nongkrong bareng," ucap Ica yang masih di parkiran kedai es krim. 

"Yukk lahh Ca gass aee. Ica yang bayarr horeee," jawab Alex dengan semangat karena akan di traktir Ica. 

Nothing Else But YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang