Awal Kebahagiaan

42 20 18
                                    


Bulan Januari sudah berjalan dengan hari-hari yang makin menyenangkan bagi Ica. Ica juga perlahan-lahan mulai melupakan Rino mantannya. 

Memasuki bulan yang baru, Ica dengan teman sekelasnya memutuskan untuk jalan-jalan ke puncak di Kintamani. 

Ica pergi bersama 2 temannya, yakin Indri dan Dina. Ica bersama Indri memilih untuk satu motor, dan Dina memilih untuk sendiri.

 Mereka sangat menikmati perjalanan dengan bercanda ria dan sesekali mengambil foto dengan kamera handphone. 

"Gilaa ya ternyata kalau pakai motor kerasa banget jauhnya,"ucap Indri. 

"Iya nih Ca, mana jalannya tanjakan terus, ngegas terus ni tangan hahaha," balas Ica. 

"Gimana kalau kita gantian naik motornya Ca?" tanya Indri. 

"Boleh juga nih Ndri, yaudah kita berhenti di pinggir jalan dulu yuk." Ica memberhentikan laju motornya di pinggir jalan.

Mereka melanjutkan perjalanan dengan bergantian mengendarai motor, setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai juga. 

Udara yang mulai sejuk dan sedikit dingin dan kabut-kabut kecil yang menutupi jalan, membuat mereka bertiga merasa nyaman dan tenang menghirup udara segar dan sangat sejuk itu. 

Perjalanan ke puncak ini memang memerlukan waktu yang cukup lama, karena lokasi rumah mereka lumayan jauh dan menghabiskan waktu sampai 1 setengah jam lamanya untuk sampai di Kintamani. 

Lelah mereka selama perjalanan terbayarkan oleh indahnya pemandangan Gunung Batur yang sangat cantik. Mereka sesekali mengambil foto bersama dengan latar belakang Gunung Batur. Tidak hanya itu, mereka juga ditemani secangkir kopi hangat sambil menikmati pemandangan. 

Mereka bertiga juga saling mengobrol dan tertawa bersama, melepas lelah mereka sebelum balik untuk pulang. Kabut sudah mulai turun sedikit demi sedikit yang membuat hujan mulai turun, karena itu mereka memutuskan untuk pulang sebelum hujan tambah deras. 

Sebelum mereka bertiga pulang, Ica dengan iseng ingin mengupload fotonya di status Whatsapp, dengan latar belakang tumbuhan seperti semak-semak sekaligus pemandangan Gunung Batur di belakangnya. 

Tak hanya Ica, Indri dan Dina pun mengupload foto-foto tadi sebagai kenangan di Instagram. Kini mereka langsung ke parkiran, memakai helm, lalu melanjutkan perjalanan balik ke rumah.

"Caa gimana kalau kita cari makan dulu yuk sebelum sampai rumah," tanya Indri selama di perjalanan. 

"Boleh juga, aku lumayan laper sih,"jawab Ica. 

"Kita cari makan yang murah aja, gimana kalau ke Mie Gacoan?" tanya Indri lagi. 

"Hayukk laa, aku gas-gas ajahh," balas Ica dengan semangat. 

Mereka memutuskan untuk makan sebelum pulang ke rumah. Sesampainya di Mie Gacoan dan sedang menunggu pesanan datang, Ica mendapat notif chat Whatsapp dari Bass. 

"Ngapain Ca di semak-semak?" pesan Bass yang mengomentari story Ica tadi. 

"Ngintip orang lagi pacaran nih," balas Ica. 

"Ngintip orang pacaran, apa kamu yang pacaran tuh…." balas Bass lagi. 

"Ngintip dulu Bass, nyari ilmu dulu, besok baru aku yang pacaran," balas Ica sambil tertawa kecil. 

"Sini aku ajarin, gampang tuh," balas Bass. 

"Kalau dah pro, oke-oke aja. Kalau belum, mending mundur alon alon," balas Ica yang mulai tertawa karena chattan dengan Bass. 

Nothing Else But YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang