"Buruk sekali kita hanya bisa melakukan 10 hal romantis, ada 100 hal romantis yang bisa kita lakukan di masa depan".
Ica menulis setiap hal yang ia rasakan setiap hari di buku diary hitam putih kesayangannya. Tetapi hal yang Ica tulis kali ini sangat menyedihkan yang membuat air matanya terus mengalir deras saat menulis. Ica masih belum bisa melupakan kenangannya bersama mantan kekasih terbaiknya yaitu Bass. Meskipun hubungan mereka hanya berjalan 2 bulan lebih, tetapi kenangan yang mereka ukir sangatlah banyak dan selalu indah.
Ica mengambil handphonenya yang terletak di kasur, kemudian membuka galeri dan melihat fotonya bersama Bass yang terlihat amat serasi. Air mata kembali membasahi pipi kiri Ica dan makin deras saat Ica terus-terusan melihat wajah Bass lewat handphone. Ica sangat rindu dengan tawa, perhatian, dan perlakuan Bass terhadap Ica yang membuat Ica sangat nyaman dan terlindungi. Ica yang tidak sanggup menahan rasa rindunya ini, memutuskan untuk menelepon Bass.
"Halo Bass? Apa kabar hehe…." ucap Ica saat panggilan mereka tersambung.
"Hai Caa, baik kok Ca. Kamu gimana? Enggak mogok makan kan hahaha" balas Bass dengan suara yang cukup berbeda seperti biasanya dulu.
"Hmm aman kok hehe, Bass.. jangan canggung jangan cuek jangan jutek jangan ngilang dari Ica ya" jawab Ica yang pipinya langsung dibasahi air mata.
"Tetep temenan kayak dulu ya kalo bisa sahabatan juga boleh…." lanjut ucap Ica.
"Santuy dong Caa, Bass ga kemana kok" jawab Bass dengan santai supaya tidak ikut terlihat sedih.
"Gabisa santuy Bass" jawab Ica dan tangisannya semakin deras.
"Bisaa kokk Caa" ucap Bass yang menyakinkan Ica.
"Enggaa Bass, susah" balas Ica yang tidak tahan dengan rasa sakit yang amat amat melukai hati kecilnya.
"Usaha aja dulu ya Caa" ucap Bass.
"Humm siap deh Bass, Ica usahain ya hehe" jawab Ica dengan amat berat hati.
"Mangatt Icaaa" ucap Bass dengan nada semangat untuk menyemangati Ica kesayangannya.
Ica langsung mengakhiri panggilannya dan langsung menutup handphonenya. Ica dan Bass sama-sama tidak ikhlas jika harus berpisah seperti ini. Mereka amat melukai hati kecilnya, tapi mungkin ini jalan satu-satunya supaya hidup mereka kedepannya tidak salah memilih dan mengambil keputusan.
Hari terus berjalan, dan perasaan Ica pada Bass malah semakin tidak ingin melupakan Bass. Walaupun mereka masih kontak-kontakan, tetapi tentu ada perasaan yang berbeda dan sedikit canggung. Mereka masih saling sayang, tetapi ada satu hal yang kini tidak bisa mereka lewati bersama.
Ica yang jam tidurnya kini tak beraturan dan sering tidur terlalu larut malam hingga dini hari, membuat makin hari kondisi Ica mulai menurun, begitu juga dengan moody Ica yang selalu berantakan hingga sedikit kurang fokus mengikuti pelajaran di sekolah.
Di malam hari, Ica yang sedang bermain handphone dan mengecek Instagramnya, tiba-tiba ada notif pesan dari Rino.
"Hai Ca, lama udah gak ketemu, aku kangen nih Ca. Besok Ica sibuk gak?" pesan dari Rino.
"Boleh aja Rin, jemput aja langsung ke rumah" balas Ica dengan raut muka datar.
"Wahh akhirnyaaa dapet ketemu Ica, oke siapp Caa. Good night Ica" balas Rino.
Ica yang hanya melihat pesan terakhir Rino dan tidak ingin membalasnya. Yang Ica pikirkan kini hanya Bass seorang, Ica sangat rindu dengan kata-kata sayang yang sangat tulus dari Bass. Tetapi apa daya, Ica hanya bisa melihat pesan-pesan mereka dulu yang sangat humoris dan romantis. Tanpa sadar air mata Ica sudah membasahi bantalnya. Menurut Ica, ini adalah hal yang paling Ica tidak bisa kontrol dengan baik karena Ica benar-benar sudah terlanjut nyaman dan sangat sayang pada satu laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Else But You
Ficção AdolescenteKisah ini bercerita tentang cinta antara Prischadelvica bersama Alvaro Basstian yang tak dapat bersatu karena sebuah perbedaan ❤. Prischadelvica merupakan Siswa perempuan yang memiliki tubuh yang pendek, dan terlahir di zodiak Gemini. Orang-orang y...