O.3

102 25 3
                                    

"Baiklah. Karena waktu kita sudah habis, kita lanjutkan materinya minggu depan. Kalian sudah bisa pulang. Terima kasih." Ucapan sang dosen membuat para mahasiswa business di kelas itu bernafas lega.

Setelah dosen pamit undur diri, Cindy langsung membereskan buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas.

"Cindy!" panggil seseorang saat Cindy ingin memasuki toilet. Cindy menoleh, ternyata dia adalah Yewonie.

"Hai Tawon! Ada apa?" tanya Cindy sambil menampilkan senyum mengejeknya. Yewonie cemberut.

"Cindy maahh ... Namaku Ewon bukan Tawon!" kesal Yewonie. Cindy terkekeh.

"Oh salah ya? Lagian mirip sih," balas Cindy.

"Ck menyebalkan!"

"Biarin! Kenapa kamu manggil aku? Cepet bilang atau aku pulang sekarang?" tanya Cindy dengan tidak sabar.

"Sabar kali Cin. Temenin aku lunch yuk!" ajak Yewonie.

"Gak mau ah! Ntar aku jadi nyamuk lagi!" tolak Cindy. Tak hanya Yewonie yang Cindy tolak ajakannya untuk makan bareng, dengan temannya yang lain pun juga. Karena saat Cindy ikut, mereka pasti membawa pasangannya yang berakhir Cindy jadi nyamuk.

"Ihh engga! Lagian nanti ada temen aku juga kok. Nanti aku kenalin deh!" ucap Yewonie.

Cindy membuang nafasnya kasar. Kemudian ia menatap Yewonie sambil tersenyum paksa.

"Iya iya aku ikut. Tapi sebentar ya, aku mau ke toilet dulu," ucap Cindy.

"Okedeh. Aku tunggu disini aja ya!" ucap Yewonie. Cindy mengangguk. Ia pun langsung masuk ke dalam toilet meninggalkan Yewonie yang menunggunya diluar.

Sambil menunggu Cindy keluar dari toilet, Yewonie buru-buru mengirim pesan pada seseorang.

Yewonie
Cafe pelangi jam 12 siang. Jangan telat atau lo hilang kesempatan!

Setelah mengirim pesan tersebut, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Satra. Yewonie pun langsung mengangkat panggilan itu.

Klik

"Halo."

"Kakak dimana?"

"Di depan toilet, lagi nunggu Cindy. Kenapa?"

"Mau pulang bareng?"

"Hari ini enggak dulu ya, aku mau lunch bareng sama Cindy dan teman baruku."

"Teman baru? Cewek?"

"Enggak. Dia co-"

"Aku ikut. Kalian mau lunch dimana?"

"Di cafe biasa aja. Cafe pelangi."

"Yaudah, nanti aku nyusul."

"Yaudah, aku tutup ya telfonnya. Ini Cindy udah keluar."

"Okedeh. Kabarin aku kalau udah sampai disana. Dadah kakak!"

Tutt ... Tut ... Tut ...

Panggilan terputus. Mendengar ucapan terakhir Satra membuat Yewonie tersenyum geli. Menurutnya, Satra sangatlah menggemaskan.

"Kenapa kamu senyum-senyum?" heran Cindy.

"Enggak. Gak papa," balas Yewonie yang masih tidak menghilangkan senyumnya.

"Pasti Satra," ucap Cindy. Yewonie hanya menyengir.

"Huh! Sudah ku duga," lanjutnya.

"Udah ihh daripada lama-lama, mending kita berangkat sekarang!" ucap Yewonie. Ia langsung menarik lengan Cindy dan membawanya ke parkiran.

PELANGI (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang