Sesulit apapun hidup, jangan pernah menyesali apapun yang pernah membuat hidupmu tersenyum bahagia.
Setelah menikmati es krim yang diberikan oleh pacar baru Ica dan menyantap pop ice rasa leci yang dibelikan oleh sahabatnya, mereka bertiga memutuskan untuk segera pulang karena sudah lapar. Indri memilih untuk jalan di depan Ica dan Bass, karena Indri tidak ingin mengganggu pasangan yang baru saja jadian.
Bass yang merangkul pundak Ica yang mungil dan lebih pendek dari Bass, membuat mereka terlihat sangat lucu dan serasi. Hal itu mungkin tidak dilihat oleh banyak orang karena murid yang tersisa di sekolah hanya beberapa yaitu yang sedang mengikuti ekstrakurikuler dan anggota osis yang selalu sibuk.
Tepat saat sudah tiba di parkiran, Ica memutuskan untuk pulang bersama Bass hari itu. Bass ikut mengantar Ica yang akan mengambil helmnya di motor Indri, dan tiba-tiba seorang laki-laki memanggil nama Ica dari kejauhan.
"Caaa," panggil Rino dari kejauhan dan dengan cepat berlari menuju ke arah Ica.
"Ada perlu sama No?" jawab Ica dengan raut wajah yang jutek tanpa senyuman sedikitpun.
"Kita bisa bareng kayak dulu lagi gak?" tanya Rino yang langsung meraih tangan mungil Ica.
"Sorry broo lepasin tangan pacar gue," ucap Bass sambil melepas tangan Ica dari genggaman Rino.
"Ca kamu udah lupain aku? Dan sekarang udah pacaran sama cowok ini?" tanya Rino dengan nada sedikit keras karena terkejut Ica sudah melupakan Rino.
"Rino aku kasi tau ya, kamu gak berhak tau kehidupan pribadiku sekarang," jawab Ica dengan amarah yang kini terlihat jelas di raut wajahnya.
"Tapi Caa, maafin aku Ca. Aku nyesel banget Ca. Caaa," ucap Rino yang belum selesai mengatakan semuanya pada Ica, dan berharap Ica akan mengatakan bahwa ia belum melupakan Rino dan kembali pada Rino untuk memberikan kesempatan sekali lagi pada dirinya.
"Stop Noo, jangan ganggu kehidupan ku lagi," ucap Ica yang langsung memotong perkataan Rino tanpa mempedulikan Rino yang belum selesai berbicara.
"Bass yuk kita pulang, aku udah capek sama laper nii," ucap Ica dengan senyuman dan lalu menggenggam tangan milik Bass serta langsung menuntun Bass untuk berjalan ke arah motornya.
Melihat kejadian yang tidak bisa Rino terima pada siang hari itu, membuatnya sangat marah dan kesal. Rino melempar helm milik murid lain yang ada di depan matanya saat itu, dan juga yang membuat murid lain yang ada di parkiran saat itu cukup terkejut terhadap kelakuan Rino. Ica yang tidak mempedulikan kelakuan mantannya itu, langsung tetap memilih untuk melanjutkan pulang bersama dengan Bass pacarnya.
Selama perjalanan Bass dan Ica merasa sangat senang, karena ini hari pertama kalinya mereka pulang sekolah bersama dan diatas satu motor yang sama. Ica memeluk erat Bass selama perjalanan dan mengobrol hal-hal yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Bass mengantar Ica sampai depan rumahnya, dan langsung berpamitan untuk pulang. Ica melambaikan tangannya pada Bass sekaligus menyuruh untuk hati-hati di jalan.
Ica tak henti-hentinya tersenyum sendiri memikirkan kejadian tadi di sekolah saat Bass menyatakan perasaannya. Ica sangat senang bisa semakin dekat dengan Bass hingga bisa menjalin hubungan sebagai pasangan.
Setiap hari adalah kenangan untuk masa depan. Yang akan kita ceritakan nanti bersama dengan perasaan yang mungkin akan sedikit berbeda.
Ica mengawali paginya di sekolah dengan senyuman yang sangat manis, dan ditemani sesosok laki-laki yang berjalan di sampingnya sambil menggenggam lembut tangan mungil milik Ica. Semua teman kelas Ica sangat terkejut, kecuali Indri yang sudah melihat kejadian detailnya langsung kemarin. Melihat ada pasangan baru menuju ke kelas, Ica dan Bass yang dulu di kelas terlihat cukup tidak dekat, sekarang tiba-tiba menjadi sangat dekat bahkan sudah sebagai status pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Else But You
Ficção AdolescenteKisah ini bercerita tentang cinta antara Prischadelvica bersama Alvaro Basstian yang tak dapat bersatu karena sebuah perbedaan ❤. Prischadelvica merupakan Siswa perempuan yang memiliki tubuh yang pendek, dan terlahir di zodiak Gemini. Orang-orang y...