O.6

92 22 12
                                    

"Udah Zet jangan nangis," ucap Yerine sambil mengusap punggung Zetta agar gadis itu tenang.

"Hiks ... kenapa Dirga bohong? Katanya dia ada acara keluarga. Tapi kenapa dia malah jalan sama Ica sih? HUWAA GAGA JAHAATT!!" Zetta semakin menangis ketika mengingat kejadian Dirga dan Elica yang sedang makan malam bersama di restoran tadi.

"Ish Zetta udah! Gausah pake teriak juga! Ntar kalau tetangga kakak denger gimana? Ntar keluarga kakak dikira lagi nyiksa orang di rumahnya," ucap Sewonara. Ya, saat ini Zetta dan Yerine tengah berada di rumah Sewonara. Lebih tepatnya, di kamar Sewonara.

Ketika melihat Dirga dan Elica di restaurant, Zetta berniat untuk pulang. Beruntung Yerine dan Sewonara mengejarnya yang tengah menyetop sebuah taksi. Sungguh, Zetta benar-benar tidak aman di dunia luar seorang diri, karena dia tidak tau arah dan sering kali tersesat. Jadilah akhirnya, mereka bertiga pergi ke rumah Sewonara menggunakan taksi tersebut. Karena sejujurnya pun Zetta belum siap pulang, dia belum siap diserbu dengan banyak pertanyaan yang akan kakaknya berikan nanti.

Ceklek

Di tengah pembicaraan, pintu kamar Sewonara terbuka. Terlihat Mike yang menatap Yerine, Zetta, dan Sewonara dengan tatapan dingin.

"Mike? Sudah pulang?" tanya Sewonara dengan lembut. Mike mengangguk.

"Udah. Gue kesini cuma mastiin kakak udah pulang atau belum. Soalnya Kak Nathan kan masih sama 'Mereka'," ucap Mike.

"Yaudah, gue ke kamar ya Kak," lanjutnya.

"Mike!" panggil Sewonara ketika Mike hendak melangkah. Mike menoleh ke arah kakaknya itu.

"Iya?" tanya Mike.

"Are you okay?" tanya Sewonara memastikan. Mike tersenyum tipis.

"Gue gak papa. Yaudah gue ke kamar ya. Good night Kak." Mike pun akhirnya pergi meninggalkan mereka.

Sewonara menunduk. Kemudian ia menghembuskan nafas lelahnya. Ia tau Mike sedang tidak baik-baik saja. Lagi pula, ia tau sebenarnya ini semua hanya kesalahpahaman. Hanya saja, Mike dan Zetta sedang dalam keadaan emosi sehingga mustahil rasanya untuk menyadarkan mereka dikeadaan yang sekarang. Sewonara sempat heran, apakah sedikit itu kepercayaan mereka pada Elica dan Dirga? Bukannya mereka sudah menjalani hubungan cukup lama?

"Kak, aku nginap disini ya?" tanya Zetta membuyarkan lamunan Sewonara.

"Hah? Iya boleh. Tapi izin dulu ke orang tuamu," ucap Sewonara.

"Yerine juga ya Kak!" saut Yerine.

"Iya."

Akhirnya, Yerine dan Zetta pun menginap di rumah Sewonara. Yerine dan Zetta langsung bersiap-siap untuk tidur.

Ketika melihat kedua adiknya sudah terlelap lebih dulu, Sewonara tersenyum dan mendekati keduanya. Ia mengusap rambut keduanya dengan sayang. Setelah itu, Nara mencium kepala mereka satu persatu sebelum dirinya menyusul Yerine dan Zetta ke alam mimpi.

"Aku tau ini bukan hanya ujian soal percintaan, tetapi juga ujian soal persahabatan. Semoga masalah ini cepat selesai dan pelangiku bisa tersenyum kembali," batin Sewonara.

 Semoga masalah ini cepat selesai dan pelangiku bisa tersenyum kembali," batin Sewonara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PELANGI (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang